Seneng
ya kalau lihat foto-foto cantik itu. Etapi cantik di sini bukan hanya tentang
objek manusia saja, ya. Biasa jadi pemandangan, ruangan, bangunan, aneka pernak
pernik, atau juga makanan. Nah, kalau ngomongin yang terakhir nih, sepertinya
sekarang sedang menjadi tren untuk memfoto makanan sebelum akhirnya berdo’a
lalu makan. Begitu makanan tersaji, cekrek dulu, hihi ^^
Sepertinya
kebiasaan di atas tidak lepas dari semakin menjamurnya cafe dan restoran yang
menghadirkan berbagai macam menu. Menu tersebut bukan hanya disajikan
biasa-biasa saja. Namun harus cantik dan menawan. Musti instagramable. Setelah
cekrek lalu upload di instagram. Tidak lama kemudian lope lope berjatuhan,
hehe :D :D
Kalau
dilihat, fenomena ini ada sisi positifnya juga ya. Yaitu saat semua tempat
makan tersebut berlomba-lomba menghadirkan hidangan terbaik mereka. Kreativitas
mereka ditantang. Tidak hanya untuk menghadirkan hidangan yang disajikan
cantik, unik, namun juga citarasa yang lezat.
Nah,
ngomong-ngomong soal foto memfoto nih, beberapa waktu lalu Blogger Solo
diundang oleh sebuah restoran cepat saji untuk launching menu barunya. Apa saja
sih menu barunya? Ini pernah saya tulis di Varian Menu Baru Ala Jackstar di AkhirTahun. Selain untuk memperkenalkan menu baru, di acara ini pula diadakan
workshop tentang food photography.
Acara
ini menghadirkan pembicara Rizky Irfano Aditya, seorang penikmat kuliner yang
juga hobi foto. Foto-foto yang dihasilkannya aduhai. Nggak percaya? Coba intip
instagramnya di @kyirfano.
Di
hadapan para blogger, Kyirfano membeberkan tips and trik mengambil gambar
dengan objek makanan. Wah, ini sih bermanfaat sekali untuk blogger. Terutama para
foodblogger. Etapi yang bukan foodblogger juga perlu kok. Biar foto-foto hasil
jepretannya ciamik dan bisa mempercantik penyajian blogpost. Karena
bagaimanapun juga, foto bisa menjadi salah satu pendukung konten di blog. Kalau
konten bagus, foto oke, pengunjung berdatangan, traffic blog pun naik. Cieee
... (^_^) Yuk, ah disimak! Apa saja sih tips and triknya ...
Dedication.
Untuk
mendapatkan foto yang baik, banyak yang musti dilakukan. Ini sebagai bagian
dari usaha agar foto yang dihasilkan ajib. Sangat jarang bisa didapat hanya
dengan sekali jepret. Bisa jadi belasan kali hanya untuk 1 objek saja. Tentu
pengambilan gambarnya dari berbagai sudut dan dengan tingkat pencahayaan yang
berbeda. Bisa jadi kita, sebagai pegambil gambar, yang berputar-putar. Atau
hidangannya yang kita putar-putar, hehe ^^
Itu
semua demi mendapatkan sudut pemotretan yang bagus. Dari foto-foto yang telah
diambil tadi, barulah disortir untuk mendapatkan hasil foto terbaik. Tidak
jarang dari sekian banyak jepretan, hanya beberapa saja yang bagus. Bahkan
tidak menutup kemungkinan, hasil gambarnya tidak ada yang bagus. Alhasil,
pemotretan pun harus diulang.
Melakoni
hal seperti di atas tidak hanya butuh waktu semenit dua menit. Bahkan bisa
dalam hitungan jam. Karenanya dibutuhkan dedikasi tinggi untuk meluangkan waktu,
tenaga, dan juga pikiran. Diperlukan juga yang namanya kesabaran dan
ketelatenan. Belum lagi jika foto-foto tersebut harus melalui proses editing,
atau mungkin ada penambahan watermark, dll.
Itu
baru dari sisi memfotonya. Untuk mempersiapkan objek yang difoto agar terlihat
menarik, ternyata juga perlu usaha dan persiapan, lho. Mulai dari mempersiapkan
alas, latar belakang, sampai aneka printilannya. Alhasil, kita musti hunting
alas foto, berbagai jenis bunga, sampai peralatan makan antik pun dilakoni agar
foto yang dihasilkan menjiwai.
