“Masa depan tergantung pada apa yang Anda lakukan
hari ini.”
~ Mahatma Gandi ~
Di
zaman yang tidak menentu seperti sekarang ini, memiliki perencanaan yang baik
dalam hidup adalah salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh setiap
manusia. Perencanaan ini akan membantu baik Anda maupun saya untuk menatap masa
depan dengan lebih baik dan lebih optimis.
Salah
satu hal yang harus direncanakan dengan baik adalah pengelolaan
keuangan. Jangan sampai uang yang kita miliki hanya dapat kita nikmati saat ini
saja. Sedangkan untuk masa depan, kita bahkan belum berpikir apa-apa. Alhasil,
uang hanya numpang lewat saja tanpa ada kejelasan kemana larinya. Bahkan yang
lebih parah adalah penyakit kanker stadium 2 koma. Ini adalah penyakit kantong
kering dimana keuangan selalu koma di tanggal 2, alias sudah tak ada lagi dana
untuk hari-hari berikutnya.
Ah,
itu mengerikan, temans. Tapi nyatanya kondisi ini benar-benar terjadi dan tidak
sedikit yang mengalaminya. Apalagi seorang karyawan seperti saya dengan
penghasilan yang terbatas. Jangankan menyisihkan uang untuk liburan atau
sekedar menabung. Ada sisa uang untuk bertahan hingga akhir bulan saja sudah
harus kembang kempis memperjuangkannya. Apalagi untuk asuransi kesehatan. Ah, mungkin
tidak akan pernah terbayang. Uang sudah habis untuk biaya hidup. Belum lagi
jika punya hutang. Aduh duh duh ...
Safir
Senduk, seorang perencana keuangan mengatakan, sewajarnya seseorang menghabiskan
uangnya ke dalam 4 prioritas utama. Prioritas tersebut adalah cicilan hutang
(jika ada), tabungan dan investasi, prime asuransi, dan juga biaya hidup. Adapun
rinciannya adalah cicilan hutang maksimal 30%, tabungan dan investasi minimal
10%, prime asuransi maksimal 10%, biaya hidup maksimal 50%. Semua dihitung dari
penghasilan bulanan yang kita miliki. Jika ditotal keseluruhannya adalah 100%.
Ini berarti, kita sudah bisa mengatur keuangan sesuai dengan pos-posnya
masing-masing secara sederhana.
Donna
Imelda, seorang traveler blogger, dalam acara Seminar dan Exhibitions Roadshow SunLife
bertajuk Indonesia #lebihbaik di Double Dekker tanggal 16 Oktober kemarin
mengatakan, pengelolaan keuangan adalah salah satu hal penting yang harus
diperhatikan. Dengan perencanaan keuangan yang baik, dia dapat memenuhi hobi ber-traveling-nya
ke banyak tempat. Dalam hal ini Mbak Donna memiliki beberapa prinsip :
1.
Menabung
Bagi
Mbak Donna lebih baik bersabar sebentar untuk menabung dari pada traveling
dengan sumber biaya dari hutang. Nggak asyik kan kalau kita liburan, hore-hore,
setelah pulang kita diteror oleh hutang karena biaya traveling. Niat traveling
yang ingin men-charge kembali semangat menjadi tak tercapai karena terus
terbayang dengan hutang yang harus dibayar.
2.
Dana
Khusus Traveling
Mbak
Donna memiliki dana khusus traveling. Tidak harus dibayar sekalian dalam jumlah
besar. Bisa jadi dibayar dalam nominal tertentu namun pembayarannya rajin
setiap bulan. Nominal yang tidak begitu besar itu pada akhirnya akan terkumpul
menjadi banyak. Kalau sudah begini, kapan saja mau traveling sih siap :D :D
3.
Estimasi
Dana Sesuai Kebutuhan Maksimum
Namanya
juga estimasi atau perkiraan, jadi dalam hal ini jangan dibuat terlalu mepet
dengan kenyataan, ya. Menurut Mbak Donna hal ini dimaksudkan agar masih ada
dana tersisa untuk berjaga-jaga kalau terjadi sesuatu. Inginnya sih semua
berjalan lancar sesuai dengan rencana. Namun jika kenyataannya tidak, maka
kelebihan dana bisa digunakan.
