Setiap orang tua akan memberikan apapun yang terbaik bagi
masa depan anak-anaknya. Makanan, pakaian, hiburan, bahkan pendidikan. Untuk
yang terakhir ini, anda sebagai orang tua pasti sudah merencanakannya, bukan?
Pendidikan adalah salah satu hal penting yang harus
dipersiapkan orang tua bagi buah hatinya. Sebegitu pentinya hingga ada beberapa
orang tua yang telah mempersiapkan dana pendidikan semenjak anaknya masih ada
di dalam kandungan. Bahkan pasangan yang belum dikaruniai anakpun juga perlu
mempersiapkan dana pendidikan untuk calon anaknya, meski pun belum tahu kapan
akan dikaruniai buah hati. Semakin dini pendidikan dirancang, semakin matang
hasilnya. Termasuk di dalamnya adalah dana pendidikan. Namun sebagian orang tua
masih bingung dalam bentuk apa nantinya dana tersebut akan diwujudkan, tabungan
pendidikan atau asuransi pendidikan. Jadi, alangkah baiknya jika orang tua
mengenal lebih dekat kedua bentuk investasi ini. Financial planer, Rina Dewi
Lina, akan mengajak anda untuk mengenal lebih dekat tentang tabungan pendidikan
dan asuransi pendidikan.
Rina berpendapat, ada beberapa perbedaan antara Tabungan
Pendidikan dengan Asuransi Pendidikan. Tabungan pendidikan adalah salah satu
produk dari bank yang berjangka pendek, biasanya antara dua hingga lima tahun.
Selama itu, nasabah akan menyetor dana setiap bulan hingga waktu yang telah
disepekati dengan bunga yang relatif kecil. Dalam Tabungan Pendidikan mencakup
asuransi jiwa namun dalam jumlah yang kecil. Sehingga jika orang tua dari anak
meninggal dunia, maka tabungan akan diberikan sebesar asuransi yang dijanjikan.
Jenis investasi ini memberikan manfaat dengan cara penyediaan dana untuk
pendidikan sekaligus asuransi.
Sedangkan Asuransi
Pendidikan adalah bagian dari proteksi. Ini adalah produk dengan pelayanan
utama asuransi jiwa yang dikombinasi dengan tabungan. Jika dibandingkan dengan
Tabungan Pendidikan, Asuransi Pendidikan memberikan hasil yang lebih besar
karena dana ditempatkan pada reksadana. Apabila orangtua meninggal, maka
asuransi jiwa yang akan mengambil alih untuk membayar uang pertanggungan. Premi
asuransi dibebaskan, namun biaya pendidikan masih diberikan sesuai dengan
perjanjian. Perusahaan asuransi akan mengeluarkan uang saat anak akan masuk SD,
masuk SMP, masuk SMU, dan masuk Universitas. Jika orangtua masih hidup hingga polis
berakhir, anak hanya akan mendapatkan tabungan saja. Model investasi seperti
ini memberikan manfaat dengan cara memastikan dana pendidikan yang sudah
direncanakan tetap ada meski ada resiko hidup.
Masih menurut Rina, merencanakan pendidikan sangatlah
penting. Namun jenis investasi yang mana yang dipilih akan sangat tergantung
dari kebutuhan dan analisa keuangan masing-masing keluarga. Bersama perencana
keuangan, anda akan dapat menentukan berapa perkiraan biaya yang dibutuhkan
perjenjangnya sehingga anda dapat menentukan investasi mana yang terbaik bagi
anak anda.
Anda tentu ingin yang terbaik untuk anak anda bukan. Jadi
tunggu apalagi. Segera hubungi financial planer anda dan rancanglah dana
pendidikan anak anda. Semakin dini dana pendidikan disiapkan semakin baik pula
hasilnya.
PT. FOKUS FINANSIAL
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53
Sudirman Central Business District (SCBD)
Email : info@fokusfinansial.co.id
Kalau mau fokus investasi, sebaiknya murni reksadana, tetapi bila butuh proteksi, asuransi pendidikan bisa jadi solusi praktis.
BalasHapus