Semangat malam,
Alhamdulillah, sudah mulai hujan :D
Setelah penantian yang panjang, ditemani cuaca yang panas menyengat dan debu beterbangan dimana-mana. Akhirnya ... saatnya mengucapkan selamat tinggal pada itu semua.
Hujan pertama ternyata tidak hanya membawa air yang membasahi tanah, tapi juga angin besar.
Kalau musim gugur, yang berguguran adalah daun dan bunga. Tapi kali ini, musim hujan dan angin besar berhasil membuat buah mangga yang sudah mulai membesar jatuh satu persatu.
Rasanya, sih, alhamdulillah sekali, ya ... sesuatu. Paling tidak, aku tidak perlu menggunakan senggek (apa, ya, bahasa Indonesianya? :D) untuk mengambilnya. Belum lagi tetangga yang sebelum hujan tiba sudah mulai melirik pohon mangga di pekarang rumah karena berbuah banyak dan besar-besar. Alhasil, setiap mangga yang jatuh sudah ada pemesannya. Tuan rumahnya malah nggak kebagian, hehe ... (^_^)
Yang paling aku sukai dari hujan pertama (setelah lama musim panas) adalah aroma tanah. Aroma yang menurutku sangat identik dengan kesuburan. Setiap mencium aroma itu, aku dapat membayangkan ... sebuah biji yang tertanam di dalam tanah dan tersentuh oleh air hujan yang merembes melalui pori-pori tanah. Biji itu kemudian mulai tumbuh hingga berhasil menembus tanah dalam wujud tanaman kecil. Perlahan, mulai muncul daun kecil, lalu terus tumbuh menjadi tanaman dewasa. Indah bukan membayangkannya?
Selamat datang musim hujan. Semoga membawa kebaikan pada semua :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berbagi komentar