4.
Jangan
Gunakan Kartu Kredit
Mbak
Donna berpesan, kalau tidak karena kepepet sekali, alangkah baiknya jika
menghindari penggunaan kartu kredit. Ini sama artinya dengan berhutang. Sangat
tidak nyaman rasanya kalau kita traveling dengan maksud mengendorkan syaraf, namun
seketika tegang saat kita pulang dan melihat tagihan kartu kredit. Masih
mendingan kalau kita bisa langsung melunasi. Kalau tidak? Tentu kita akan
dikejar hutang. Nggak asyik kan :D :D
5.
Atur
Pengeluaran
Saat
traveling alangkah baiknya jika kita mencari informasi tentang segala hal yang
berhubungan dengan tempat tersebut. Ini akan mempermudah kita dalam mengatur
pengeluaran. Misalnya, apakah kita akan traveling sendiri atau rame-rame,
menginap di losmen atau di hotel, makan di restoran atau di kedai sederhana.
Nah,
masalahnya sekarang, bagaimana jika ternyata uang kita tidak cukup untuk
memenuhi biaya 4 proiritas utama dalam pengelolaan keuangan tadi?! Jawabannya
adalah ... Bukan hanya kebutuhan kita yang harus ditekan, tapi juga penghasilan
kita yang harus diperbesar.
Ada
banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperbesar penghasilan. Bisa dengan
kerja sampingan, melakukan investasi, atau juga berbisnis dan menjadi wirausaha
dengan pendapatan tak terbatas.
Kalau
menurut Mbak Donna, hobinya ber-traveling sejatinya dapat juga dijadikan
sebagai salah satu investasi. Kok bisa? Iya. Dari catatan perjalanan, dia dapat
menuliskan pengalamannya singgah di banyak tempat. Tulisan tersebut bisa
ditawarkannya ke penerbit untuk dicetak menjadi buku. Bisa juga lewat foto-foto
yang diambilnya selama perjalanan. Foto-foto tersebut dapat ditawarkan kepada
pihak lain. Nah, dari uang yang terkumpul tersebut bisa dijadikan sebagai modal
untuk melakukan traveling berikutnya. Aih, investasi yang cerdas, ya. Memang,
salah satu hal yang menyenangkan di dunia ini adalah hobi yang dibayar. Jempol
deh buat Mbak Donna.
Nah,
lain cerita nih dengan Kristian Nico. Pengusaha muda yang bergerak di bidang
konveksi dan sablon kaos ini memilih untuk menjadi orang dengan penghasilan tak
terbatas lewat wirausaha. Dengan menjadi wirausaha, seseorang bisa menjadi
kaya. Kalau sudah kaya, mau apapun bisa. Begitu katanya ^^
Meski
demikian, ternyata tidak banyak orang yang ingin menjadi wirausaha. Memang,
dunia wirausaha bukanlah dunia dengan zona aman. Seorang wirausaha dituntut
untuk memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, jeli dalam menangkap peluang, cepat
mengambil keputusan, serta berani mengambil resiko. Belum lagi dengan tuntutan
untuk terus berinovasi agar tidak kalah dari pesaing bisnisnya. Semua itu
membutuhkan kerja keras, pantang menyerah dan juga ketegaran.
Sebagai
seorang yang telah jatuh bangun dalam merintis bisnis hingga berhasil seperti
sekarang, Kristian memberikan cacatatan penting bagi Anda yang ingin mulai
meninggalkan zona aman dan beralih menjadi wirausaha :
1.
Modal
Banyak
yang mengira bahwa modal dalam sebuah usaha hanyalah uang. Padahal banyak hal
lain yang dapat dijadikan modal. Semisal bagi pebisnis on line, modalnya adalah
pulsa dan katalog. Bahkan ada juga wirausaha yang bermodalkan hanya kepercayaan
tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Anda percaya?
2.
Proposal
Bisnis
Kalau
pun ternyata uang adalah modal utama Anda adalam berbisnis, Anda bisa
mendapatkannya dengan banyak cara. Salah satunya adalah dengan cara meminjam.
