Sumber foto http://www.businessknowhow.com |
Kehidupan
di tempat kerja tidak akan dapat dilepaskan dari tugas dan tanggung jawab. Ini
adalah satu paket. Apapun posisi Anda di tempat kerja pasti akan
mendapatkannya. Tugas dan tanggung jawab yang Anda dapatkan bisa bersifat
individu atau juga sebagai bagian dari team. Biasanya tugas dan tanggung
jawab yang diberikan oleh atasan kepada bawahannya berdasarkan latar belakang
pendidikan, kemampuan, pengalaman, dan sikap.
Tugas
dan tanggung jawab yang Anda dapatkan bisa jadi sama, atau bisa juga berbeda
dengan rekan kerja Anda. Meski bekerja sendiri-sendiri, tapi yang pasti
hasilnya akan saling bersinergi dan saling melengkapi. Pasti pernah suatu waktu
rekan Anda meminta bantuan Anda dalam menyelesaikan tugasnya. Atau malah
meminta Anda untuk menggantikannya?
Dalam
dunia kerja itu adalah hal yang biasa. Saling membantu satu sama lain. Ini akan
menjadi tidak biasa jika terjadi terlalu sering. Apalagi dilatar belakangi oleh
hal yang tidak dapat ditolelir. Seperti saat dia terlalu sibuk dengan yang
lain hingga lupa dengan tugasnya, bermain gadget mungkin.
Sebagai
rekan kerja, Anda bersikap santai saja. Jika ada rekan kerja yang meminta
bantuan, maka bantulah. Sesekali bolehlah membantu. Bagaimanapun juga manusia
ditakdirkan untuk saling membantu satu sama lain. Belum lagi kalau suatu saat
Anda yang berhalangan dan membutuhkan bantuannya. Maka tidak ada alasan untuk
dia menolak. Toh Anda telah membantunya.
Namun
jika kemudian kebaikan hati Anda dijadikan aji mumpung rekan kerja, ada baiknya
Anda introspeksi diri terhadap kebaikan hati Anda. Menghindar dari
rekan kerja yang senang melimpahkan tugas dan tanggungjawabnya pada orang lain
tidak ada salahnya. Ini seumpama teguran halus atau semacam sindiran baginya.
Itupun jika rekan kerja Anda adalah orang yang peka terhadap sindiran.
Jika
sindiran masih tak mempan, tegur dia secara langsung. Tapi jangan di tempat
umum atau di depan rekan kerja lain. Itu sama juga Anda akan membuka konflik
baru dengannya. Anda bisa mengajaknya bicara empat mata. Mengingatkannya, bahwa
masing-masing dari Anda sudah ada porsinya sendiri. Dan masing-masing juga
harus mempertanggungjawabkan hasil kerjanya. So, do the best, guys!
Nah,
saling membantu itu mulia. Tapi jika memanfaatkan orang lain karena tidak
adanya tanggung jawab, itu nista.
Baca juga, ya ...
Kesel juga ya klo apa apa diribetin..
BalasHapusMmm klo digituin mending pura pura serius ngerjain sessuatu biar si dia sadr diri
Hahaha ... Iya, benar. Kadang, cuek itu perlu :P :P
HapusHehehe, kalau tugas gak selesai karena main gadget, hmm terlaaluuu
BalasHapusEh, ada lho yang kayak gitu. Kalau nggak nge-game ya telpon-telponan terus (-_-)'
HapusKalo aku waktu itu ngalamin, kerjaannya dilimpahkan ke saya lantaran dia ga mau ngerjain kerjaannya tsb.
BalasHapusTrus? Ya saya kerjain juga, walau manyun2.
Huahahaha gag ikhlas ya
Wah, sepertinya lain waktu harus lebih tegas :D :D
Hapustapi orang seperti itu tuh bikin negselin dan selalu berulang walau sudah ditegur, biasanya suka pura2 sibuk banget biar gak dimintain tolong karena lama-lama kebiasaan
BalasHapusBenar. Kalau perlu, pergi menjauh dulu untuk sementara :D :D
HapusIya bener mbak, kalau tugas sendiri udah selesai, bantuoin yg lain sih gpp. Tapi kalau yg minta bantuan keterusan yaaa, males deh hihihi
BalasHapusBukannya kita nggak mau bantu, ya. Tapi musti ada batasnya juga, ya ^^
Hapusmakasih mbak tipsnya. kebetulan saya lagi ngalamin kebete-an yg amat sangat dg rekan kerja yg gak mau kerja, malah melimpahkan kerjaan ke saya. padahal sama2 digaji.
BalasHapusTetap semangat, Mbak ^^
HapusPernah saya alami,
BalasHapuskunjungan balik mbak zahrotulqolby.blogspot.com
Dah biasa, kerja ggsesuai job description dan disuruh yg bukan tugas saya. Kerja saya yg ngerjain diakuin temen kl bagus yow sering... ;)
BalasHapusTerlalu baik mallah sering dimanfaatin...
aku tertarik pada paragraf pamungkasnya: Nah, saling membantu itu mulia. Tapi jika memanfaatkan orang lain karena tidak adanya tanggung jawab, itu nista.
BalasHapus