As we go on
We remember
All the times we had together
An as our lives change
Come whatever
We will still be friends forever
Sungguh
sebuah hal langka, di bulan Desember tahun 2015 kemarin, tanggal merah berjajar berurutan. Kebetulan juga anak-anak sekolah pun sudah mulai libur. Mendekati akhir tahun pula, dimana sebagian dari kita mulai sedikit santai terutama yang berhubungan dengan pekerjaan. Perfect! Ada hari libur yang lumayan panjang. Ini
sebuah momen langka bagi sebagian orang, terutama orang kantoran yang tidak
mengenal yang namanya liburan akhir tahun. Banyak orang memanfaatnya waktu
libur ini dengan berbagai cara. Sebagian orang pergi bertamasya dengan keluarga kecilnya. Pergi ke pantai, gunung, atas tempat wisata lainnya. Tidak hanya sekedar mengisi liburan, namun juga dalam rangka mempererat rasa antar anggota keluarga. Di sisi lain, ada sebagian dari kita merencanakan acara kumpul-kumpul dengan anggota keluarga besar. Anggota keluarga yang tinggalnya dekat, merapat. Sedangkan anggota keluarga yang tinggal jauh merantau, pulang ke kampung halaman. Karenanya sangat tidak mengagetkan kalau jalanan mendadak ramai, padat dan macet. Hampir sama dengan suasana lebaran. Apalagi di Solo, yang kebetulan juga memperingati Hari Maulud Nabi dengan budaya Sekaten. Huaaa ... Semakin sesak :( :( :(
Sama halnya dengan orang-orang yang lain, liburan panjang ini rupanya juga dimanfaatkan oleh Keluarga Alumni Madrasah Al Islam Surakarta
(KAMAS) untuk mempertemukan kembali para anggotanya. KAMAS adalah wadah perkumpulan alumni Madrasah Al Islam Surakarta. Salah satu kegiatan KAMAS adalah mengadakan Reuni Akbar Lintas Generasi. Reuni ini dilaksanakan secara rutin. Setelah kemarin diselenggarakan di Jogjakarta, kali ini KAMAS Solo yang didaulat menyelenggarakan acara Reuni Lintas generasi. Dengan
waktu libur yang panjang dan sosialisasi undangan dari jauh-jauh hari, sangat
memungkinkan banyak alumni yang berpartisipasi. Bukan hanya yang berasal dari kota Solo semata, dari Jogja, Semarang , Pekalongan, dan daerah lain sekitar
Solo pun datang memenuhi undangan.
Sangat
mengejutkan memang, saat pertama kali saya memasuki tempat acara yaitu di depan
pelataran sekolah SMU Al Islam 1, Jl. Honggowongso 94 Surakarta, kursi-kursi tamu undangan bagian depan
dipenuhi oleh orang-orang yang sudah sepuh. Semakin saya berjalan ke belakang,
sambil mencari tempat duduk, semakin banyak alumni yang tidak saya kenal
kecuali beberapa guru saya yang kebetulan juga alumni. Rupanya,
reuni ini benar-benar reuni lintas generasi. Mulai dari angkatan 80'an sampai
angkatan 2000'an, ada semua. Huaaaa ...!!! Pantas saya banyak yang tidak kenal. Dan
perbedaan usia yang sangat mencolok sekali antara angkatam 80'an dengan angkatan 2000'an, haha :D :D. Jauhnya tempat domisili dan jauhnya
jarak antar generasi tidak mengurangi semangat untuk bersilaturahim antar
generasi.
Sudah
bukan rahasi lagi, bisa jadi dalam sebuah keluarga, semua anggota keluarganya adalah
alumni Al Islam. Mulai dari bapak ibunya, anak-anaknya, bahkan tidak tertutup
kemungkinan cucu-cucunya kelak akan bersekolah di Madrasah Al Islam. Dan ini banyak
ditemui. Akhirnya, tidak berhenti pada panggilan pak guru dan bu guru, tapi
bisa sampai dipanggil mbah guru, haha :D :D Sebuah
fenomena menarik bahkan banyak terjadi. Tidak sedikit terjadi pernikahan sesama
alumni Madrasah Al Islam. Ini dikenal dengan CBSA (Cinta Bersemi Sesama Al-islam), hehe
^^ Ini
banyak terjadi, tak terkecuali pada teman-teman saya. Ada yang mereka menikah dengan teman sekelasnya yang
notabennya adalah teman sekelas saya juga, hehe … Ada juga yang dapat adik kelas, kakak kelas, teman satu
angkatan beda kelas, teman satu angkatan beda jurusan, atau bahkan ada yang
menikah dengan yang beda angkatan jauh, seperti yang terjadi pada adik saya
yang ternyata suaminya adalah teman sekelas saya waktu SMP dulu. Huahahaha
… Seru, ya! Dunia seakan sempit. Jadi kalau reuni, bisa-bisa ketemunya 4L (Lo
Lagi Lo Lagi), hahaha :D :D Tapi yang namanya jodoh, tidak akan kemana dan
tidak akan tertukar, hoho ^^
Di
acara reuni, tidak hanya alumni saja yang hadir. Beberapa mantan guru pun
diundang. (Ehm ... Sebenarnya saya kurang sreg sih kalau pakai istilah mantan guru.