Karenanya,
tidaklah berlebihan jika dikatakan, dedikasi sangat diperlukan saat kita
benar-benar menginginkan hasil foto yang aduhai. Fokus dan ketelatenan akan
menghasilkan sesuatu yang indah ^^
Close up or not close up.
Ini
sih tergantung selera, ya. Ada yang suka mengambil gambar dengan jarak dekat,
namuan tidak sedikit pula yang suka jarak jauh. Semua oke, kok. Masing-masing
memiliki keunggulan.
Kalau
pengambilan gambar dilakukan dalam jarak dekat, gambar yang dihasilkan akan
lebih detail. Bisa jadi akan terlihat butiran-butiran halus dari bumbu. Tentu
ini akan menjadikannya indah. Yang melihatnya pun akan ngiler dibuatnya, haha
:D Sedangkan jika pengambilan gambar dilakukan dari jarak jauh, maka objek akan
nampak lenih utuh. Ini akan memberikan gambaran kepada orang yang melihat,
seperti apa sih penampakan objek yang sesungguhnya.
Nah,
ngomong-ngomong soal pengambilan gambar, nih. Ada satu tehnik pengambilan
gambar yang lagi nge-hits sekarang. Yaitu tehnik Flat Lay, dimana objek diambil
gambarnya dari sisi atas. Dengan menggunakan tehnik ini, makanan akan terlihat
jelas dan menyeluruh. Sebagai pemanis, bisa jadi diperlukan objek tambahan. Ini
yang nantinya akan diletakkan di sekitar objek utama.
Sebagai
catatan, ya. Sangat boleh menggunakan barang-barang lain sebagai pendukung.
Hanya saja jangan sampai benda tersebut lebih menarik perhatian dari pada objek
utamanya. Orang yang melihatnya jadi gagal fokus.
Karena
tehnik Flat Lay ini pengambilannya dari sisi atas, maka bagi siapapun yang
dikaruniai tubuh mungil seperti saya, tentu harus berjuang ekstra, ya, hehe
(^_^!) Hanya ada 2 pilihan. Objek-nya diletakkan di tempat yang lebih rendah.
Atau saya-nya yang harus naik ke tempat yang lebih tinggi. Salah satu caranya
ya naik ke kursi, haha :D :D Etapi ini kan demi totalitas untuk mendapatkan
hasil foto yang baik. Jadi, bolehlah, ya (^_^,,)
Details.
Saat
mengambil gambar, fokuskan lensa pada objek. Ini akan menjadikan foto yang
dihasilkan menjadi lebih jelas. Usahakan agar makanan nampak lezat. Bisa dengan
memfotonya dari jarak dekat sehingga bumbu terlihat dengan jelas. Hmm ...
menggiurkan, ya. Kalau melihat foto yang seperti itu. Jadi terbayang saat kita
sendiri yang makan. Mulai dari menyendoknya, memasukkannya ke dalam mulut, lalu
merasakan setiap sensasi rasa yang dihasilkan dari makanan dan bumbu di lidah.
Huaaa ... nelen ludah :P :P
Cara lain untuk memperlihatkan detail dari
makanan bisa dengan memberikan sentuhan manusia. Ha?! Maksudnya?! Yup ...
Misalnya nih, saat akan memfoto mie. Tidak ada salahnya jika mie diangkat
sedikit ke atas dengan menggunakan supit. Jika tidak bisa melakukannya sendiri
bisa minta bantuan orang lain. Dengan begitu dapat terlihat jelas tekstur,
bentuk, dan ukuran mie. Lain lagi jika yang difoto adalah daging. Disini bisa
diperlihatkan adegan orang yang sedang memotong daging tersebut. Fokuskan
kamera pada tekstur daging pada bekas potongan yang nampak juicy dengan warna
serat yang cantik. Hmm ... Akan terasa menggoda selera :D :D
Lighting.
Mengambil
foto dengan objek apapun, usahakan menggunakan cahaya alami, yaitu cahaya
matahari. Apalagi kalau memfoto makanan. Cahaya matahari paling bagus untuk
support foto makanan. Foto dapat diambil saat pagi, siang, atau juga sore.
Kalau kebetulan tidak dapat sinar matahari, bisa diganti dengan sinar lampu.
