Para
single, mungkin banyak diantara anda yang menganggap kurang perlu adanya
manajemen keuangan. Karena belum adanya tanggungan, membuat kebanyakan para
single beranggapan uang yang diterimanya saat gajian adalah mutlak miliknya,
mau dibuat beli dan belanja apapun itu adalah urusan pribadi. Bahkan jika
langsung dihabiskan saat itu juga, bukanlah masalah. Tapi jangan lupa, hidup
tidak untuk hari ini saja. Banyak kejadian tidak terduga yang bisa saja terjadi
yang terkadang membutuhkan banyak dana. Disinilah perlunya manajemen keuangan.
Ada
sebagian orang yang beranggapan kalau dengan mengatur keuangan sama juga dengan
membatasi kesenangan-kesenangan yang biasa dilakukan. Tidak ada lagi yang
namanya jalan-jalan, shoping ke mall, liburan, nonton bioskop, atau juga santai
di salon.
Manajemen
keuangan bukanlah sesuatu yang akan memisahkan anda dengan
kesenangan-kesenangan yang biasa anda lakukan. Ini hanyalah akan membantu
mengatur keuangan anda sesuai dengan tujuan keuangan. Semuanya diatur sesuai
dengan pos-pos yang anda perlukan, agar tidak terjadi koma pada keuangan anda
sebelum menerima gaji berikutnya.
Setiap
manusia memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Karenanya cara mengatur keuangan
antara orang satu dengan orang lainnya juga akan berbeda. Inilah yang namanya
seni mengatur keuangan. Semuanya diatur berdasarkan kebutuhannya masing-masing.
Menurut
Rina Dewi Lina, seorang perencana keuangan sekaligus Chief Operating
Officer PT. Fokus Finansial mengatakan, pada dasarnya kebutuhan para
single tidak jauh beda dengan yang sudah berkeluarga. Diantaranya, kebutuhan
jangka pendek yang perlu persiapkan adalah untuk kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan keperluan jangka menengah tentu termasuk merencanakan pernikahan.
Namun jangan jadikan pernikahan sebagai salah satu cara untuk memperbaiki
keuangan anda. Sebanyak apapun uang yang akan anda terima dari suami anda,
tetapi jika anda sendiri masih tidak dapat menggunakannya dengan bijak maka itu
tidak akan membantu. Untuk menjadi kaya tetap harus melakukan perencanaan
keuangan dan investasi. Perencanaan keuangan yang terakhir adalah untuk jangka
panjang, semisal persiapan untuk datangnya waktu pensiun kelak.
Menurut
ibu dua anak yang aktif sebagai pembicara dalam berbagai cara dan seminar ini
mengatakan, beberapa hal yang harus dimasukkan dalam perencanaan keuangan
diantaranya adalah investasi, asuransi, dana darurat dan dana pensiun.
Investasi
yang biasa dijalankan adalah dalam bentuk tabungan dan ini merupaka prioritas
pertama. Setelah mendapatkan gaji pada awal bulan, segera sisihkan 10% dari
gaji anda untuk disimpan. Jangan malah menabung setelah mengharapkan sisa uang
belanja bulanan. Kalau mendahulukan belanja bulanan dari pada menabung, bisa
jadi uang akan lebih banyak untuk berbelanja sehingga tidak ada sisa. Akibatnya
menabung tidak akan menjadi prioritas.
Lalu,
seberapa penting asuransi? “Sangat penting. Asuransi merupakan tonggak untuk
memastikan perencanaan keuangan berjalan sesuai dengan tujuan. Bila tidak ada
asuransi, tujuan keuangan dapat terganggu.” tegas wanita berusia setengah abad
ini. Jaman sekarang banyak sekali perusahaan yang menawarkan jasa asuransi.
Namun anda tidak perlu bingung. Pilihlah perusahaan asuransi yang memiliki Risk
Base Capital (RBC) di atas 120%. Ini adalah indikator yang menunjukkan
kalau asuransi tersebut sehat dan tidak bermasalah.
Pos
berikutnya adalah dana darurat. Sesuai dengan namanya, dana ini hanya akan
dikeluarkan jika dalam keadaan mendesak. Jika tidak ada sesuatu yang penting,
maka dana ini akan terus aman di tempatnya. Alokasi untuk dana ini biasanya
adalah 10% dari total pengeluaran bulanan.
Bagian
terakhir yang perlu mendapat perhatian adalah dana pensiun. Mungkin anda akan
berkelit, “Lho, kan masih lama pensiunnya?” Mempersiapkan dana pensiun adalah
penting. Ini semacam bentuk investasi jangka panjang. Semakin dini
dipersiapkan, semakin baik. Karena semakin panjang pula waktu yang anda miliki
untuk untuk berinvestasi, maka semakin besar pula dana pensiun anda kelak. Ini
akan lebih meringankan beban anda saat usia senja.
Nah, para single. Ternyata merencanakan keuangan tidak semengerikan yang dibayangkan bukan. Akan ada manfaat pada setiap uang yang anda sisihkan. Ayo, saatnya kita mengendalikan uang, bukan uang mengendalikan kita :D
Nah, para single. Ternyata merencanakan keuangan tidak semengerikan yang dibayangkan bukan. Akan ada manfaat pada setiap uang yang anda sisihkan. Ayo, saatnya kita mengendalikan uang, bukan uang mengendalikan kita :D
ini bacaan bagus bagi saya, single yang seminggu setelah gajian semua uangnya sudah habis hihi
BalasHapusYeah, semoga bermanfaat :) :)
HapusYang penting...sisihkan sebagian gaji anda utk beli cilok dan siomay..wakakakaka...
BalasHapusTenang aja. Sudah ada jatahnya :D :D
Hapusmanajemen keuangan sejak dini memang sangat penting yah Mbak :)
BalasHapusIya, membiasakan untuk teratur dalam mengelola keuangan ^^
HapusBagus nih. Kalau bisa saat single nabung yg banyak, usahakan investasi, syukur2 bisa dlm bentuk tanah atau rumah. Jgn kyk saya, dulu pas single boros #plak-plak #tampardirisendiri huhuhu
BalasHapuskeluargahamsa(dot)com
Iya, harga tanah selalu naik dari tahun ke tahun :) :)
HapusWah, postingan ini mengingatkan saya nih mbak hehehe
BalasHapusIngat apa / siapa, Mak? Hihi :D :D
HapusBukan single lagi tapi baca pos ini merasa diingatkan TFS mak
BalasHapusSama-sama, Mak. Semoga bermanfaat ^^
Hapus"Pada dasarnya kebutuhan yang single tidak jauh berbeda dengan yang sudah berkeluarga". saya nangkap bagian ini kok lucu ya :D
BalasHapusKebutuhan mendasar yg membedakan yg single dengan yg berkeluarga ya pasangan kalo menurut saya. xD
Huahaha ... Maksudnya dari sisi keuangannya ^^
Hapusbukan uang yang mengendalikan kita...hhhmmm terdengar sangat sederhana, tapi sulit nerapinnya hihihi
BalasHapusIya, Mbak. ini juga masih terus belajar untuk mengendalikan uang ^^
Hapus