Karena bagi saya, ilmu itu tidak akan pernah putus. Jadi sampai kapan
pun, mantan guru itu tidak ada. Yang ada ya guru kita ^^).
Sebagai makhluk sosial, berinteraksi dengan orang lain itu
penting. Dan reuni adalah salah satu cara untuk berinteraksi. Saat reuni tiba,
banyak alumni bersemangat untuk hadir. Tentu saja mereka berharap dapat bertemu
dengan teman-teman lama. Eh, tapi ada juga lho yang berharap ketemu mantan.
Iya, kan ?!
Hayo ngaku, siapa yang masih baper kalau ada acara reuni, apalagi kalau
melibatkan mantan, haha :D :D
Biasanya saat reuni berlangsung, acara formal seperti pidato
dan sambutan-sambutan durasinya sangat sebentar. Yang menjadi pokok acara
justru adalah ngobrol bebas, chit chat cantik apalah- apalah. Tanpa dikomando,
peserta reuni akan menempatkan diri, bergerombol sesuai dengan kelas atau
angkatan mereka dulu. Mereka bernostalgia, mengenang masa-masa sekolah. Tidak
hanya yang indah-indah saja yang dikenang, pahitnya pun juga banyak. Dan
biasanya, karena mengenang, kejadian apapun itu akan membuat mereka tertawa.
Dengan detail satu per satu akan bercerita tentang keusilan, kenakalan,
kekonyolan, bahkan kisah cinta masa SMU, haha :D :D Mereka pun akan
detail mengenang, siapa teman yang paling sering dibully, yang paling usil,
yang paling konyol, paling nakal, dan predikat paling yang lain.
Bahkan tidak jarang, beberapa rahasia semasa SMU baru terungkap saat reuni
tiba, hehe (^^,,)
Tidak
hanya sebatas itu. Cerita pun berlanjut dengan kisah-kisah setelah mereka
lulus. Ada yang
merantau, ada yang kembali ke daerah asal, namun ada pula yang tidak
kemana-mana. Sebagian alumni ada yang melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih
tinggi, namun ada pula yang langsung bekerja, atau bahkan menikah, hihi ^^
Perubahan hidup seperti inilah yang biasamya antusias mereka ceritakan. Masa-masa
transisi dari remaja menuju ke dewasa awal hingga menjadi sekarang. Namun
alangkah baiknya, lebih bijak saat bercerita. Karena tidak setiap alumni
memiliki kisah hidup yang menyenangkan, atau juga dianugerahi keberuntungan.
Mungkin ada sebagian alumni yang sekarang sudah menjadi orang sukses, memiliki
pekerjaan mentereng, dan kehidupan yang layak. Tapi ada juga yang tidak seberuntung itu. Terkadang hal-hal yang seperti
inilah, yang tanpa disadari kedepannya, menjadi jarak pemisah di antara mereka
sendiri. Rasa minder dan malu tidak bisa memiliki pencapaian seperti teman-temannya, kemudian muncul dan membuat mereka menarik diri,
lalu enggan kembali hadir di reuni berikutnya. Sayangkan jika silaturahmi yang
sudah terjalin kembali putus. Meski tidak semua alumni bersikap seperti itu. Ada pula yang malah tertarik untuk berbagi pengalaman dan belajar dari teman-temannya yang sukses. Karenanya, jadilah bijak. Mana pencapaian yang perlu diceritakan, mana yang perlu ditahan.
Salah
satu acara yang tak kalah penting saat reuni adalah foto-foto. Panitia reuni
menampilkan foto-foto para siswa mulai jaman dahulu sampai jaman sekarang.