Tapi tentu Anda harus benar-benar dapat meyakinkan saat presentasi agar pihak
lain mempercayakan uangnya kepada Anda. Karenanya buatlah proposal bisnis yang profesional.
3.
Bidang
Usaha
Sebagai
seorang wirausaha, Anda akan dituntut mengerti dan memahami apa yang Anda jual
belikan. Akan sangat tidak lucu saat Anda ditanya oleh calon pembeli
atau bahkan calon klien tentang bidang usaha yang Anda lakoni tapi Anda tidak
dapat memberikan jawaban yang memuaskan karena kurang menguasai bidang
tersebut. Bisa jadi, transaksi akan gagal.
4.
Kegagalan
Siapapun
pernah mengalami kegagalan. Jadi jangan takut gagal seolah-olah Anda akan
terpuruk berkepanjangan dalam kegagalan tersebut. Teruslah bangkit dan mencoba lagi, lagi,
dan lagi! Jadikan kegagalan tersebut sebagai guru terbaik. Tentu dengan harapan
Anda tidak akan mengulangi kegagalan tersebut di kemudan hari.
5.
Percaya
Diri
Sederhananya,
kalau Anda tidak percaya kepada diri Anda sendiri, bagaimana orang lain akan
percaya kepada Anda. Seorang wirausaha harus punya rasa percaya diri yang tinggi, cuek, dan
tahan banting. Kalau Kristian bilang, musti rai
gedhek. Saat menawarkan produk harus dengan percaya diri. Jangan takut
untuk ditolak, apalagi malu.
6.
Relasi
Ini
penting dalam bisnis. Karenanya seorang wirausaha harus memiliki pergaulan yang
luas. Caranya bisa bermacam-macam. Salah satunya adalah dengan bergabung dalam
komunitas. Dengan bergabung dalam komunitas, apalagi jika komunitas yang
sejenis dengan bidang usahanya, tentu akan banyak manfaat yang didapat. Selain
mendapatkan banyak informasi tentang bisnis, ilmu baru, bahkan juga bisa tahu
siapa saja yang menjadi pesaing bisnis.
7.
Pendidikan
Pendidikan
tinggi bukan jaminan akan kesuksesan. Namun tidak dapat dipungkiri, dengan
pendidikan yang baik akan menjadikan diri Anda lebih baik. Dan jangan lupa,
alangkah baiknya jika memiliki tentor bisnis. Tentor-lah yang nantinya akan
mengawal, membagi ilmu, dan juga mengingatkan Anda akan target dan pencapaian
yang akan Anda raih.
8.
Tentang
Peluang
Seorang wirausaha harus jeli dalam menangkap
peluang. Salah satunya adalah dengan rajin mengamati. Kira-kira nih apa yang akan dijadikan subjek bisnis. Kalau perlu lakukan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi)
9.
Peduli Kepada Kehidupan
Berwirausaha
tidak hanya melulu tentang diri sendiri. Ini juga berhubungan dengan orang
lain. Dengan berwirausaha berarti akan banyak orang yang bergabung dalam bisnis
Anda. Berwirausaha juga bukan melulu tentang uang. Ada sisi kepedulian terhadap
sesama yang harus Anda terapkan. Ini juga salah satu bentuk syukur kepada Tuhan
atas apa yang telah Anda terima selama ini.
10. Investmen Planning
Berwirausaha bukan tanpa resiko. Apalagi dunia
usaha tidak dapat diprediksi perkembangannya. Karenanya investasi ini penting.
Ini adalah salah satu usaha dalam memproteksi aset yang dimiliki.
“Kekayaan
seseorang tidak dilihat dari seberapa besar penghasilannya. Kekayaan seseorang
tidak dilihat dari harta benda yang dimiliki. Kekayaan seseorang dilihat dari
seberapa besar investasi yang dimiliki. Semakin banyak investasi yang dimiliki,
demakin kaya dia.”
~Safir Senduk~
Wah,
ternyata bicara tentang perencanaan keuangan itu bisa menjalar kemana-mana, ya.
O iya, ngomong-ngomong soal investasi nih, bagaimana jika orang awam seperti
Anda dan saya ingin belajar lebih jauh tentang investasi?
