Dalam menjalankan sebuah
perusahaan, tidak dapat dilakukan secara individu. Jangankan perusahaan yang
sudah skala besar. Perusahaan skala kecil pun membutuhkan yang namanya team work.
Bisa
dikatakan, team work adalah nyawa dari perusahaan. Karenanya,
dibutuhkan kekompakan dan kerjasama yang solid antar sesama anggota tim. Namun
karena terdiri dari beberapa orang dengan pemikiran yang berbeda-beda pula, tak
jarang banyak kendala yang muncul.
Menurut
Idris Malik, seperti yang disampaikan pada hari Sabtu 14 November 2015 dalam
acara Apotek Gathering di Holeh Syari’ah Solo kemarin, team work yang
baik adalah team work yang memiliki anggota dengan visi dan misi yang
sama. Sehingga, dalam menjalankan visi dan misi tersebut, mereka dapat mengisi
kekurangan satu sama lain.
Team
work yang dibentuk juga memiliki tujuan yang jelas. Tujuan tersebut
haruslah spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, realistis, dan memiliki batas
waktu. Tidak perlu yang muluk-muluk dulu. Lakukan langkah-langkah kecil dengan
pencapaian yang jelas. Buatlah deadline sendiri bagi tim untuk
mewujudkan pencapaian tersebut. Dan masing-masing anggota tim harus mampu
menyelesaikan tugasnya dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
Kekompakan
tim sangat berpengaruh dalam menjalankan program kerja. Dituntut kerjasama yang
baik, tidak saling menjegal, apalagi hanya untuk menjatuhkan satu sama lain.
Semangat kedisiplinan dan adanya kemauan untuk maju bersama, kejujuran, dan
perasaan memiliki, dapat membantu membangun situasi kerja yang kondusif.
Untuk
mewujudkan kekompakan tim, selain dari setiap personil tim itu sendiri, yang
tidak kalah penting adalah adanya pemimpin. Pemimpin adalah motor penggerak.
Seorang pemimpin haruslah memiliki pengetahuan atas bidang yang
digelutinya. Dia mampu memberikan arahan dan penjelasan kepada bawahannya
dengan baik, dengan cara membagi tugas pada masing-masing individu sesuai
dengan kemampuan. Karenanya pemimpin harus mengetahui potensi setiap individu.
Ini akan membantu pemimpin untuk mendelegasikan tugas pada orang yang tepat.
Meski
tugas telah didelegasikan, bukan berarti pemimpin aman. Pemimpin tetap harus
melakukan pemantauan dan evaluasi atas hasil kerja tim. Ini bisa dilakukan
dengan melakukan pertemuan di luar jam kerja, sehingga tidak mengganggu
aktivitas. Pertemuan tidaklah harus lama, yang penting adalah fokus pada hasil
kinerja. Jika ada anggota tim yang kurang baik, jangan menegur di depan
teman-temannya, karena akan menjatuhkan harga dirinya. Membuat pertemuan
tertutup adalah pilihannya.
Tidak
jarang ada anggota tim yang melakukan kesalahan. Jangan langsung dihakimi.
Selidiki terlebih dahulu latar belakang terjadinya kesalahan tersebut. Pemimpin
dapat membantunya untuk menyelesaikan. Namun jika sudah diperingatkan, diberi
kesempatan untuk kesekian kalinya, dan ternyata tidak terjadi perubahan, maka
pemberhentian adalah keputusan terakhir.
Lalu?
Apa tujuan dari semua ini? Tentu saja kinerja baik di perusahaan. Dengan
kinerja yang baik, maka pendapatan perusahaan dapat ditingkatkan. Tidak
tertutup kemungkinan pula, berkembangnya perusahaan menjadi lebih besar.
Untuk
mendapatkan sesuatu yang baik dan besar, selalu dimulai dari hal-hal yang
kecil. Jadi, sudah solidkah tim kerja Anda?
Nah benar mba. Kadang ada hal2 yg terduga bisa terjadi dgn team work. hasilnya bisa jauh di atas ekspektasi. keren mba
BalasHapusTerimakasih :)
HapusPeran leader sebagai motor penggerak sangat penting. Leader harus terus memotivasi tim :D