Banyak
hal yang dapat dilakukan untuk melestarikan budaya bangsa, terutama yang
berhubungan dengan kearifan lokal. Salah satunya adalah dengan memperkenalkan
kembali jajanan tradisional khususnya kepada generasi muda. Seperti yang
dilakukan oleh Tsabita Halal Boga (Tsahabo), dengan menyelenggarakan Festival Arem-arem
Solo pada hari Minggu 10 April 2016.
Pada
Festival Arem-arem ini merupakan puncak acara pengenalan kembali jajanan khas
Solo sekaligus pengukuhan komitmen Tsahabo sebagai salah satu penyaji makanan
halal di kota Solo. Konsumen, khususnya kaum muslim tidak perlu lagi was-was
dengan kehalalannya.
Festival
Arem-arem dimulai dengan acara jalan sehat dari Outlet Tsahabo menuju ke jalan
utama Slamet Riyadi. Acara ini menjadi seru karena kebetulan juga pada hari
Minggu, Jalan Slamet Riyadi selalu digunakan untuk acara Car Free Day. Warga
Solo tumpah ruah di sana dengan berbagai aktivitasnya. Dengan adanya peserta
jalan sehat Festival Arem-arem yang diiringi dengan beberapa andong yang salah
satunya membaca icon Tsahabo, yaitu Adipati Tsahabo, tentu menyedot perhatian
para pengunjung Car Free Day. Alhamdulillah, semua berjalan lancar hingga semua
peserta jalan sehat tiba kembali ke Outlet Tsahabo.
Acarapun
berlanjut dengan pembagian gunungan yang terbuat dari arem-arem. Selain
gunungan arem-arem yang diperebutkan oleh peserta juga dibagikan pula 3000
arem-arem dalam berbagai isian. Semua peserta terlihat antusias, termasuk para
pengguna jalan yang kebetulan lewat juga ikut berebut arem-arem. Seru deh
pokoknya ^^
Perkenalkan, Adipati Tsahabo, icon dari Tsabita Halal Boga |
Pada
kesempatan ini pula Tsahabo melaunching beberapa menu baru yang masih merupakan
jajanan khas Solo. Bedanya adalah jajanan ini dikombinasi dan dibuat dalam
beberapa inovasi. Jajanan tersebut adalah Bolen Blondo, Bolue Srabi Solo, Bolu
Markiju (Bolu Mandarin Kismis keju), Kukis Tengkleng, Kukis Klepon, dan tentu
yang menjadi bintangnya adalah arem-arem itu sendiri.
Berbicara
tentang arem-arem, jajanan ini ternyata sudah ada sejak lama. Bahkan terdapat
cerita sejarah tentang asal usul arem-arem ini. Jadi begini ceritanya ...
Alkisah, dahulu kala ada seorang Adipat dari Kudus yang sering melakukan
perjalana ke Solo. Setiap datang ke Solo, Sang Adipati kesengsem dengan makanan
Solo yang terkenal sedap. Salah satunya adalah arem-arem dengan isi berbagai
jenis sayur. Ada yang diisi dengan sambal goreng kreni, makanan khas Istana
Mangkunegaran yang hanya disajikan kepada bangsawan saja. Ada juga arem-arem
yang diisi dengan sambal tumpang tempe semangit yang enak di lidah. Selain itu,
masih ada isian lain yang tak kalah lezatnya, yaitu sambal goreng ati, sambal
goreng ayam, dan juga sego liwet.
Karenanya,
tak heran jika sekarang arem-arem banyak ditemukan di kota Solo. Mulai dari
penjual tenongan, penjual bubur lemu di pinggir jalan, sampai masuk ke toko
roti yang berkelas. Dengan banyaknya pembuat dan penjual arem-arem, terkadang
ada yang terlupakan, yaitu kualitas dan rasa. Arem-arem banyak ditemukan, namun
banyak yang tidak menjaga rasa dan kualitas. Zaman dahulu, arem-arem dibungkus
oleh telur yang lumayan tebal. Paling tidak bisa dirasakan adanya lapisan telurnya.
