Semakin
hari aktivitas kita semakin padat. Terutama buat anak sekolahan, nih. Pagi ke
sekolah, siang ekstrakulikuler, sore les, malam ngerjain pr sambil belajar.
Liburan nggak ada istilah tinggal di rumah. Jadwal jalan bareng teman sudah
menunggu. Nah, dengan kegiatan kamu yang seabreg, pernah nggak kamu lupa
undangan penting dari sobat dekatmu, jadwal ekstrakulikuler yang terlewat,
pe-er ada yang kelupaan, atau malah, nggak tahu sama sekali hari ini musti
ngapain?
Nggak
asyikkan, masih muda sudah nggak fokus dan ketahuan pikunnya. Haha :D :D Memang,
kapasitas otak manusia terbatas. Jadi, tidak semua hal bisa kita ingat dengan
baik. Untuk hal-hal seperti ini kamu bisa gunakan manajemen waktu untuk
membantu merancang hidupmu lebih disiplin, lebih teratur, dan lebih mudah.
1. Jangan
Easy Going
Easy
going atau suka menggampangkan adalah sifat dari sosok orang hidupnya
paling santai sedunia, nggak mau ambil pusing dengan apa yang terjadi, termasuk
yang terjadi pada dirinya sendiri dan lingkungan terdekatnya. Mereka
beranggapan, membuat perencanaan dan melaksanakan rencana tersebut dengan
disiplin adalah sesuatu yang merepotkan. Waktu mereka terbuang percuma untuk
sesuatu yang kurang bermanfaat. Mereka lebih suka santai, tidak ada ikatan,
tidak ada aturan. Nah, beginilah ciri-ciri easy goinger:
·
Suka menunda pekerjaan
Waktu
terus berjalan. Setiap saat ada saja yang harus dikerjakan. Kalau tidak
disegerakan, maka pekerjaan itu akan terus datang, lalu menumpuk, dan akhirnya
menggunung. Siapa yang akan belingsatan? Kamu sendiri, kan .
Orang
yang suka menunda-nunda pekerjaan akan terjebak dalam situasi kepepet.
Ujung-ujungnya akan mengeluarkan jurus the power of kepepet. Pekerjaan
diselesaikan di bawah tekanan. Alhasil, sesuatu yang dikerjakan dalam keadaan high
pressure akan kurang maksimal.
·
Tidak disiplin
Suatu
saat kamu sudah membuat daftar rencana yang akan kamu lakukan esok hari. Namun
yang terjadi, tidak ada satupun dari jadwal itu yang dilaksanakan. Wah, kacau!
Membuat
suatu perencanaan adalah sebuah langkah bagus, tapi kalau tidak ada niat dan
tindakan untuk melaksanakannya, sama juga bohong. Disiplin adalah salah satu
jalan keluar untuk mencapai keberhasilan. Orang yang disiplin akan belajar
untuk mengendalikan diri sendiri. Mereka akan memaksa diri mereka melakukan
sesuatu yang tidak mereka inginkan, untuk memperoleh sesuatu yang mereka
inginkan. Begitu pula sebaliknya.
·
Malas
Sebel
nggak, sih, kalau lihat adik atau kakak kamu malesnya nggak ketulungan.
Kebanyakan nonton tv, ngegame berjam-jam, betah di depan laptop lama-lama
dengan tujuan yang nggak jelas, atau ngobrol di ponsel seharian (ngabisin kuota
gratisan kale, yaaa :P ). Padahal, kamarnya berantakan kayak kapal pecah. Tugas
sekolah masih numpuk di meja belajar dan nggak tersentuh sama sekali.
Sebenarnya
kegiatan-kegiatan itu boleh dilakukan namun berada pada prioritas kesekian
dalam hidup. Sekedar intermezzo, bolehlah nonton tv, ngegame, ngenet,
ngobrol, yang intinya adalah selingan setelah kita menyelesikan kegiatan utama.
Yang terpenting adalah, kegiatan utama beres dulu. Seperti tugas-tugas sekolah,
atau tanggung jawab pribadi di rumah seperti membereskan kamar.
·
Tidak memahami prioritas
Tahu,
dong, sama yang namanya prioritas. Mendahulukan sesuatu yang lebih utama. Nah,
beberapa orang kurang bisa membedakan antara permasalahan yang penting dan
permasalahan yang kurang penting, mana yang mendesak mana yang kurang mendesak.
Mereka kurang suka berpikir. Lebih suka hidupnya mengalir seperti air. Eit,
tapi hati-hati. Air itu selalu mengalir ke tempat yang rendah, lho. Ke got, ke
comberan, bahkan ke laut lepas yang akhirnya bisa menghanyutkan.
