Foto by Hana Aina |
Menjadi pribadi yang aktif terlihat sangat menyenangkan.
Memulai aktifitas saat pagi menjelang hingga malam datang. Tanpa lelah,
mengukir karya dari tempat satu ke tempat yang lain. Bahkan dalam saktu waktu
bisa menyelesaikan beberapa pekerjaan sekaligus. Good job!
Tapi bila direnungkan kembali, andai saja bisa dibagi dan
dikelompokkan, berapa jam dalam sehari Anda menghabiskan waktu untuk
menyelesaikan pekerjaan? Untuk bersosialisasi dengan orang lain?
Bercengkrama dengan keluarga? Lalu untuk diri Anda sendiri? Dalam sehari?
Seminggu? Sebulan?
Bagi sebagian orang, termasuk saya, bekerja adalah
sesuatu yang memberikan kenikmatan tersendiri. Berhasil melaksanakan tugas
melampaui target, menyelesaikan proyek melebihi harapan, apalagi jika dibarengi
dengan imbalan yang memuaskan. Berkutat pada satu hal dengan mengatas namakan
fokus, hingga lupa pada yang lain.
Sebagai manusia kita tidak ditakdirkan menjalani hidup di
dunia ini seorang diri. Ada
orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan kehadiran kita, bantuan kita atau
hanya sekedar menghabiskan waktu bersama. Ada hak orang lain dalam diri kita. Adapula
hak kita atas diri kita sendiri.
Saat Anda mulai dilanda kejenuhan dan merasa ada yang
hilang dari kehidupan Anda, ada baiknya Anda introspeksi diri. Bisa jadi ini
adalah alarm bawah sadar Anda yang mulai berdering yang menandakan bahwa Anda
butuh refreshing. Ambillah cuti barang satu atau dua hari. Gunakan momen
ini untuk menata kembali hidup Anda. Nikmati me time.
Anda bisa pergi ke spa dan juga salon, jalan-jalan dan window
shopping, atau juga bisa sekedar menjalankan hobi dan kegemaran Anda. Ini juga dapat menjadi saat yang
tepat bagi Anda untuk memperbaiki hubungan Anda dengan orang lain. Bisa
jadi Anda menghubungi teman-teman Anda yang sudah lama putus komunikasi. Sekedar say
hallo atau juga bertanya kabar. Silaturrahmi itu perlu. Selain untuk mempertahankan hubungan yang sudah ada, juga untuk memperpanjang umur. Katanya, hehe :D
Gunakan pula waktu break Anda ini untuk lebih lama berkumpul bersama keluarga. Sekedar jalan atau makan di luar. Bagaimanapun keluarga adalah orang-orang yang paling dekat dengan kita. Kepada merekalah -setelah pada Tuhan pastinya- kita akan kembali saat kita ada masalah, untuk saling menguatkan. Merekalah orang-orang yang paling tahu dan mengerti kita.
So, tidak ada salahnya kok menikmati hidup. Selama kita bisa mengatur porsi masing-masing. Ada saatnya kita serius dengan pekerjaan. Ada saatnya pula kita bersosialisasi dengan teman, menghabiskan waktu bersama keluarga, dan sekedar memanjakan diri. Nikmatilah hidupmu! Jangan tunggu sampai orang lain bilang, "Uripmu kurang
piknik!"
iya juga pikinik bisa melepaskan penat ya, dan suka kalau sudah mencicipi kuliner di tempat pikinik
BalasHapusJalan-jalan dan kulineran?! Wah, itu harus satu paket :D :D
HapusMauuuuu piknik. Lama sudah diriku ini tidak piknik
BalasHapusJiahaha ... Kukira hanya diriku. Ternyata akeh bolone :D :D
HapusAkuuu, kurang piknik. hahah
BalasHapusHahaha ... Dijadwalkan, Mak. Lalu mulai menabung :D :D
HapusJadi rindu piknik lagi Mbak 😍
BalasHapusAyo piknik, Mak! Ntar ajak-ajak aku, ya :D :D
Hapusku mau piknik ke solo mbak....bisakah memanduku? hahaha...
BalasHapusMonggo, Bu. Jalan-jalan ^^
Hapus