Pasti seru, ya, melihat penampakan diri sendiri saat masih culun dan kurus,
lalu membandingkan dengan penampilan sekarang yang sudah lebih berisi dan lebih
dewasa. Ditambah lagi di akhir acara diadakan sesi foto bersama. Gayanya tidak
perlu formal. Santai saja. Bisa berkelompok untuk setiap angkatan, atau rame-rame semua angkatan. Selain
sebagai kenang-kenangan, foto-foto ini nantinya akan di upload ke sosial media
agar semua alumni dapat mengaksesnya dengan mudah. Jadi untuk alumni yang saat
itu tidak dapat hadir, tidak akan sampai menangis tiga hari tiga malam karena
menyesal.Biarkan mereka juga merasakan atmosfer kehebohan dan kegembiraan meski hanya dari dunia maya. Mereka dapat mengobati rasa kangennya lewat foto-foto yang di upload
tadi, lalu bersemangat menunggu reuni berikutnya. Tapiiii ... resiko tanggung
sendiri ya kalau mendadak baper, gegara tiba-tiba nemu foto mantan di antara
foto-foto tadi. Bisa jadi rasa penyesalannya meningkat berlipat ganda, haha :P :P
Selain
menjalin kembali tali silaturahmi, reuni juga dapat dijadikan tempat bertukar
informasi. Bisa dalam hal apa saja. Lowongan kerja mungkin, atau bidang bisnis
yang telah dan akan digeluti. Siapa tahu berjodoh. Dari teman sekolah menjadi
partner kerja atau relasi bisnis. Siapa tahu juga malah bisa jadi besanan. (Haalllaaahhh ... (^^,,)) Dalam rangka pertukaran informasi ini pula, panitia reuni telah
menyediakan wadah baik sosial media atau juga web untuk diisi data para alumni, hingga akhirnya
terbentuklah jaringan alumni yang lebih luas. Siapapun dapat mengakses informasi ini.
Hal ini dimaksudkan agar informasi dapat disatukan hingga dapat dimanfaatkan
untuk kebaikan dan kemajuan bersama. Ibarat kata, dari alumni, oleh alumni, dan untuk alumni.
It's All About IPA 1-2002
Once upon time …
Tersebutlah sebuah kelas paling pojokan. Sebut saja namanya IPA
1. Biar pun berada paling pojok, bukan berarti anak-anak di kelas
ini suka mojok, haha :D :D Lokasi
kelas ini sangat strategis karena berdampingan langsung dengan kantin. Ini
sangat menguntungkan. Kesibukan kami yang cukup tinggi (Hallaahhh ...) dengan
masuk jam ke-0 atau sekitar jam 06.00 dan pulang jam 4, membuat banyak di
antara kami tidak sempat sarapan. Tak jarang kami pesan makanan lewat jendela
kelas paling belakang yang kebetulan langsung terhubung dengan bagian dapur
kantin. Praktis dan menghemat waktu, kan :D
:D
Keistimewaan yang lain dari kelas ini adalah atmosfernya.
Terletak di bangunan paling ujung, di depan kelas ada taman, di belakang kelas
ada tumbuhan yang rindang. Setiap saat kami bisa terserang penyakit mengantuk.
Mendengarkan penjelasan guru dengan mata tinggal 5-10 watt, dan adegan yang tak
jauh dari menguap, hihihi :P :P Etapi, biarpun begitu, kami tetap
semangat belajar, lho. Betapa berusaha kerasnya kami memecahkan soal-soal
fisika dari Bob Foster. Soalnya sih cuman 3 soal, tapi setiap soalnya
mengandung pertanyaan a, b, c, d, e, bahkan bisa sampai h. Masalahnya adalah,
kalau kami tidak bisa memecahkan jawaban dari soal a, maka kami tidak bisa
melangkah ke soal b, c, d, dan seterusnya. Hadeeeehhh … :( :(
Sekolah kami adalah sekolah
swasta islam. Kami libur di hari Jum’at dan tetap masuk di hari Minggu. Menyenangkan
sih masuk sekolah di hari Minggu. Saat sekolah lain dan perkantoran libur, kami
mengayuh sepeda menuju sekolah menyusuri jalan yang super lengang dan sepi.
