Setelah
Lebaran selalu menyisakan rentetan acara di belakangnya. Ini terutama yang
berhubungan dengan dengan acara Halal Bi Halal, ya. Nggak di komunitas di
kantor, dengan teman, atau juga dengan keluarga besar. Daftar acara semakin
panjang dari hari ke hari. Padat merayap ^^
Dari
sekian banyak acara Halal Bi halal. Biasanya yang lebih mnejadi perhatian
adalah Halal bu Halal dengan keluarga besar. Yang dimaksud di sini tidak hanya
terbatas keluarga sendiri. Namun lebih ke keluarga dari buyut kita. Karena di sana nantinya kita akan
bertemu dengan banyak orang dan semuanya itu adalah keluarga kita.
Orang-orang
yang datang pada Halal Bi Halal tersebut bisa datang dari segala penjuru Indonesia , dari
Sabang sampai Merauke. Bahkan ada yang datang dari luar negri. Ini adalah salah
satu cara mempererat silaturahim di antara keluarga yang terkadang bahkan sudah
terputus komunikasi sudah lama.
Hanya
saja masalahnya sekarang adalah, saat semua keluarga keturunan simbah buyut
berkumpul, di situ saya mulai bingung. Terlalu banyak orang-orang yang tidak
saya kenal. Di situ pula saya merasa asing. Jadi sedih :( :(
Jika
Simbah Buyut Anda punya 10 anak yang salah satunya adalah simbah saya. Lalu simbah
saya sendiri punya 12 anak (Maklum, orang zaman dulu kan punya banyak anak adalah sesuatu yang
biasa) yang salah satunya adalah orang tua Anda. Sedangkan Anda sendiri punya
beberapa saudara. Dan jika semua orang tadi berkumpul dalam satu tempat … bayangkan
kebingungan yang akan Anda dapatkan karena tidak semua orang -yang nyatanya
adalah saudara berdasarkan trah keluarga besar- Anda mengenalnya. :D :D
Nah, kalau sudah seperti ini biasanya saya akan melakukan beberapa hal agar saya tidak mendadak BeTe karena perasaam bingun dan asing yang menjadi satu.
1. Kenali silsilah keluarga
Sebelum hari H tiba, ada baiknya mencari informasi tentang silsilah keluarga besar, mulai dari nenek dan kakek buyut hingga sampai ke Anda. Mungkin Anda tidak dapat menghafalnya satu per satu, tapi paling tidak sedikit banyak Anda telah mendapatkan informasi tentang keluarga besar.
2. Jangan minder, senyum, dan salami
Saat Anda datang pertamakali ke tempat Halal Bi Halal jangan pernah merasa asing. Bersikaplah biasa karena bagaimanapun juga mereka adalah bagian dari keluarga Anda. Tetaplah tersenyum dan ramah. Saat bertemu ucapkan salam dan bersalaman. Ini akan membantu Anda mengurangi ketegangan.
3. Perkenalkan diri
Tidak ada salahnya Anda memperkenalkan diri terlebih dahulu. Untuk yang satu ini, alangkah baiknya jika Anda memperkenalkan diri dengan sedikit lebih komplit. Seperti ...
“Saya Hana, anak bapak Fulan. Cucu nenek Fulanah.”
Sebab, pengalaman yang sudah-sudah, nih, kalau hanya memperkenalkan nama saja kemungkinan Anda kurang dikenal, hehe ...
"Nama saya Hana." Kemungkinan pertanyaan yang kemudian muncul adalah,
"Kamu anaknya siapa, Nduk?" :D :D
4. Bergaullah
Menyapa adalah pembuka yang baik dalam percakapan. Jika orang yang Anda sapa menerima Anda dengan baik maka lanjutkanlah untuk mengobrol. Mungkin ini akan terasa seperti ketika Anda bertemu dengan orang lain di sebuah pesta, pertemuan, atau rapat kerja. Cobalah untuk melempar topik pembicaraan. Namun jika sudah ada, Anda bisa nimbrung. Asal jangan terlalu kepo atau sok tahu. Sewajarnya saja.