Jangan
khawatir. Sunlife telah meluncurkan Bright Advisor. Ini adalah media untuk
bertanya seputar asuransi, investasi dan perencanaan keuangan. Dalam aplikasi
ini semua pertanyaan akan dijawab oleh tim asuransi dan investasi dalam kurun
waktu kurang dari 2 x 24 jam.
Dalam
aplikasi ini juga terdapat Bright Calculator. Ini adalah aplikasi yang akan
membantu Anda untuk mengetahui besarnya dana yang Anda butuhkan untuk mencapai
tujuan financial, baik itu dana pensiun, dana pendidikan, dll.
Tentang
asuransi sendiri, ternyata banyak dari masyarakat Indonesia yang belum tahu
benar manfaatnya. Bahkan, ada sebagian orang yang ill feel saat ditelfon oleh sales asuransi. Bisa jadi, sales asuransi adalah salah satu sosok yang paling banyak dihindari, hehe. Ini lebih dikarenakan persepsi salah yang sudah terlanjur beredar di tengah masyarakat tentang asuransi yang sebenarnya.
Atas
dasar inilah maka Sun Life Financial berusaha mengedukasi masyarakat agar melek
akan asuransi. Menurut Kaiser, Head of Branding & Communication Sun Life
Finansial Indonesia, ada beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan saat seseorang
memilih asuransi :
1.
Fokus
pada kebutuhan Anda
Alangkah
baiknya jika Anda memilih asuransi yang benar-benar dibutuhkan. Ini bisa
dikembalikan kepada tujuan dari asuransi itu sendiri, yaitu memproteksi diri
sekaligus aset yang dianggap paling penting. Jika Anda adalah seorang kepala
keluarga, penting bagi Anda memiliki asuransi. Ini untuk berjaga-jaga jika
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terhadap Anda sebagai pencari nafkah
keluarga.
2.
Sesuaikan
Tujuan Asuransi
Sebagai
contoh adalah asuransi pendidikan. Ini akan menjadi penting saat Anda sudah
memiliki anak dan ingin menjamin pendidikan yang terbaik baginya.
Namun bagi Anda yang masih lajang, Anda belum perlu memilikinya.
3.
Pahami
Polis Asuransi yang Akan Anda Beli
Baca
dan pahami setiap detailnya, terutama hal-hal yang ditanggung dan yang tidak
ditanggung. Jangan mengambil keputusan karena terbujuk rayuan sales atau juga
rasa sungkan terhadap teman. Anda sendiri yang harus memutuskan.
4.
Perhatikan
Besarnya Premi yang Harus Anda Bayar
Premi
asuransi akan Anda bayar setiap bulannya. Karenanya, tengok kembali budget yang
Anda miliki. Sesuaikan besarnya premi yang akan Anda bayar dengan kemampuan. Ini dimaksudkan untuk memperlancar
pembayaran. Jangan sampai pembayaran premi asuransi Anda mandek di tengah jalan,
yang pada akhirnya akan mempersulit diri Anda sendiri saat akan men-klaim.
5.
Isi
Formulir dengan Benar
Alangkah
baiknya jika Anda tidak menyembunyikan informasi riwayat kesehatan Anda.
Informasi yang Anda berikan akan membantu untuk mengetahui jenis pelayanan dan
obat apa saja yang nantinya bisa Anda terima.
Nah,
ternyata perencanaan keuangan itu penting sekali, ya. Dengan perencanaan
keuangan yang baik akan membawa kita ke kehidupan yang lebih baik pula.
Semuanya akan lebih mudah jika kita tahu jalannya, bersama produk yang tepat dan juga orang-orang yang tepat. Seperti kata Alexa ...
Hold my hand
We gonna reach the impossible
Paint our life and make it beautiful
We can be whatever we want to be
Together we stand and be Stronger as One!
Kalau
sudah paham begini, Anda boleh kok menghabiskan uang Anda. Asalkan pada pos-pos
yang tepat. Beberapa di antaranya pada tabungan, investasi, dan juga asuransi.
Apakah Anda sudah siap melakukannya? ^^
- Hana Aina -
Baca juga, ya ...