Lalu, bagaimana kalau mati lampu? Jangan khawatir. Pakai saja senter sebagai
alat bantu. So simple. Yang paling penting nih, pengambilan foto dilakukan dari arah datangnya sinar, ya ^^
Agar
cahaya dapat fokus dapat dibantu pula dengan stereofoam atau kardus yang berfungsi sebagai
studio mini. Wah, asyik ya kalau bisa membuat studio mini sendiri. Nggak repot. Hanya membuat 1x, tapi bisa dipakai berkali-kali. Bahan yang digunakan pun mudah didapat di sekitar. Ingin membuat studio mini sendiri? Saya ada link video dari Skillshare cara pembuatan studio mini.
Colors.
Dunia
ini diciptakan dalam berbagai warna, jadi manfaatkan ini dengan baik ^^ Sebelum
memfoto, perhatikan komposisi warna. Jangan sampai makanan yang difoto kurang
menarik hanya karena tidak adanya warna yang mendukung. Ini bisa terjadi karena
pemilihan warna piring yang sama dengan makanan yang dihidangkan hingga
menyebabkan saat dilihat warnanya mati. Atau bisa juga karena memang warna
makanannya itu sendiri yang kurang colorfull.
Untuk
mengatasi hal ini, tentunya hal-hal yang kurang mendukung bisa ditambahkan atau
ditukar. Warna piring yang kurang cocok tadi bisa ditukar dengan yang lebih
kontras. Warna makanan yang kurang menarik bisa ditambahkan sayuran lain dengan
warna berbeda, seperti lalapan mungkin, sehingga penampilannya menjadi lebih
colorfull.
Pemilihan
warna-warna dapat menjadi alternatif pilihan karena warna-warna teresbut akan
terlihat indah di lensa kamera. Apalagi jika hasil foto-foto tersebut nantinya
akan di up load di sosial media seperti di instagram. Orang yang melihat
foto-foto di instagram rata-rata hanya meliat sekilas, scroll atas bawah dengan
cepat. Karenanya, pemilihan warna yang kontras dapat mencuri perhatian.
Kalau
pun ternyata setelah segala usaha yang dilakukan hasil foto masih juga kurang
memuaskan, maka lakukanlah proses editing. Salah satunya adalah dengan
menaikkan saturasinya.
Motions.
Agar
foto nampak hidup, tidak ada salahnya jika diberi sentuhan manusia. Misalnya,
nih ... foto tangan yang sedang memotong daging, atau foto tangan yang sedang
menyendok makanan. Mungkin Anda tidak dapat melakukannya sendiri. Anda dapat
meminta bantuan teman atau orang lain di dekat Anda.
Anda
juga dapat memfungsikan peralatan makan yang tersedia. Penuhi frame dengan
makanan. Berikan sentuhan pada pojok-pojok foto. Biarkan orang-orang di sekitar
Anda menjadi bagian dari foto meski hanya sebagai latar belakang saja. Ini
dapat membantu menghidupkan foto yang didapat nantinya.
Ah, ternyata hasil memang tidak akan mengkhianati usaha, ya. Dengan usaha yang lebih akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Saya juga sedang belajar nih untuk menghasilkan jepretan yang yahud. Dengan adanya tips-tips tadi, paling tidak ada beberapa ilmu baru yang saya dapat untuk perbaikan hasil foto saya ke depan ^^
Baca juga, ya ...
baguuus mba foto makanannya. aku gak bisa aja nih foto makanan. mungkin harus nyoba teknik flat lay itu
BalasHapusIyes, Mbak. Tips di atas bisa dicoba ^^
HapusTfs tipsnya maak..