5. Bertukar nomor
Dalam setiap pertemuan pasti Anda akan menemukan orang-orang yang klop dengan diri Anda, enak di ajak ngobrol, dan sejalan dengan pemikiran. Apalagi jika dia masih ada pertalian keluarga. Tidak ada salahnya jika Anda bertukar nomor agar komunikasi tetap lancar. Ini seperti menemukan teman baru. Silaturahmi masih bisa berlanjut meski hanya lewat aplikasi gadget atau juga sosmed. Siapa tahu ini juga akan menjadi awal yang baik, terjalin kerjasama antara Anda dengan dia. Mungkin inilah yamg dimaksud dengan hikmah bersilaturahmi, yaitu memperlancar rezeki.
- Hana Aina -
Baca juga, ya ...
Silahturahmi pagi..saat yang paling indah adalah disaat kita kumpul bersama keluarga.
BalasHapusSepakat, Mbak ^^
HapusQu juga ngerasa krik..krik mba kalau lagi arisan keluarga besar atau kumpul keluarga. Pengen nimbrung ko ga diajakin, ikutan ngobrol ga di waro halah mendingan makan qu si mba wkwkwk...yang penting ttp senyum simpul itu obatnya :p
BalasHapusDicuekin, ya :D :D
Hapussama mbak lebaran tiap ada acara kumpul keluarga besar dari trah suami aku jadi canggung apalagi banyak sekali sampai aku gak bisa ngafalin satu-satu.
BalasHapusvisit back blogku ya mbk : www.yeni-susanti.com
Tips di atas bisa dipakai, Mbak ^^
Hapussaya kadang juga gitu mbak, kalo utk keluarga besar dari mama saya alhamdulillah akrab sih, tapi yang keluarga besar dari bapak kurang begitu akrab soalnya silsilah keluarganya ribet XD jadi ya ketemunya cuma sekali setahun itu aja jd ngga begitu akrab hehe
BalasHapusWah, keluarga besar, ya ^^
Hapuswah tapi seru juga ya, klo trah saya kok ndilalah tak pernah ada ngumpul2..
BalasHapusDikumpulkan, Bu. Habis lebaran biasanya ^^
HapusTerima kasih sharing nya. Aku juga keluarga besar. Yg kenal cuma sepupu doang. Tapi kalau ponakan dan cucu suka lupa. Maklum jarang ketemu karena rumahnya di luar kota
BalasHapusIya, terkadang kalau jarang ketemu susah mengingat juga ^^
Hapussenang sekali mbak kalo bisa tahu silsilah keluarga, karena itu penting banget. Sayangnya keluargaku udah pada lost contact sejak kakek nenek meninggal, cuma tahu keluarga terdekat aja
BalasHapusTak apa, Mbak. Keluarga yang masih ada dirawat hubungannya agar tetap baik ^^
HapusKayaknya perlu pake name tag ya kalo kumpul keluarga besar gitu. :D
BalasHapusHaha ... Ide bagus itu ^^
HapusDi keluargaku belum ada arisan keluarga atau halal bi halal keluarga besar sih, Mbak. Palingan berkunjung rumah ke rumah saja. di situ malah lebih tahu, oh ini anaknya ini. Seperti itu. Jadi, rasanya beda ya, kan jumlahnya tidak banyak.
BalasHapusIya, lebih ramai jadinya ^^
HapusKe 6. Ajaklah selfie, pokoe sok kenal sok dekatlah. Haha
BalasHapusWooo ... Lha, ini. Tips yang perlu dicoba ^^
HapusMomen paling dinanti nih, kumpul bersama keluarga besar...
BalasHapusAsyikkk ... ^^
HapusWah iya, keluargaku juga very big family hehe..
BalasHapusWah, kalau kumpul semua pasti ramai tuh ^^
HapusDiberi ciri khas tiap paman paman dan bibi misalnya pak etek, pak Cik, Wak buyut, Nek ino Nek Anang dijamin gak sama deh..
BalasHapusWah, boleh dicoba, tuh ^^
Hapus