Ramadhan
telah pergi. Ada sebagian masyarakat yang sedih karenanya, namun tak sedikit
pula yang bersuka cita. Mumpung masih hangat, nih, saya mengucapkan
Taqobbalalloohu Minna Wa Minkum mohon maaf lahir batin atas segala kesalahan
baik disengaja maupun tidak.
Selama
bulan Ramadhan saya banyak mengadakan perubahan. Saya rasa bukan saja yang
melakukan ini. Saya yakin Anda juga demikian. Perubahan yang terjadi tentu saja
mengarah ke hal-hal yang positif, ya.
Meski
awalnya sedikit susah karena sudah terlena dengan 11 bulan lainnya yang sedikit
bebas, namun lambat laun kita bisa kok mengikuti ritmenya. Sebagai contoh
adalah bangun pagi untuk sahur. Biasanya bangun jam berapa? Jam 4? Jam 5? Hmm
... Selama Ramadhan musti bangun lebih pagi, ya. Apalagi para emak. Musti
mempersiapkan makan sahur untuk keluarga. Namun bagi Anda yang sudah terbiasa
bangun malam untuk sholat tahajud, ini bukan perubahan drastis, ya.
Masih
banyak hal positif yang dilakukan selama Ramadhan. Karena bulan ini adalah
bulan yang identik dengan kehiatan keagamaan, mau tidak mau atmosfernya pun
akan mempengaruhi kita untuk melakukan kebaikan. Anggap saja ini sebagai
penggemblengan bagi kita untuk menjadi lebih baik.
Nah,
sekarang bulan Ramadhan sudah berlalu. Apakah kita akan kembali seperti semula?
Sayang dong kalau kualitas kita mundur. Bagi saya justru Ramadhan bisa
dijadikan awal untuk mempertahankan kebaikan yang sudah kita pupuk. Ada 5 hal
bisa kita pertahankan setelah Ramadhan.
1.
Peningkatan ibadah
Saya yakin
setiap Anda menjadi lebih religius selama bulan Ramadhan. Tidak hanya
melaksanakan puasa wajib, tapi juga beberapa ibadah lainnya. Seperti
memperbanyak sholat sunah, memperbanyak tilawah, lebih banyak berbagi, dan
masih banyak ibadah lainnya.
Sangat
disayangkan jika hal ini hanya dilakukan selama Ramadhan saja, dan mulai
dilupakan setelahnya. Bukankah semua rangkaian ibadah tersebut sudah dilakukan
secara terus menerus selama 1 bulan penuh. Satu bulan itu bukan waktu yang
singkat, lho, untuk mendisiplinkan diri. Kalau kita bisa terus melanjutkan
semua rangkaian ibadah tersebut, kenapa tidak ^^
Mungkin
sebagian Anda ada yang beranggapan akan sulit menerapkannya karena suasananya
sudah tidak sesakral seperti halnya Ramadhan. Etapi tahukah Anda, ada beberapa
cara agar bisa tetap konsisten. Salah satunya adalah membuat daily tracker. Ini semacam buku kegiatan
Ramadhan. Hanya saja isinya sedikit berbeda.
Contoh Daily Tracker |
Anda hanya
perlu mempersiapkan selembar kertas ukuran kuarto. Buat 1 kolom besar di
sebelah kiri dan 30 kolom kecil di sebelah kanan. Isikan kegiatan ibadah pada
kolom besar. Anda bisa menuliskan puasa sunah Senin – Kamis, sholah sunah,
sholat rowatib, shodaqoh harian, tilawah, dll. Tiga puluh kolom kecil
menandakan jumlah hari dalam sebulan. Setiap Anda berhasil melaksanakan ibadah
centanglah sesuai dengan tanggal dan jenis kegiatannya.
Mungkin ada
yang beranggapan, ibadah kok ribet, pakai ditulis segala. Bukan bermaksud
demikian juga. Bukan juga untuk pamer. Hanya sekedar untuk evaluasi diri saja.
Apakah bulan ini ibadah kita lebih baik dari bulan kemarin atau
sebaliknya. Itu sih menurut saya ^^
2.
Disiplin diri
Selama
Ramadhan disiplin diri menjadi lebih baik. Sebagai contoh adalah bangun tidur
lebih pagi untuk makan sahur. Sangat disayangkan kalau kebiasaan bangun lebih
pagi ini menjadi hilang.
Anda bisa
melakukan lebih banyak aktivitas dengan bangun lebih pagi. Misalnya olah raga. Anda
juga akan lebih bersemangat saat bisa bangun lebih pagi. Banyak hal dapat
dipersiapkan dengan baik karena Anda punya lebih banyak waktu untuk persiapan. Jika
semua persiapan matang, tentu segala sesuatunya menjadi leih baik.
Disiplin
lain yang lain adalah ibadah tepat waktu. Selama Ramadhan semangat beribadah
meningkat, dong, ya. Lebih rajin, lebih tepat waktu, bahkan lebih khusyuk.
Setelahnya, jangan sampai mlempem lagi, ya. Semoga kita masih bisa
mempertahankannya. Aamiin.
3.
