Setiap pengusaha ingin
bisnisnya maju, bahkan kalau bisa berkembang hingga mancanegara. Banyak cara
digunakan. Namun tidak sedikit dari mereka yang akhirnya harus menyerah. Salah
satu alasannya adalah respon pasar yang kurang baik karena strategi pemasaran
yang salah. Di situasi seperti ini anda butuh seorang konsultan bisnis yang
akan membimbing anda dalam membuat dan menjalankan rencana kerja.
Adalah Wempy Dyocta Koto,
seorang sarjana komunikasi lulusan University of Technology Sydney yang memiliki
segudang pengalamna dalam bidang periklanan dan komunikasi. Wempy yang yang
dikenal sebagai James Bond Indonesia pernah bekerja sebagai Marketing
Excecutive dan telah berhasil membawa merek-merek besar seperti Adidas,
Microsoft, Citigroup, Sony, Nikkon hingga Samsung hingga ke kancah mendunia.
Selama bekerja, lelaki kelahiran Padang 14 Oktober 1976 ini banyak mengamati
bagaimana merek-merek ini berkembang hingga mengglobal. Wempy banyak belajar
dan membangun link. Dua hal inilah yang dijadikannya modal untuk kembali ke
Indonesia dan membangun bisnisnya sendiri Wardour & Oxford.
“Saya merasa sudah cukup
berkarya di luar negeri. Sekarang saatnya saya kembali untuk membantu memajukan
Indonesia,” ujar lelaki yang mengambil master di bidang Bisnis Internasional di
University of Sydney.
Wardour & Oxford
sendiri berdiri tahun 2009. Dengan membangun perusahaan yang aktif dalam
membantu pengembangan bisnis ini, Wempy mencoba membantu pengusaha lokal untuk
merambah ke pasar global. Wardour & Oxford terlibat dalam penjualan,
pemasaran, komunikasi bisnis hingga menangani perjanjian tingkat tinggi. Dua
bisnis lokal yang telah ditangani Wempy hingga ke pasar internasional adalah
Kebab Turki Baba Rafi yang kini telah berhasil membuka 7 outlet di Malaysia dan
2 outlet di Filipina, serta Keripik Singkong Pedas Maichi yang setelah merambah
ke daratan eropa berubah nama menjadi Spacy Granny.
Tahun ini Wempy memiliki
tugas baru setelah disahkan sebagai CEO Systec Group pertengahan April lalu. Systec
merupakan perusahaan yang tidak hanya memberi suntikan dana tetapi juga
pengetahuan dan teknologi kepada perusahaan-perusahaan yang bernaung di
bawahnya. Diantara perusahaan-perusahaan itu adalah Touchpoint, HYPERNET,
TalkMen dan Tinker Games. Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di berbagai
bidang, mulai dari internet dan data infrastruktur, aplikasi dan mobile game,
lifestyle media, dan retail.
Menurut Wempy, para pengusaha Indonesia
memiliki potensi untuk maju dan berkembang secara global. Produk-produk lokal
tidak akan kalah bersaing di dunia internasional. Wempy bertekad untuk mambantu
dan membagi pengalaman pada orang-orang Indonesia yang haus akan ilmu dan
memiliki semangat yang tinggi untuk maju.
Menurut Wempy, untuk
menjalankan bisnis hingga ke pasar internasional, ada banyak hal yang harus
menjadi perhatian. Yang pertama adalah kualitas founder. Founder yang baik harus mau mendengar kritik dan saran dari berbagai pihak. Meski tidak semua kritik dan saran tersebut diterima. Hanya yang membangun saja yang sekiranya dapat membantu memajukan usaha yang dapat ditindak lanjuti. Yang kedua adalah mencoba untuk tidak terikat dengan pasar lokal. Meski Indonesia termasuk negara dengan jumlah penduduk lima terbesar di dunia, namun jangan lupa, jumlah penduduk dunia jauh lebih besar. dan ini adalah pangsa pasar yang sangat potensial. Hal yang perlu diperhatikan berikutnya adalah adanya target dari founder untuk bisnisnya ke depan. Penting pula untuk menciptakan inovasi baru dan membuat winning solution untuk setiap permasalahan yang datang selama menjalankan bisnis.
Orang bijak mengatakan, pengalaman adalah guru terbaik. Untuk mendapatkan ilmu dari sebuah pengalaman kita dapat belajar dari orang-orang sekitar yang dapat menginspirasi. Saatnya mengglobal!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berbagi komentar