Menu

Rabu, 03 Desember 2014

MANAJEMEN WAKTU?! PERLU ..!


Semakin hari aktivitas kita semakin padat. Terutama buat anak sekolahan, nih. Pagi ke sekolah, siang ekstrakulikuler, sore les, malam ngerjain pr sambil belajar. Liburan nggak ada istilah tinggal di rumah. Jadwal jalan bareng teman sudah menunggu. Nah, dengan kegiatan kamu yang seabreg, pernah nggak kamu lupa undangan penting dari sobat dekatmu, jadwal ekstrakulikuler yang terlewat, pe-er ada yang kelupaan, atau malah, nggak tahu sama sekali hari ini musti ngapain?

Nggak asyikkan, masih muda sudah nggak fokus dan ketahuan pikunnya. Haha :D :D Memang, kapasitas otak manusia terbatas. Jadi, tidak semua hal bisa kita ingat dengan baik. Untuk hal-hal seperti ini kamu bisa gunakan manajemen waktu untuk membantu merancang hidupmu lebih disiplin, lebih teratur, dan lebih mudah.

1.      Jangan Easy Going
Easy going atau suka menggampangkan adalah sifat dari sosok orang hidupnya paling santai sedunia, nggak mau ambil pusing dengan apa yang terjadi, termasuk yang terjadi pada dirinya sendiri dan lingkungan terdekatnya. Mereka beranggapan, membuat perencanaan dan melaksanakan rencana tersebut dengan disiplin adalah sesuatu yang merepotkan. Waktu mereka terbuang percuma untuk sesuatu yang kurang bermanfaat. Mereka lebih suka santai, tidak ada ikatan, tidak ada aturan. Nah, beginilah ciri-ciri easy goinger:
·        Suka menunda pekerjaan
Waktu terus berjalan. Setiap saat ada saja yang harus dikerjakan. Kalau tidak disegerakan, maka pekerjaan itu akan terus datang, lalu menumpuk, dan akhirnya menggunung. Siapa yang akan belingsatan? Kamu sendiri, kan.
Orang yang suka menunda-nunda pekerjaan akan terjebak dalam situasi kepepet. Ujung-ujungnya akan mengeluarkan jurus the power of kepepet. Pekerjaan diselesaikan di bawah tekanan. Alhasil, sesuatu yang dikerjakan dalam keadaan high pressure akan kurang maksimal.
·        Tidak disiplin
Suatu saat kamu sudah membuat daftar rencana yang akan kamu lakukan esok hari. Namun yang terjadi, tidak ada satupun dari jadwal itu yang dilaksanakan. Wah, kacau!
Membuat suatu perencanaan adalah sebuah langkah bagus, tapi kalau tidak ada niat dan tindakan untuk melaksanakannya, sama juga bohong. Disiplin adalah salah satu jalan keluar untuk mencapai keberhasilan. Orang yang disiplin akan belajar untuk mengendalikan diri sendiri. Mereka akan memaksa diri mereka melakukan sesuatu yang tidak mereka inginkan, untuk memperoleh sesuatu yang mereka inginkan. Begitu pula sebaliknya.
·        Malas
Sebel nggak, sih, kalau lihat adik atau kakak kamu malesnya nggak ketulungan. Kebanyakan nonton tv, ngegame berjam-jam, betah di depan laptop lama-lama dengan tujuan yang nggak jelas, atau ngobrol di ponsel seharian (ngabisin kuota gratisan kale, yaaa :P ). Padahal, kamarnya berantakan kayak kapal pecah. Tugas sekolah masih numpuk di meja belajar dan nggak tersentuh sama sekali.
Sebenarnya kegiatan-kegiatan itu boleh dilakukan namun berada pada prioritas kesekian dalam hidup. Sekedar intermezzo, bolehlah nonton tv, ngegame, ngenet, ngobrol, yang intinya adalah selingan setelah kita menyelesikan kegiatan utama. Yang terpenting adalah, kegiatan utama beres dulu. Seperti tugas-tugas sekolah, atau tanggung jawab pribadi di rumah seperti membereskan kamar.
·        Tidak memahami prioritas
Tahu, dong, sama yang namanya prioritas. Mendahulukan sesuatu yang lebih utama. Nah, beberapa orang kurang bisa membedakan antara permasalahan yang penting dan permasalahan yang kurang penting, mana yang mendesak mana yang kurang mendesak. Mereka kurang suka berpikir. Lebih suka hidupnya mengalir seperti air. Eit, tapi hati-hati. Air itu selalu mengalir ke tempat yang rendah, lho. Ke got, ke comberan, bahkan ke laut lepas yang akhirnya bisa menghanyutkan.
Orang yang kurang bisa membuat skala prioritas dalam hidupnya, akan mendapat kurang dari yang sebenarnya bisa mereka dapatkan. Semua terjadi karena hidup mereka yang kurang teratur. Sebagai contoh ketika kamu hendak bepergian dan hanya diperbolehkan membawa 1 tas saja. Kamu akan memasukkan semua pakaian dan barang bawaan sekaligus, atau kamu akan melipat dan menatanya dengan rapi? Kalau kamu hanya punya 1 tas dan memasukkan semuanya sekaligus, maka isi tasmu akan berantakan dan hanya sedikit barang yang muat di dalamnya. Tapi jika kamu melipat dan menatanya, isi tasmu akan terlihat lebih rapi dan akan banyak barang yang muat masuk ke dalamnya.

