Semangat
itu menular. Apalagi jika anda selalu dikelilingi oleh orang-orang yang
memiliki semangat yang tinggi. Hanya dengan membaca status-status di beranda
facebook mereka saja, kita bisa ikutan semangat. Hanya dengan berdiskusi dengan
mereka saja, kita sudah bisa terbakar dan bangkit ingin mengikuti
kesuksesannya.
Hal inilah yang coba dilakukan oleh komunitas IIDN Solo Raya. Komunitas yang beranggotakan para ibu dan calon ibu ini melaksanakan kopdar untuk yang kesekian kalinya. Di rumah Bu Nurul Chomariah, seorang psikolog dan penulis buku parenting, kami berdiskusi tentang banyak hal yang terjadi di dunia kepenulisan. Salah satunya yang sedang menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini adalah tentang buku-buku anak.
Hal inilah yang coba dilakukan oleh komunitas IIDN Solo Raya. Komunitas yang beranggotakan para ibu dan calon ibu ini melaksanakan kopdar untuk yang kesekian kalinya. Di rumah Bu Nurul Chomariah, seorang psikolog dan penulis buku parenting, kami berdiskusi tentang banyak hal yang terjadi di dunia kepenulisan. Salah satunya yang sedang menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini adalah tentang buku-buku anak.
Buku-buku
anak memang sedang banyak diminati. Namun dibalik itu semua, banyak juga yang
prihatin dengan kualitas buku-buku anak tersebut, terutama jika dilihat dari
konten isi. Mulai dari gambar ilustrasi yang kurang sopan, isi bacaan yang
kurang sesuai untuk anak (meski buku itu dilabeli buku anak), sampai menyangkut
hal-hal sensitif yang sedang berkembang di masyarakat yaitu elgibiti dan
sekulerisme.
Ketua IIDN Solo Raya : Siti Nurhasanah |
Berawal dari keprihatinan inilah, beberapa
anggota IIDN Solo mencoba menjajaki peluang penggarapan buku-buku anak, baik
pictbook maupun illustrated book. Masing-masing dari jenis buku ini memiliki
tantangan dan kesulitan tersesndiri. Terutama dalam hal ilustrasi dan pemilihan
kata. Maklum, sasaran dari buku ini adalah anak-anak.
Seperti
pada kopdar sebelum-sebelumnya, selalu diadakan dsikusi. Dalam kesempatan ini,
Mba Saptorini yang memimpin diskusi. Mbak Rein, begitu dia biasa disapa, adalah
seorang penulis yang kini fokus pada penggarapan buku-buku anak. Mantan editor
di sebuah penerbitan di Solo ini telah banyak memiliki pengalaman dalam
penggarapan pictbook maupun illustrated book. Menurut Mbak Rein, menggarap buku
dengan sekmen pasar anak-anak adalah gampang-gampang susah. Banyak tantangan
yang harus dilalui. Terutama adalah pemilihan kata dan ilustrasi buku.
Buku
yang ditujukan untuk anak tentu tidak sekomplek buku untuk dewasa. Tidak banyak
tulisan di sana. Bahkan untuk pict book, hanya butuh satu atau 2 kalimat pendek
saja per halaman. Karenanya dibutuhkan pemilihan kata yang tepat agar dengan
kalimat yang sedikit dan pendek tersebut, anak-anak tetap mengerti.
Kendala
yang lain adalah gambar ilustrasi. Sebenarnya alangkah lebih baik jika penulis
buku anak juga memiliki kemampuan dalam hal menggambar ilustrasi. Hal ini untuk
memungkinkan penggambaran secara nyata apa yang menjadi imajinasi dan yang
dimaksudkan oleh penulis. Namun jika penulis belum memiliki kemampuan ini,
biasanya pihak penerbit akan menyediakan ilustrator. Nah, di sinilah pentingnya
kekompakan antara ilustrator dan penulis. Penulis harus menjelaskan dengn
detail maksud dari ceritanya hingga Ilustrator dapat mengerti apa yang dimaui
penulis. Kalau keduanya kompak, pasti bukunya jadi bagus ^^
Anak-anak
memang pihak yang paling rentan untuk dipengaruhi, baik tingkah laku maupun
pola pikir. Sudah menjadi tanggung jawab orang tua untuk memberikan hal terbaik
bagi buah hatinya. Salah satunya adalah pemilihan bahan bacaan yang sesuai
dengan umur dan moral. Jadi tidak hanya semata karena kemasan, ilustrasi,
maupun penulis dan penerbitnya. Namun juga diperhatikan dari sisi isi. Agar
tidak bertentangan dengan norma, khususnya agama.
Selalu ada cerita seru disetiap kopdar
BalasHapusIya, Mbak. Nggak cuman seseruan, tapi juga dapat ilmu ^^
Hapus