Personil IIDN Solo |
Pagi
menjelang siang, cuaca Solo sangat terik. Matahari bersinar menyilaukan. Ini
bukan hari pertama Solo mendadak menjadi sangat panas. Kalau dilihat di alat
pengukur suhu, panasnya mencapai 34ÂșC. Namun semua keadaan itu tidak
menyurutkan semangat ibu-ibu cantik nan sholehah untuk bertemu dan berbagi
ilmu.
Berbekal
sebuah peta, saya menuju tempat pertemuan pukul 10.00. Rumah tujuan saya adalah
milik dr. Isrtiati yang berada di belakang kampus UNS Jebres. Berhubung saya
belum mengenal betul daerah tersebut, sekalipun saya sudah berbekal peta, tetap
saja saya nyasar, haha... Untunglah ada bapak tukang parkir yang baik hati dan
tidak sombong, yang mau menjawab kebingungan saya. Beliau nggak pelit
menunjukkan jalan yang benar.
Setelah
menemukan jalan kebenaran, saya sampailah di sebuah rumah yang sekaligus
sebagai tempat praktek ibu dokter. Saya bukan yang pertamakali datang, hehe...
Tenang saja, acara belum dimulai, kok.
Terakhir
kali saya ikutan ngumpul IIDN Solo adalah 7 bulan yang lalu. Kesibukan
yang bertubi-tubi membuat saya sering absen di kegiatan IIDN Solo sebelumnya.
Tapi jangan khawatir, nanti saya buatkan reportasenya. Sekarang kembali ke
pertemuan IIDN di hari Ahad, 13 September 2015 ini.
Pada
pertemuan yang alhamdulillah dihadiri 2 anggota baru IIDN Solo ini, saya
sendiri yang menjadi pembicara. Tsaaahh ... Kayak orang penting aja.
Sebenarnya, lebih tepatnya, saya mengawal diskusi tentang Kupas Tuntas Fiksi
Populer. Anggota IIDN Solo yang berjumlah 14 orang ini belajar lebih mengenal
falsh fiction, cerpen, sampai novel. Bukan hanya tentang unsur-unsur pembentuk
dari cerita fiksi, tapi juga tips dan trik menulisnya. Saya memang bukan ahlinya. Baru beberapa tulisan saja yang jebol media. Karenanya saya katakan kalau ini adalah diskusi dan sharing, bukan kelas apalagi kursus, hehe...
Selain forum diskusi, kesempatan ini sekaligus ajang mempererat silaturahmi dan bertukar cerita. Banyak kabar baik disampaikan. Ibu ketua IIDN Solo, Bu Nurhasanah, cernak-nya baru saja lahir di Majalah Bobo dengan judul Keluh Kesah Nona Cilla. Lain cerita dengan Bunda Yuni yang setelah menjadi pengisi acara talk show di Islamic Book Fair, kini lebih dikenal oleh masyarakat. Sampai-sampai sudah punya fans, bapak-bapak pula, haha...
Jangan disangka kalau IIDN Solo cuma jago nulis, ternyata juga jago bisnis. Seperti Mbak Ety (jagonya ngeblog, nih) punya bisnis jilbab dengan brand Florita Hijab. demikia pula dengan Mbak Arinta dengan jajanan frozen-nya.
Nah, inilah sekilas reportase kopdar IIDN Solo yang ke-8. Kopdar berikutnya pasti lebih seru, karena bertepatan dengan milad ke-2. Pantangin terus, ya.
IIDN Solo tiada henti berprestasi... Semangat menulis!!!
Selain forum diskusi, kesempatan ini sekaligus ajang mempererat silaturahmi dan bertukar cerita. Banyak kabar baik disampaikan. Ibu ketua IIDN Solo, Bu Nurhasanah, cernak-nya baru saja lahir di Majalah Bobo dengan judul Keluh Kesah Nona Cilla. Lain cerita dengan Bunda Yuni yang setelah menjadi pengisi acara talk show di Islamic Book Fair, kini lebih dikenal oleh masyarakat. Sampai-sampai sudah punya fans, bapak-bapak pula, haha...
Jangan disangka kalau IIDN Solo cuma jago nulis, ternyata juga jago bisnis. Seperti Mbak Ety (jagonya ngeblog, nih) punya bisnis jilbab dengan brand Florita Hijab. demikia pula dengan Mbak Arinta dengan jajanan frozen-nya.
Nah, inilah sekilas reportase kopdar IIDN Solo yang ke-8. Kopdar berikutnya pasti lebih seru, karena bertepatan dengan milad ke-2. Pantangin terus, ya.
IIDN Solo tiada henti berprestasi... Semangat menulis!!!
Mba Hana pada kopdar kali ini Uti absen. karena ke luar kota waktu itu.
BalasHapusKopdar IIDN selalu membakar semangat kita tuk terus belajar dan berbagi yaa..
Uti kan datang waktu kopdar ini ^^'
Hapus