Lebih teratur dalam keuangan
Selama
Ramadhan, kebutuhan kita meningkat. Biasanya, jenis makanan yang disajikan
lebih banyak dan beragam. Belum juga kebutuhan untuk beramal juga akan lebih
banyak. Dan ada satu lagi nih, kalau saya pribadi, biasanya tagihan listrik
juga akan meningkat. Kalau Anda, apa juga mengalaminya juga? Itu belum termasuk
persiapan lebaran lho, ya ^^
Lakukan Pengaturan Keuangan |
Nah, dari
sekian banyak pengeluaran, kita harus cermat, ya. Meski ada uang gaji dan uang
THR, bukan berarti bisa royal. Dari sinilah saya juga belajar mengelola
keuangan. Pos mana yang harus didahulukan, pos mana yang bisa disederhanakan,
pos mana juga yang ditahan dulu. Seumpama perang, jangan sampai habis-habisan.
Lalu mendadak saldo jadi kosong.
O iya.
Setelah lebaran ini. Pos shodaqoh jangan dihapus, ya. Lanjutkan saja. Untuk
yang satu ini kan tidak harus menunggu Ramadhan untuk dilakukan ^^
4.
Emosi yang terkontrol
Bersyukur
karena ada ramadhan. Setidaknya seperti ada pengingat sekaligus jeda yang
mengingatkan saya untuk rehat sejenak dari hiruk pikuk dunia. Ini juga
sekaligus mengingatkan saya supaya lebih “kalem” dalam menjalani hidup.
Selama
Ramadhan saya belajar mengendalikan emosi sekaligus pikiran-pikiran negatif.
Ini semacam detok bagi hati dan pikiran. Dengan sikap yang lebih “kalem”, emosi
yang lebih tertata dengan baik, dan juga pikiran yang positif, tentu menjadikan
banyak hal menjadi lebih baik. Ini penting untuk menjalani 11 bulan ke depan
sebelum bertemu dengan Ramadhan berikutnya.
5.
Menebar kebaikan
Ramadhan adalah bulan berbagi. Banyak dari kita menyisihkan
sebagian rizki untuk diberikan kepada yang membutuhkan. Rumah singgah,
pantiasuhan, dan juga dhuhafa mendapat perhatian lebih dari masyarakat dan
perusahaan yang menyalurkan zakat, sodaqoh, dll. Pertahankan, kawan! Kalau perju
dijadikan kebiasaan. Bukankah berbagi dengan sesama tidak perlu menunggu
Ramadhan. Tapi Ramadhan bisa menjadi momen awal untuk menebar lebih banya
kebaikan ^^
Nah,
itu tadi 5 hal yang menurut saya bisa dipertahankan, bahkan lebih baik jika
dapat ditingkatkan. Kalau Anda sendiri, apa yang bisa dipertahankan setelah
Ramadhan? Share di sini, ya ^^
Baca juga, ya ...
ibadah jangan kendor ya, banyak hal ibadah ayng hrs tetap dilaksanakan bukan hanay solat saja
BalasHapusSemangat, Bun ^^
HapusYang pastinya harus tetap konsisten menjalani semuanya dengan ikhlas hati
BalasHapusSepakat, Mbak ^^
HapusSemua itu tidak mudah... Harus ada komitmen dan usaha sungguh-sungguh untuk mempertahankanya.
BalasHapusDan semoga kita semua bisa menjalaninya ^^
HapusTahun ini ibadah ramadan saya nggak sebagus tahun kemarin. Hik. Semoga aja masih bisa dipertemukan dengan ramadan selanjutnya
BalasHapusAamiin ^^
HapusSelama kita ikhlas melakukannya selama bulan Ramadhan, In Sya Allah akan tetap konsekuen. Aamiin.
BalasHapusAamiin ^^
HapusSetelah dibiasakan selama sebulan harusnya akan mudah ya menjaga konsistensi kebiasaan baik ini
BalasHapusInsya Alloh, Bismillah ^^
Hapustaqobal ya karim mbak aina :)
BalasHapuskalau saya kemaren sempet dapet dikasih semacam daily tracker ramdhan gitu sama temen. dia download dari internet, jadi kita ngga susah-susah buat hehe. tinggal print, jadilah catatan ramadan buat 30 hari ke depan.
kalau saya pengennya istiqomah buat sholat jamaah di masjid hehe
Siipp ...
HapusHanya yang sholehah yang sholat di rumah ^^
makasih berasa diingetin lagi kalo gak boleh kendor pasca Ramadhan. semoga masih dipertemukan lagi dengan Ramadhan berikutnya.
BalasHapusAamiin ^^
HapusAmiiin insyaAlloh ya ibadah kita makin kenceng. Btw hbs ramadhan ini pola tidurku masih kebawa pas puasa... Hihjhj duh payah
BalasHapusAyo, semangat, yuk! ^^
Hapuskomplit mbak garis besarnya.. rincian bisa macam-macam.. menghafal al Qur'an (saya lagi berusaha nih), nyampein pesan pesan Islam meski satu ayat..dan lain sebagainya... makasih mbak
BalasHapusSama-sama, Mbak ^^
HapusDisiplin memang kunci banyak hal ya mba.. dan yang penting harus niat! Niat selalu memperbaiki diri..
BalasHapus