Namun sekarang kulit telurnya tipis, bahkan kadang tidak ada. Tekstur
arem-aremnya sendiri juga kurang diperhatikan. Bahkan cenderung lembek. Belum
juga dengan isian yang terkadang ala kadarnya dan sedikit. Bahkan terkadang
tidak berasa kalau ada isinya L L
Kebayang nggak, bisa makan arem-arem segedhe ini? |
Inilah
yang dilakukan oleh Tsahabo, mengembalikan citarasa Arem-arem Jawa Kuno ke
tengah masyarakat Solo sendiri. Bukan hanya kualitas rasa yang dijaga, namun
juga tekstur dan tampilan kemasannya. Tak salah rasanya jika kemudian Tsahabo
menempatkan Arem-arem Jawa Kuno buatannya ke dalam kelas premium. Tentu ini
istimewa, ya. Dalam 1 paketnya yang terdiri dari 5 buah arem-arem berbagai
macam rasa yang diletakkan di dalam kemasan elegan seperti besek plastik.
Kelima
rasa tersebut sebenarnya adalah berbagai jenis sayur yang tak asing bagi
masyarakat Solo. Sebagai contoh adalah Sego Liwet. Ini adalah nasi gurih yang
diguyur dengan sayur labu dan ditambah dengan suwiran ayam. Begitu pula dengan
sambal tumpang yang biasanya disajikan bersama nasi hangat dengan berbagai
jenis sayuran seperti kacang panjang dan toge. Nah, kalau berbagai macam sayur
tadi diolah menjadi isian arem-arem, bagaimana ya rasanya? Tentu menggugah rasa
penasaran Anda, bukan? ^^
Begitu
pula dengan jajanan yang lain. Kukis tengleng misalnya. Tengkleng yang kata
orang Solo banget ini biasanya berupa olahan daging dan tulang kambing dengan
kuah yang banyak. Namun di tangan para koki Tsahabo, tengkleng disulap menjadi
bentuk kukis. Demikian pula dengan klepon. Jajanan berbentuk bulat hijau dengan
taburan kelapa parut dan isian gula merah yang selalu menghadirkan sesuatu yang
muncrat dari dalamnya jika digigit, kini juga hadir dalam bentuk kukis.
Nah,
bagi Anda warga Solo, atau juga Anda para wisatawan yang menginginkan oleh-oleh
khas Solo, silahkan merapat ke Outlet Tsabita Halal Boga yang berada di Jl.
Honggowongso No.55 Solo, atau sebelah barat SMU Al Islam 1 Surakarta. Anda
dapat berbelanja berbagai macam jajanan khas Solo yang tentunya terjamin
kehalalannya. Happy shopping, Sista ^^
Related
Post :
may besok suamiku mw ke solo, aku hrs nitip beliin arem2 ini ^o^.. secara ya mbak, aku suka bgt arem2.. apalagi kalo udh bikin sndiri, biasanya aku minta mbak ART masukin 2 cabe rawit tuh ke dalamnya, biar pas kegigit lgs nyeesss pedesnya ;D..
BalasHapusWadew ... Arem-arem istimewa, super pedas ^^
HapusSalah satu fav saya selain sosis solo ya arem arem. Bisa belanja arem-arem sampai puasa ya di festival ini :)
BalasHapusEh, festivalnya cuman sehari, Mbak. Tapi outletnya yang buka setiap hari ^^
Hapusah, dulu waktu ke solo belum nyobain arem-arem, sepertinya enak dan punya nilai sejarah juga ya mbak.
BalasHapusKapan-kapan kalau main ke Solo lagi kudu nyoba yang satu ini ^^
Hapuswaaa..arem-aremnya gede banget..aduh ..jadi laper..banget..ngeliatnya..hi2
BalasHapusHaha :D :D
HapusSeneng ya kalau ada festival jajanan tradisional kyk gini :D
BalasHapuskeluargahamsa.com
Iya, Mbak. Terkadang menemukan jajanan tempo dulu yang sudah langka ^^
Hapus