Dalam
kurun waktu satu bulan belakangan ini, saya melihat beberapa peristiwa
perpisahan di sekitar saya. Perpisahan dengan rekan kerja dan juga perpisahan
dengan guru kelas adalah dua di antaranya. Dan keduanya menghadirkan suasana
keharuan dan kehilangan.
Seorang
rekan kerja saya diterima di perusahaan lain di luar kota . Mau tidak mau dia harus keluar dari
tempat kerjanya yang lama. Rekan kerja saya yang lain, yang terkenal dekat
dengannya, sangat merasakan kehilangan. Bagimana tidak. Rumah mereka berdekatan.
Sejak kecil sudah satu sekolah. Kuliah pun mereka belajar di universitas yang
sama, meski berbeda jurusan. Dan ternyata mereka diterima di perusahaan yang
sama pula. Pulang pergi kantor selalu berboncengan. Aih, soulmate banget
deh pokoknya. Tiba-tiba salah satu dari mereka harus pergi. rasanya seperti
akan ada yang hilang di hari-harinya. Dan suatu ketika, saat kami
menyelenggarakan farewell party, saya mendapati dia menangis sendirian.
Kisah
yang lain adalah saat perpisahan kelas keponakan saya. Sudah menjadi hal yang
biasa ketika naik kelas, murid dan wali murid akan berpisah dengan wali kelas.
Ini akan menjadi peristiwa yang luar biasa ketika hubungan yang terjalin di
antara ketiganya sangat erat. Meski hanya berjalan selama satu tahun pelajaran
saja, cara berkomunikasi yang dilakukan oleh wali kelas ternyata telah
menghadirkan kedekatan emosional antara ketiganya. Bisa dikatakan, wali kelas
mereka sudah menjadi kesayangan. Dan ketika kenaikan kelas tiba, ada keharuan
saat harus berpisah dengan wali kelas. Mereka membuat acara perpisahan serta
menuturkan pendapat mereka tentang wali kelas yang bersangkutan. Ada air mata di sana
saat satu per satu kisah mengalir dari wali murid. Rasa hormat, bangga dan
terimakasih sebesarnya atas ketelatenan dan kesabaran wali kelas menghadapi,
mendidik, dan mengajar anak-anak mereka.
Perpisahan Kelas 3C dengan Wali Kelas |
Di
setiap fase kehidupan manusia ada yang namanya pertemuan dan perpisahan.
Ini sudah menjadi salah satu bagian dari perjalanan hidup yang harus dilalui.
Seumpama sebuah karya fiksi, hidup ini seperti cerita bersambung. Antara
episode satu dengan episode lainnya, akan menghadirkan cerita dengan lika-liku
yang baru. Karenanya, di dalam setiap episode cerita tersebut juga akan ada
tokoh baru yang datang dan akan ada tokoh lama yang pergi.
Apapun
kejadiannya, perpisahan akan menghadirkan kesedihan dan keharuan. Perasaan itu
sangat wajar dirasakan. Semula yang selalu bersama-sama, kini pergi. Namun ternyata,
perpisahan akan memberikan dampak yang berbeda antara satu orang dengan orang
yang lain. Ada
orang yang dengan mudah menerima perpisahan tersebut, namun ada pula yang
tidak. Orang yang mudah menerima biasanya akan lebih mudah ikhlas dan dengan
segera move on dari situasinya sekarang. Namun bagi orang yang sulit
menerima akan terjebak nostalgia tak berkesudahan, bahkan bisa sampai menutup
hati untuk sesuatu yang baru.
Jika
Anda berada dalam situasi ini, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar
dapat menerima perpisahan dan tidak berlarut-larut dalam kesedihan.
1. Memahami
Pahamilah
bahwa perpisahan adalah sesuatu yang lumrah terjadi dalam kehidupan. Dan di
setiap perpisahan ada sebuah alasan yang melatar belakanginya. Setiap orang
pasti memiliki alasan sendiri untuk pergi. Jika itu memang baik untuknya, dan
baik untuk orang-orang disekitarnya, kenapa tidak? Bukankah kita tidak boleh
egois dengan mengedepankan perasaan sendiri.
2. Menangislah
Jika
memang ingin menangis, maka menangislah. Ini adalah salah satu cara
mengungkapkan kesedihan. Anda akan merasa plong dan lebih baik setelah
menangis. Asalkan jangan berlebihan, ya.
3. Berikan
kenang-kenangan
Ini
pilihan saja sih sebenarnya. Kalau Anda merasa dia sangat berharga dan dekat
dengan kehidupan Anda, tidak ada salahnya memberikan kenang-kenangan kepadanya.
Agar dia senantiasa mengingat Anda. Ini juga terjadi di acara perpisahan
keponakan saya dengan wali kelasnya. Begitu juga saat farewell party rekan
kerja saya. Jangan dilihat nilai barangnya. Mungkin tidak seberapa. Namun rasa
memiliki dan kenangan yang akan terus tersimpan dalam benda itulah yang tak
akan ternilai harganya.
4. Jaga
komunikasi dan silaturahmi
Meski
jauh dimana, namun tetap dekat di hati. Tetap jaga komunikasi, bisa lewat
sosial media, telfon, dll. Bertanya keadaan dan kabar terbaru tentangnya. Bukan
kepo, ya. Kalau berpisah kan bukan berarti
silaturahmi juga putus, kan .
Jika ada waktu, jadwalkan untuk reunian. Sekedar makan-makan dan kumpul bareng
dengan yang lain. Ini tentu akan mempererat hubungan yang telah terjalin.