Judulnya kontroperzi tapi isinya oye...investassiii
BalasHapusIyes, biar pada penasaran ^^
HapusMemang penting banget ya mak untuk mengenali polis dan asuransi yang akan dibeli biar nggak "kecele" pas mau klaim.
BalasHapusTernyata maksudnya uangnya dihabiskan utk menabung, modah usaha gt ya mba.. jgn tertipu sm judulnya wkwkwkwk
BalasHapusHaha ... Mangkanya, baca dolooo ^^
HapusHabiskan uang untuk investasi y mbak..
BalasHapusIyes, biar kayak kata Safir Senduk. Semakin banyak investasi, semakin kaya ^^
HapusArtikelnya bagus, berangkat, bener banget, mulai investasi dari sekarang yaaa
BalasHapusIyes, kalau bukan dari sekarang, kapan lagi? ^^
HapusCocok banget ini sama yang saya aplikasikan di keuangan rumah tangga. Lagi belajar berinvestasi walaupun masih suka ketarik sama kebutuhan rumah tangga. Karna di kamus keluarga ga ada yang namanya kartu kredit. Hehehehe
BalasHapusSedikit demi sedikit berinvestasi, lama-lama menjadi bukit ^^
HapusAaah jadi tambah semangaaat atur pengeluaranku hehehe.. Kalau ngg pintar2 memang abiiis semua ya mbaa
BalasHapusKalau bisa jangan hanya pengeluaran, pemasukan juga harus ditambah, hehe ^^
HapusUps, aku masih suka salah pos nih,menghabiskan uangnya.
BalasHapusHarus disiplin!
Iyes, Mak ^^
Hapuskadang meski udh ada pos2 tertentu gitu tiba2 ada keperluan mendadak di luar itu semua, akhirnya yg udah disimpen pada kepake. Pengen gak dipake kok ya gak bisa karena urgent, hidup memang sulit #apasih :))
BalasHapusHaha ...
HapusSiapkan dana darurat, Mbak. Ini hanya bisa diambil saat benar-benar perlu dan penting ^^
ikut acara ini jadi pinter merencanakan keuangan ya mba Hana :)
BalasHapusIyes, Mbak. Banyak ilmu bertebaran ^^
Hapuskartu kredit.. bener banget kalau pakai kartu kredit kondisi yang sepertinya belum di ujung tanduk kepepet, bisa jadi mendadak kepepet
BalasHapusDi pepet-pepetkan, haha :D:D
Hapusboleh juga nih saran untuk mengumpulkan dana khusus traveling, jd ga ganggu anggaran utama :)
BalasHapusIyes, Mbak. Dana traveling aman, mau kemana saja nyaman ^^
HapusMemotivasi
BalasHapusIyes, Bun ^^
HapusLengkap bngt mba Hana, tks infny... Dh d bagi2 sih per post2 tp tetep ada dana yg tak terduga yg akan keluar itu yg hrs d manage y..
BalasHapusIya. Itu sebabnya sedikan dana darurat. Untuk jaga-jaga ^^
HapusKartu kredit emang "setan" klo kata aku. Tinggal sek gesek, tau2 tagihan selangit.
BalasHapusPengen banget deh tuh setiap bulan nyisihin khusus utk pos travelling. Tapi kok ya susah..
Harus dipaksa, Mbak. Biarpun sedikit demi sedikit ^^
Hapuscocok semua bagi saya
BalasHapusCie ... Cie ... ^^
HapusSetuju bangeeet, jangan gunakan kartu kredit! Sudah banyak teman yang usahanya bubar gara-gara kartu yang satu ini.
BalasHapusSepakat, Pak ^^
Hapuspengen deh bisa nerapin kaya diatas tapi realisasinya sangat sulit selalu banyak godaan..
BalasHapuswww.travellingaddict.com
Mungkin salah satu kuncinya adalah harus dipaksakan ^^
Hapusbener banget.., kita harus tahu tentang perencanaan keuangan. Posyingan yang inspiratif..
BalasHapusTerimakasih, Mbak ^^
Hapusora ndue duit mbok kon habiske tow mbaaaak
BalasHapusYo golek nu sing akeh :P :P
Hapus