Orang
yang kurang bisa membuat skala prioritas dalam hidupnya, akan mendapat kurang
dari yang sebenarnya bisa mereka dapatkan. Semua terjadi karena hidup mereka
yang kurang teratur. Sebagai contoh ketika kamu hendak bepergian dan hanya
diperbolehkan membawa 1 tas saja. Kamu akan memasukkan semua pakaian dan barang
bawaan sekaligus, atau kamu akan melipat dan menatanya dengan rapi? Kalau kamu
hanya punya 1 tas dan memasukkan semuanya sekaligus, maka isi tasmu akan
berantakan dan hanya sedikit barang yang muat di dalamnya. Tapi jika kamu
melipat dan menatanya, isi tasmu akan terlihat lebih rapi dan akan banyak
barang yang muat masuk ke dalamnya.
2. Buat skala
prioritas
Setiap
orang memiliki berbagai hal penting dan kewajiban-kewajiban yang harus
dilaksanakan. Dengan waktu yang hanya 24 jam, kamu dituntut untuk melaksanakan
semuanya. Di sinilah pentingnya mengatur dan memilih prioritas.
Kamu
bisa membagi kegiatanmu selama sehari ke dalam 4 kelompok. Penting, tidak
penting, mendesak, dan tidak mendesak. Penting, mencakup kegiatan
utamamu yang harus kamu jalani. Mendesak, berarti segala sesuatu yang
perlu diperhatian dan dilaksanakan segera.
3. Catat
semua kegiatan
Mencatat
kegiatan yang akan kamu lakukan sama juga membantumu untuk fokus mancapai
sasaran. Kamu akan membacanya berulang-ulang, menambah, merevisi, mencoret mana
yang sudah terlaksana dan lebih fokus pada kegiatan yang belum sempat
terlaksana. Dan yang pasti, dengan mencatat jadwal kegiatanmu, kamu akan
terhindar dari alasan lupa, hehehe ... ^^
4. Laksanakan
dengan maksimal
Jangan
pernah membuang waktu. Karena waktu yang terbuang tidak akan pernah kembali.
Apa yang bisa kamu lakukan sekarang, lakukan! Next time pasti akan
ada pekerjaan lainnya yang sudah menunggumu. Kalau perlu, lakukan double
job. Kalau kamu bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus, lakukan! Seperti
kata pepatah. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulang terlampaui. Dengan
begitu, akan ada banyak pekerjaan yang bisa kamu selesaikan tepat waktu.
5. Disiplin
Orang
yang memiliki manajemen waktu bukan berarti perfect. Tapi paling tidak,
dia sudah berusaha untuk mawas diri dengan mengatur hidupnya dengan baik dan
melaksanakannya dengan baik. Mengerjakan pe-er segera, belajar setiap hari
tanpa harus menunggu ada ulangan harian, datang ke tempat les tepat waktu,
selalu hadir di kegiatan ekstrakulikuler. Mendisiplinkan diri sama juga
menghindarkan diri dari stress, akibat menunda-nunda pekerjaan atau harus
mengerjakan pekerjaan yang terlanjur menumpuk.
6. Evaluasi
Sebelum
berangkat ke peraduan, sempatkan dulu untuk mengevaluasi jadwal kegiatan
harianmu. Dalam keadaan rilek dan menjelang tidur adalah saat yang tepat untuk
melakukan evaluasi. Terkadang, tidak semua kegiatan bisa terlaksana hari itu.
Kamu bisa pindahkan ke hari esok atau hari yang lain. Evaluasi juga kenapa
kegiatan itu bisa terlewatkan. Apakah keadaan yang tidak memungkinkan,
atau memang ada kegiatan lain yang lebih penting yang harus dilakukan. Setelah
semuanya selesai, kamu bisa langsung membuat jadwal kegiatanmu yang baru untuk
esok hari.
Manajemen
waktu akan sangat membantu kamu dalam menjalani hidup, dan memastikan
sesuatunya berjalan dengan lancar, karena merencanakan sesuatu di awal akan
membuat segala sesuatunya jauh lebih mudah. Selamat mencoba :)
saya msh sering menunda2 huhu :D
BalasHapusAyo, Mbak! Semangat! ^^
Hapusmanajemen waktu saya masih indah di atas kertas :)
BalasHapusSaatnya praktek, Mbak! ^^
HapusPR besar saya adalah disiplin *sigh
BalasHapusHaha ... Harus dibiasakan ^^
HapusSudah ada manajemen waktunya, tapi komitmen dan konsisten untuk melaksanakan itu yang agak maju mundur nih...hi..hi..
BalasHapusHaduh, kayak Syahrini aja, ya. Maju mundur, cantik ^^
Hapus