BalasHapusFoto yg ada hp nya saya suke saya suke
Makasih, Mak ^^
HapusMotret makanan itu gak sekali tapi ratusaaan :D heheeh bikin lelah hayati.. Tapi, itulah seninya.^^
BalasHapusIyes, Mak. Padahal dulu, kalau mau foto tinggal jepret aja ^^
HapusBunda mah da asal jepret aja,maklum gak ahli ceklak ceklit objek sih. Md2an ke depannya bisa bagus kl motret
BalasHapusSemangat, Bun ^^
HapusMantaaaap share ilmunya.. terima kasih mbaa
BalasHapusSama-sama, Mbak ^^
HapusAku lagi belajar juga nih memotret makanan. Ternyata tak mudah ya :)
BalasHapusTerima kasih telah berbagi ya mba
Sama, Mbak. Saya juga sedang belajar ^^
HapusDi makan aja dulu makanannya baru di foto, buat iming2 teman aja.. hahaha
BalasHapusWah, nggak jadi motret dong kalau gitu ^^
HapusAku kalau motret dari atas itu pasti ada bayangan lampunya. Jadinya nggak pernah sukses deh bikin foto cakep
BalasHapusKalau saya biasanya pakai 2 cara: objeknya saja geser sedikit dari sumber lampu (yang penting bayangan lampu hilang tapi pencahayaan tetap bagus), atau saya coba berbagai macam sudut pengambilan untuk mendapatkan gambar tanpa bayangan lampu ^^
Hapuskalo motret makanan natural light lbh bagus. sama kalo perlu naik ke kursi biar bagus wk
BalasHapusIyes, haha ^^
Hapusbegitu ya tekniknya, Keren hasilnya nampak jernih.. Selama ini aku asal jepret aja. he he he
BalasHapusCoba terus! ^^
HapusPaling susah kalau mau motret makanan pas makan bareng keluarga. Huh, biasa diprotes gara-gara nggak kunjung makan. Mesti cepetan dan hasilnya nggak bagus. Padahal butuh berkali-kali jepretan.
BalasHapusSama, Mbak. Tapi saya selalu bilang ke keluarga, "demi ini, demiii ..." ^^
HapusMoto makanan itu selain cara motretnya kita juga harus punya kemampuan styling. Susah :(
BalasHapusBenar, Mbak. Karenanya harus terus berlatih dan banyak melihat hasil foto orang-orang yang sudah punya kemampuan itu, agar kemampuan stylish kita jadi terasah
HapusAda yang pengen saya tanyain mbak, kalo semisal pengen foto memfoto makanan gitu. jenis alat potret yang kita gunakan itu apakah berpengaruh besar? apakah dengan menerapkan semua itu, walaupun dengan menggunakan hp saja bisa bagus? ohya, foto - foto yang berada di blogpost ini asli foto mbak ya hehe bagus bagus mbak :D
BalasHapusSejauh yang saya tahu, ada beberapa orang menghasilkan gambar-gambar bagus meski hanya menggunakan foto kamera saja. Termasuk foto-foto dari Rizky Irfano ini ^^
HapusAku sllu gagal mbk klok moto mkanan, gk tahan soalnya, maunya lgsg aku mkan gt, hahayy
BalasHapusTengs share ilmu kecenya y mbk
Haha ... Sama-sama, Mbak ^^
HapusAku kadang yang canggung sama yang punya warung klo foto2 dulu.. Hasilnya juga masih kudu bnyk bljr sepertinya.
BalasHapusMakasih ilmunya mb..
Mau izin dulu sama yang punya warung juga boleh, hehe ^^. Tapi kalau sekarang sih memfoto sebelum dimakan sudah biasa, ya. Malahan, siapa tahu membantu promosi warung tersebut ^^
Hapusternyata memang butuh usaha dan kerja keras untuk menghasilkan foto yang keren ya mak, etapi kadang juga sering malu kalau harus foto makanan di resto, hehehe
BalasHapusKenapa malu, Mak. Kan kalau di-upload di sosmed, restonya jadi terpromosikan secara tidak langsung ^^
HapusSama-sama, Mbak ^^
BalasHapusmemang perlu totalitas kalo mau hasil terbaik. Makasih tipsnya mbak.. Pengen follow step by step nya. soalnya selama ini foto mkanan ala kadarnya aja. dan bagus dikit aja gak blur, udah seneng bgt. hahaha
BalasHapussalam kenal dari follower ke 59 ya mba.. ^^
www.theamazingjasmi.com
membantu sangat nih tips-tipsnya... terima kasih sudah berbagi..
BalasHapusBermanfaat banget mba tipsnya.. tapi aq blum bisa nich foto flatlay.. selalu ada bayangan gimana ya mba biar gak mbayang gitu.
BalasHapusTFS Mbakkk... Udah agak lama enggak sempat moto makanan. Wkwkwk
BalasHapusMotret makanan emang gampang2 susah. Saya paling ancur kalau motretnya pas malam, lampu restonya remang2.
BalasHapusyups tipsnya mantap, sekalipun brand2 smartphone sudah membekali perangkatnya dengan kecanggihan tapi kalau proses pengambilan foto sembarangan hasilnya bakal jelek.
BalasHapusAku juga pernah ikut kelas food photography.
BalasHapusSetuju, kudu sabar dan telaten serta cahaya yang cukup ya.