Paling tidak, mereka tidak merasa dilupakan.
5. Kenanglah
dia
Jika
dia adalah seorang yang baik, guru atau sahabat Anda mungkin, tidak ada
salahnya Anda tetap mengenangnya. Bagaimana pun juga, mereka adalah orang-orang
yang pernah hadir dan menorehkan kisah dalam kehidupan Anda. Sebagai contoh
dengan wali kelas. Saat anda telah sukses, jangan lantas anda berpaling saat
bertemu dengan Beliau. Sapalah terlebih dahulu. Kalau Beliau lupa, ingatkan
dengan cerita-cerita Anda di masa itu.
6. Yakinkan
diri semua akan baik-baik saja
Setelah
apa yang terjadi, yakinkan diri Anda bahwa semua akan baik-baik saja, Hidup
Anda nasih dapat berjalan normal seperti biasa. Meski masih merasakan sesuatu
yang hilang, namun dengan berjalannya waktu rasa itu akan hilang.
7. Move
on
Dalam
menjalani hari berikutnya, Anda tetap akan bertemu dengan banyak oran . Jangan takut untuk
menjalin pertemanan bahkan persahabatan dengan yang baru. Jangan trauma.
Tetaplah yakin. Semua akan baik-baik saja ^^
Nah,
perasaan sedih dan kehilangan wajar dirasakan namun jagan sampai membuat hidup
Anda menjadi berhenti. Teruslah berjalan karena masih banyak pertemanan dan
persahabatan yang dapat Anda jalin di dunia ini.
Baca juga, ya ...
Hana, ini kedua kalinya bunda buat komentar -- yang tadi koq menghilang, ya. Bunda suka baca postingan ini. Ya, memang untuk menanggulangi kesedihan kita harus berpikir positive untuk tetap move on.
BalasHapusIya, Bunda. Berpikir positif sangat membantu kita dalam situasi apapun ^^
Hapusso sweet mbak..aku juga mo kehilangan teman nih..teman emak2 di sekolah..mo pindah ke pontianak...hu..hu..jd terharu bacanya
BalasHapusBuat acara perpisahan, Mbak. Biar lebih berkesan ^^
HapusPerpisahan bukan akhir pertemuan
BalasHapusSepakat, Bu Imah. Meski terpisah jarak, masih bisa berkomunikasi. Seperti kita, haha ^^
Hapusaku biasa itu ngasih kenang2an :") biasane gampang diinget orang :") hikz
BalasHapusIya, Mbak. Saya juga biasa seperti itu. Biar ada kenangannya ^^
Hapusmantab banget kata katanya..
BalasHapusTerimakasih ^^
HapusBegitulah hidup ada pertemuan ada perpisahan,semoga silaturahmi masih bisa dilanjutkan setidaknya saling mendoakan dari kejauhan
BalasHapusSepakat, Mbak. Silaturahmi harus tetap dijaga. Sekali-kali bisa kok reunian ^^
HapusCatatan penting tuh, poin terakhir. Harus terus move on. Tulisannya kece mbak.
BalasHapusIya, Mbak. Kita bisa berteman dengan siapa saja ^^
Hapusaku pun berkali-kali kehilangan teman baik :( rasanya sakit dan, susah move on :3
BalasHapusMungkin bisa dihubungi lagi temannya, Mbak. Biar silaturahmi nggak putus. Sayang sekali pertemanan putus hanya karena jarak ^^
HapusPertemuan dan perpisahan, fase kehidupan yang harus dilewati semua orang ya mba.
BalasHapusMeskipun menyesakkan dada, dan bener...silaturahmi kudu dijaga :)
Sepakat, Mbak ^^
HapusPerpisahan memang selalu menakutkan... hiks
BalasHapusAku juga baru berpisah sama anak kelas IX
Cup cup ... Sebentar lagi yang kelas VIII naik jadi kelas IX kok ^^
Hapusperpisahan dengan orang yang dekat dengan kita itu yang paling menyedihkan ya
BalasHapusIya, Mbak. Sedikit banyak akan mengubah hidup kita ^^
HapusKalau buatku, selama masih bisa menjaga komunikasi dan silatutrahmi itu, nggak terlalu bikin sedih. Paling sedih kalo ditinggal selama-lamanya.
BalasHapusInnalillahi. Kalau itu, kirim do'a untuk dia, Mbak ^^
Hapusselalu terharu kalau berpisah dengan mereka yang sudah dekat dengan kita untuk beberapa waktu. Termasuk guru sekolahnya anak-anak..kadang kita orang tua malah yang terharu ya :)
BalasHapusKedekatan emosi yang kuat ^^
Hapusaah selalu ada keharuan di setiap perpisahan yaa
BalasHapusdan kenang-kenangan menjadi kado terindah kelak saat waktu mulai meninggalkannya
Ada perasaan yang biru ketika membaca tentang perpisahan, karena sejatinya memang tidak pernah mudah menghadapi sebuah perpisahan ya mak.
BalasHapusMemberi kenang-kenangan emang bisa jadi salah satu yang kita lakukan agar mereka selalu ingat kepada kita, seterusnya silaturahmi tentunya.
dibalik pertemuan pasti ada perpisahan, tapi bukan akhir dari segalanya. Hehehe, dah klasik banget ya kata-kata itu. Sering banget jadi ungkapan. Tapi ada benarnya.
BalasHapusbagaimana pun harus bisa move one ya...
Perpisahan memang selalu mengharukan bahkan menyedihkan, tapi ada kebahagian kalau kita bertemu lagi,,
BalasHapus