Begitu pula transportasi umum. Kalau ada anak sekolah di hari Minggu, sudah
dapat ditebak dimana mereka akan turun. Meski demikian, jangan harap ya bisa
santai di hari Minggu. Justru ini adalah hari yang mengerikan. Pelajaran Kimia
sudah menanti di jam ke-0, yang berarti kami harus sampai di sekolah pukul 6 pagi.
Setelahnya, sudah menunggu pelajaran fisika, matematika, biologi, lalu bahasa
arab. Dan untuk jam tambahan sore, kami harus bertemu lagi dengan matematika,
huaaa ... Kebayang kan bagaimana bentuk wajah kami saat kelas berakhir (^^,,) Tak jarang kami sering pulang sore, terutama bagi yang bergabung dalam ekstra kulikuler. Yang tinggal di asrama sekolah tinggal jalan saja beberapa langkah menuju asrama yang kebetulan memang terletak tak jauh dari sekolah. Anggap saja sedang jalan-jalan sore. Sedangkan yang pulang ke rumah, yeah, buru-buru menghentikan angkot atau ambil sepeda di tempat parkir. Tak jarang kayuhan sepeda kami beradu cepat dengan adzan maghrib yang mulai berkumandang.
Kami, seperti remaja pada umumnya. Banyak hal konyol yang tidak
akan lepas dari kehidupan kami. Lupa mengerjakan PR, nilai ulangan di bawah rata-rata, datang terlambat hingga harus berada di luar sekolah untuk beberapa lama, pertengkaran antar teman, kejar-kejaran sama guru saat menjelang upacara hari Senin, sampai dapat kredit poin dari Guru Konseling karena ketahuan pacaran, haha :D :D Tapi di sisi lain kami bangga, peringkat juara paralel di sandang siswa dari kelas kami. Hampir semua ketua organisasi dan perkumpulan ekstrakulikuler kumpul di kelas kami. Bisa dibilang kelas kami adalah kelas yang aktif. Meski para siswanya aktif, tapi nilai akademik kami tidak mengecewakan. Jempol deh ^^
Seru ya ngomongin masa SMU itu. Nggak bakalan ada habisnya,
nggak bakalan ada matinya. Sampai kapan pun masa-masa ini akan menjadi bagian
yang tidak terlupakan dalam hidup kita, baik suka maupun duka. Petualangan masa muda dengan
teman-teman yang terkadang bisa awet hingga sekarang, meski pada akhirnya
masing-masing dari kita harus melakoni jalan hidupnya sendiri-sendiri. Seperti
syair lagu Project Pop berikut ini ... ^^
Kamu sangat berarti
Istimewa di hati
Selamanya rasa ini
Jika tua nanti kita telah hidup masing-masing
Ingatlah hari ini …
Wah serunya...saya juga 2015 kmrn reunian bersama rekan2 satu SMA dari angkatan 70an sampai 2000 rameee :D
BalasHapusTahun 70'an?! Aih, itu lebih lama lagi, ya, Mak :D
Hapuswah pasti seru bisa reuni Akbar gitu :)
BalasHapussaya mungkin termasuk yang minder kalau ketemu teman2 SMP karna sudah banyak yang jadi PNS, jadi orang sukses. tapi kalau kumpul teman SMEA kembali percaya diri karna nasib kami sama atau saya sedikit lebih maju dari mereka :)
Masing-masing kita punya rezekinya sendiri-sendiri, Mak. Jadi, tetap semangat, ya. Jangan minder :) :)
Hapusseru banget si mbaa... jadiii, udah dpt "pandangan" baru belum? #eeaaaa
BalasHapusWkwkwkwk ...
HapusSebentar, aku pandang-pandang dulu :D :D
Senang emang reunian Mak. Akupun meski masih selalu ketemu sama temen2 TK (believe it or not, we still connected till now ^^), rasanya excited kalau ada undangan reunian
BalasHapusIya, Mak. Kadang koneksi hati itu kita tak tahu dengan siapa. Ada yang lebih berkesan dengan teman2 SD, SMP, SMU, atau bahkan teman2 TK, hihi ^^
HapusWalaaaahhhh serunya reunian antar generasi. Iya banget Mba, terkadang kita sadar, ternyata dunia ini sempit,apalagi kalo lagi reuni.
BalasHapusIya, ketemunya dia lagi dia lagi, haha :D :D
Hapusassalamualaikum mba
BalasHapussalam kenal
mampir ke blog saya yah kalau sempat
www.debysrideni.blogspot.com
terima kasih