2.      Buat skala prioritas
Setiap orang memiliki berbagai hal penting dan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan. Dengan waktu yang hanya 24 jam, kamu dituntut untuk melaksanakan semuanya. Di sinilah pentingnya mengatur dan memilih prioritas.
Kamu bisa membagi kegiatanmu selama sehari ke dalam 4 kelompok. Penting, tidak penting, mendesak, dan tidak mendesak. Penting, mencakup kegiatan utamamu yang harus kamu jalani. Mendesak, berarti segala sesuatu yang perlu diperhatian dan dilaksanakan segera.

3.      Catat semua kegiatan
Mencatat kegiatan yang akan kamu lakukan sama juga membantumu untuk fokus mancapai sasaran. Kamu akan membacanya berulang-ulang, menambah, merevisi, mencoret mana yang sudah terlaksana dan lebih fokus pada kegiatan yang belum sempat terlaksana. Dan yang pasti, dengan mencatat jadwal kegiatanmu, kamu akan terhindar dari alasan lupa, hehehe ... ^^

4.      Laksanakan dengan maksimal
Jangan pernah membuang waktu. Karena waktu yang terbuang tidak akan pernah kembali. Apa yang bisa kamu lakukan sekarang, lakukan! Next time pasti akan ada pekerjaan lainnya yang sudah menunggumu. Kalau perlu, lakukan double job. Kalau kamu bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus, lakukan! Seperti kata pepatah. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulang terlampaui. Dengan begitu, akan ada banyak pekerjaan yang bisa kamu selesaikan tepat waktu.

5.      Disiplin
Orang yang memiliki manajemen waktu bukan berarti perfect. Tapi paling tidak, dia sudah berusaha untuk mawas diri dengan mengatur hidupnya dengan baik dan melaksanakannya dengan baik. Mengerjakan pe-er segera, belajar setiap hari tanpa harus menunggu ada ulangan harian, datang ke tempat les tepat waktu, selalu hadir di kegiatan ekstrakulikuler. Mendisiplinkan diri sama juga menghindarkan diri dari stress, akibat menunda-nunda pekerjaan atau harus mengerjakan pekerjaan yang terlanjur menumpuk.

6.      Evaluasi
Sebelum berangkat ke peraduan, sempatkan dulu untuk mengevaluasi jadwal kegiatan harianmu. Dalam keadaan rilek dan menjelang tidur adalah saat yang tepat untuk melakukan evaluasi. Terkadang, tidak semua kegiatan bisa terlaksana hari itu. Kamu bisa pindahkan ke hari esok atau hari yang lain. Evaluasi juga kenapa kegiatan itu bisa terlewatkan.  Apakah keadaan yang tidak memungkinkan, atau memang ada kegiatan lain yang lebih penting yang harus dilakukan. Setelah semuanya selesai, kamu bisa langsung membuat jadwal kegiatanmu yang baru untuk esok hari.

Manajemen waktu akan sangat membantu kamu dalam menjalani hidup, dan memastikan sesuatunya berjalan dengan lancar, karena merencanakan sesuatu di awal akan membuat segala sesuatunya jauh lebih mudah. Selamat mencoba :)

8 komentar:

  1. manajemen waktu saya masih indah di atas kertas :)

    BalasHapus
  2. PR besar saya adalah disiplin *sigh

    BalasHapus
  3. Sudah ada manajemen waktunya, tapi komitmen dan konsisten untuk melaksanakan itu yang agak maju mundur nih...hi..hi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haduh, kayak Syahrini aja, ya. Maju mundur, cantik ^^

      Hapus

Terima kasih telah berbagi komentar