Jumat, 07 Juni 2013

Kata Turunan

By. Zahra A. Harris

Assalaamu'alaikum warohmatullaahi wabarokatuh ....

Selamat malam rekan-rekan Kobimo, mohon maaf atas keterlambatan jadwal malam ini (jaringan sedikit bermasalah). Kakak ucapkan juga selamat datang dan selamat bergabung untuk para anggota baru. Yuk, sambil menikmati tayangan pertandingan Indonesia vs Belanda, kita menyimak catatan berikut ini.

Selama kita masih terus menulis, belajar EyD tidak akan ada habisnya. EyD bukanlah ilmu baru. Berbekal buku-buku materi yang banyak terdapat di toko-toku buku, atau searching di Google, kita bisa memperdalam EyD kapan saja dan di mana saja. Tapi tanpa banyak berlatih, membuat simulasi dan mendisiplinkan aturan-aturannya dalam tulisan, kemahiran kita akan EyD yang sudah begitu dalam juga bisa berangsur-angsur hilang.

Untuk itu, malam ini mari segarkan ingatan mengenai:


Kata Turunan


1. a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.

       Misalnya: berjalan 
                    dipermainkan
                    gemetar
                    kemauan
                    lukisan 
                   menengok
                   petani

   b. Imbuhan dirangkaikan dengan tanda hubung jika ditambahkan pada bentuk singkatan atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia.

      Misalnya: mem-PHK-kan                   
                   di-PTUN-kan                    
                   di-upgrade                     
                  me-recall


2. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.

Misalnya: bertepuk tangan      
              garis bawahi      
              menganak sungai          
              sebar luaskan 


3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.

Misalnya: dilipatgandakan 
              menggarisbawahi                           
              menyebarluaskan                           
              penghancurleburan                           
              pertanggungjawaban


4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.


Misalnya:        
adipati               dwiwarna          paripurna          aerodinamika    
ekawarna           poligami            antarkota          ekstrakurikuler    
pramuniaga    antibiotik          infrastruktur       prasangka
anumerta          inkonvensional    purnawirawan    audiogram
kosponsor         saptakrida         awahama           mahasiswa       semiprofesional  bikarbonat         mancanegara      subseksi          biokimia             monoteisme      swadaya            caturtunggal      multilateral        telepon              dasawarsa         
narapidana        transmigrasi      dekameter          nonkolaborasi      
tritunggal          demoralisasi      pascasarjana       ultramodern


Catatan:    
(1) Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf kapital, tanda hubung (-) digunakan di antara kedua unsur itu.
        Misalnya:  
       non-Indonesia 
       pan-Afrikanisme
       pro-Barat

(2) Jika kata maha sebagai unsur gabungan merujuk kepada Tuhan yang diikuti oeh kata berimbuhan, gabungan itu ditulis terpisah dan unsur unsurnya dimulai dengan huruf kapital.
     Misalnya: Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
                   Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun.

(3) Jika kata maha, sebagai unsur gabungan, merujuk kepada Tuhan dan diikuti oleh kata dasar, kecuali kata esa, gabungan itu ditulis serangkai.
        Misalnya: Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
                      Mudah mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.

(4) Bentuk bentuk terikat dari bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti pro, kontra, dan anti, dapat digunakan sebagai bentuk dasar.
        Misalnya:
        Sikap masyarakat yang pro lebih banyak daripada yang kontra
        Mereka memperlihatkan sikap anti terhadap kejahatan.

(5) Kata tak sebagai unsur gabungan dalam peristilahan ditulis serangkai dengan bentuk dasar yang mengikutinya, tetapi ditulis terpisah jika diikuti oleh bentuk berimbuhan.         
Misalnya: taklaik terbang                                       
              taktembus cahaya                                     
              tak bersuara                                     
             tak terpisahkan

SUMBER : http://www.facebook.com/groups/kelasonlinebimbinganmenulisnovel/doc/677107462314649/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berbagi komentar