Menuntut
ilmu tidak selamanya harus berada di bangku sekolah. Menuntut ilmu bisa didapat
lewat diskusi dan sharing. Inilah yang dilakukan komunitas menulis Ibu-ibu
Doyan Nulis Solo, hari Ahad tanggal 31 Juli 2016.
Acara
yang diselenggarakan di rumah dewan penasehat IIDN Solo Candra Nila Murti Dewojati, di daerah Cemani, dihadiri oleh 20 anggota aktifnya. Ini adalah rekor
terbanyak selama IIDN Solo kopdar. Maklum ya ibu-ibu, kalau diajak kopdaran ada
aja alasannya, haha :D :D
Kopdar
kali ini memang lain dari pada yang lain. Bukan hanya karena pesertanya yang
melebihi biasanya, namun juga acara pembuka yang dilakukan dengan buka lapak
dagangan. Ini sebuah kemajuan. Karena ternyata para ibu IIDN Solo juga mahir
dalam urusan bisnis. Banyak macam usaha yang dirintis oleh para ibu ini.
Kebanyakan adalah di bidang fashion. Namun ada juga yang bergerak di budang
jasa dan kuliner.
Nah,
melihat perkembangan anggotanya yang tidak hanya mahir dalam menulis namun juga
dalam hal berdagang, pada kesempatan kopdar kali ini sharing ilmu diisi materi
tentang dunai bisnis. Karenanya tidak
salah jika IIDN Solo mendaulat Bu Vitri Sundari selaku owner dari Tsabita Halal
Boga untuk membagikan pengalamannya selama menggawangi Tsabita.
Menurut Bu Vitri mengutip pernyataan Dahlan Iskan, setiap manusia memiliki jatah untuk gagal, karenanya habiskan kegagalanmu sekarang juga dengan melakukan berbagai usaha dan eksperimen. Selagi masih muda teruslah berusaha dan jangan menyerah. Kalaupun gagal, masih ada kekuatan untuk bangkit.
Awal
merintis bisnis kuliner, Bu Vitri menjajakan makanannya di pasar dan juga
berkeliling kampung menggunakan sepeda. Lambat laun usahanya berkembang hingga
memiliki gerai sendiri. Dan semua dilaluinya bukan tanpa hambatan. Mulai dari
investor yang ragu hingga menarik modalnya kembali karena takut uang yang
diinvestasikannya tidak berkembang, hingga masalah manajemen dan kepegawaian.
Namun semua dilaluinya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
“Kalau
orderan sedang sepi, saya malah menambah karyawan. Harapan saya, dengan adanya
karyawan baru, Alloh akan memberikan rezekinya lewat saya. Rezeki saya pun akan
bertambah,” jelasnya.
Tambah Bu Vitri, yang terpenting dalam
membangun sebuah bisnis adalah membangun sistem serta manajeman waktu yang
baik. Apalagi bagi seorang ibu dengan 4 orang anak, tentu tidak dapat mengawal
bisnisnya selama 24 jam. Karenanya semuanya itu diperlukan. Hal lain yang harus
diperhatikan adalah disiplin. Apa gunanya jika memiliki sistem dan manajeman
waktu yang baik namun tidak dapat disiplin dalam menerapkannya. Semuanya akan
kacau.
Salah
satu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam berbisnis adalah pesaing. Namun
dalam menanggapi hal semacam ini, Bu Vitri santai saja. Pesaing tentu ada dimana
saja. Namun selama dapat bersaing dengan sehat dan jujur, hal tersebut bukanlah
sesuatu yang menakutkan.
Acara sharing siang sangat berbobot dan mengisnpirasi bagi semua yang datang. Dan ternyata ... Nggak nulis, nggak bisnis. Semua membutuhkan ketekukan, perjuangan dan juga disiplin. Jika menemui kegagalan, lekaslah bangkit dan lanjutkan. Semangat berjuang ...!!! \(^_^)/
Acara sharing siang sangat berbobot dan mengisnpirasi bagi semua yang datang. Dan ternyata ... Nggak nulis, nggak bisnis. Semua membutuhkan ketekukan, perjuangan dan juga disiplin. Jika menemui kegagalan, lekaslah bangkit dan lanjutkan. Semangat berjuang ...!!! \(^_^)/
- Hana Aina -
Baca juga, ya ...
Kalau IIDN itu nulisnya nulis apa mbak?
BalasHapusApapun, Mbak. Bisa buku, artikel, cerpen, novel, blog, dll ^^
HapusBaru tau ada IIDN. Pertanyaan sama kayak mba Ratna,itu nulisnya apa aja? Penulis buku aja atau gimana mak?
BalasHapusBantu jawab.. Nulis apa aja Mba.. Buku boleh, blog boleh, cerpen boleh..bahkan nulis status aja juga boleh.. :D
HapusIya, Mak Cindy. Apapun yng ditulis bisa gabung di komunitas ini. Memang kebanyakan pada nulis buku atau sesuatu yang dikirim di media cetak ^^
HapusMaksih Mak Arin dah bantu jawab. Maaf baru muncul ^^
Hapus