By. Hana Aina
Masih tentang Oktober
membawaku padamu ... and I remember
membawaku padamu ... and I remember
Ada basah dari germis yang kian manis
aku, kamu dan kisah kita
terikur dalam lamunan embun kaca jendela
senyum manja dan kerlingan mata
menjelma rasa, berbingkai cinta
aku, kamu dan kisah kita
terikur dalam lamunan embun kaca jendela
senyum manja dan kerlingan mata
menjelma rasa, berbingkai cinta
Dalam detik waktu kita menghitung
mengumpulkan serakan memori dalam bilik-bilik sunyi
sedang kita, terperangkap di antaranya
tanpa nada, tanpa suara
mengumpulkan serakan memori dalam bilik-bilik sunyi
sedang kita, terperangkap di antaranya
tanpa nada, tanpa suara
Seolah tiada lagi masa untuk kita
merenung, menumpahkan air mata
dalam cawan kedukaan yang menggunung
dan resah yang tak lagi terbendung
merenung, menumpahkan air mata
dalam cawan kedukaan yang menggunung
dan resah yang tak lagi terbendung
Dan Oktober
seakan memberi jeda pada kita
menikmati waktu yang berputar lambat
kisah kita berakhir, tamat
seakan memberi jeda pada kita
menikmati waktu yang berputar lambat
kisah kita berakhir, tamat
-----------------------------------------------------------------------------
NOTE : Puisi ini dimuat di C-Magz Ed. 14 / Th. I / Oktober 2012
http://cendol-magazine.blogspot.com/2012/10/c-magz-edisi-14th1-30-oktober-2012free.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berbagi komentar