Menu

Selasa, 07 Agustus 2018

Serunya Berburu Sunset di Agra, Alila Hotel Solo



Salah satu cara menikmati me time adalah dengan menikmati keindahan alam. Demikian yang saya lakukan dengan teman-teman blogger kemarin sore. Kebetulan hari itu kami mendapat undangan dari Alila Hotel Solo di acara Sunset Chil Out.

Acara santai untuk blogger ini mengambil tempat di Agra. Bukan! Ini bukan di India, lho. Ini juga bukan di kota di mana salah satu keajaiban dunia berdiri dengan megahnya, yaitu masjid Taj Mahal. Yup! Ini masih di kota Solo ^^.

Agra adalah rooftop dari Alila Hotel. Ini adalah tempat yang digadang-gadang tertinggi di kota Solo. Tepatnya di lantai 29. Dari sini, kota Solo dapat terlihat dari berbagai arah. Beberapa di antaranya adalah menghadap ke timur dengan pemandangan gunung Lawu, dan ke arah barat dengan Gunung Merapi dan Merbabu yang bersebelahan. Dari sini pulalah pengunjung dapat menimati indahnya matahari terbit di pagi hari dan tenggelam di kala sore.

Yeah! Inilah yang saya buru hari ini. Keindahan sunset dari Agra. Saat itu pukul 5 sore lebih ketika saya sampai di Agra. Perjalanan menuju tempat ini butuh sedikit kesabaran karena jalanan macet. Maklum, kalau sore begini selalu berbaregan dengan lalu lalang orang pulang kerja. Jadi alternatifnya, berangkat beberapa jam lebih awal, atau berjibaku dengan kemacetan. Duh, dah macam Jakarta aja ya Solo ini ^^

Saya mengendarai sepeda motor dan musti parkir di basement. Sebelum masuk ke Alila, saya musti melewati pemeriksaan metal detektor. Ini standar keamanan, sih. Jadi, santai saja, ya. Pan kita orang baek-baek dan nggak bawa senajta tajam. Meski aktivitasnya mau berburu. Tapi yang diburu kan hatimu #eh, sunset maksudnya :P Senjatanya pun hanya kamera :D Yang bikin saya deg-degan sebenarnya bukan pemeriksaan ini, tapi perjalanan naik ke lantai 29 itu, lho ^^.

Kebetulan saat itu saya naik lift sendiri, tak ada pengunjung lain. Ini yang bikin saya rada deg-degan, hihi ^^ Kalau hanya naik ke lantai 5 atau 7, okelah. Tapi ini 29. Banyak pikiran jelek beterbangan. Fuih! #lapkeringat #tariknafashembuskanperlahan Dibanyakain do’a, haha :D Semoga nggak ada adegan listrik mati, lift macet, dan adegan buruk lainnya. Dan alhamdulillah, saya sampai dengan selamat, hihi ^^.




Begitu keluar di lift di lantai 29, pintu masuk Agra ada di sebelah kiri. Oh iya, FYI nih ya. Kalau Anda ke Agra, ada beberapa aturan berpakaian yang harus pengunjung taati. Di antaranya, nih tidak boleh memakain sandal, celana pendek, dan pakaian tanpa lengan bagi pria. Satu lagi, nih. Anak di bawah 17 tahun dilarang masuk, hihi ^^

Setelah melawati security, saya melewati lorong hingga ke meja bar, lalu ke kanan mencari out door. Karena saya akan berburu sunset jadi nggak mungkin kan saya ada di indoor, haha :D Suasana sore itu hangat. Langit cerah. Saya dapat melihat pemandangan Solo dari ketinggian. Rasanya seperti sedang berada di atas bukit atau gunung.

Bagian outdoor Agra didesain seperti kebanyakan restoran dan cafe. Ada beberapa meja tinggi dengan bangku mengelilingi, meja bar kecil dan deretan meja penuh menu buffet, serta area live music. Yang unik dari Agra ini adalah meja letter L dari kaca yang menghadap ke Utara dan Barat. Meja ini dibatasi oleh kaca pula. Sehingga pengunjung dapat duduk sambil bersantap atau sekedar ngobrol sampil melihat pemandangan luar. Apalagi kalau bukan pemandangan kota Solo. Kalau sudah senja dan malam hari, duh cantik nya.

Dari ketinggian saya dapat melihat kota Solo dari kejauhan. Semua nampak kecil #yaiyalah. Karena masih sore saya hanya melihat deretan genting rumah dan beberapa gedung menjulang. Tampak pula jalanan berkelok seumpama ranting pohon. Jalan utama pun terlihat padat merayap oleh kendaraan dan mobil. Itu penampakan sore hari. Namun jika nanti malam tiba, semua berubah. Langit menghitam pekat. Sedangkan di darat, lampu-lampu mulai dinyalakan. Sinarnya yang kecil seumpama bintang yang terhampar di daratan. Kalau kata teman saya sih, ini pemandangan ala-ala bukit bintang gitu ^^



Jarum jam menunjukkan pukul setengah 6 saat langit mulai jingga. Matahari perlahan mulai tenggelam di balik pegunungan. Tak mau membuang waktu, saya dan teman-teman blogger yang lain mulai mengabadikan momen ini. Kami mengabadikan momen indah ini dengan apa yang kami miliki. Ada yang pakai kamera ponsel, ada pula yang pakai kamera modern.

Kami harus memotret dengan cepat karena matahari pun bergerak dengan cepat. Hanya selisih beberapa menit posisi matahari sudah berbeda. Tentu ini akan menghasikan pemandangan sunset yang berbeda pula. Warna langit ufuk barat yang awalnya merah menyala kemudian jingga, perlahan redup berganti dengan kelabu. Beberapa menit kemudian malam menjelang dengan hitamnya langit.

Kami pun berulang kali mengambil gambar membelakangi sunset hingga menciptakan foto dengan siluet yang indah. Tak hanya 1x cepret, berkali-kali dengan berbagai sudut pandang, dan berbagai pose. Mau selfie, oke. Mau groufie pun boleh. Suka-suka deh pokoknya. Mumpung timingnya tepat nih, ya. Background nya oke. Kapan lagi punya kesempatan seperti ini. Mumpung juga langitnya cerah, karena kalau sore langit Solo terkadang mendung dan berawan ^^








Selain disuguhi pendangan indah, di Agra ini Anda juga dapat menikmati beberapa hidangan yang dapat Anda pesan maupun telah tersedia di buffet. Sambil makan, minum, dan ngobrol, Anda juga bisa request lagu, lho. Kan ada live musicnya. Perpaduan yang oke, ya. Makan malam beratap langit dan angin sepoi-sepoi, diiringi lalu favorit. Apalagi kalau makan malamnya sama kamu, iya kamu ^^

Untuk minuman, di Agra ini Anda dapat memesan Moctail dan Cocktail yang langsung diracik oleh chefnya. Berikut beberapa Mocktai dan beberapa hidangan yang kemarin sempat saya icip-icip.

Marry Me. Waduw, ini nama minumannya kok membuat saya tersipu, ya. Ingin rasanya saya menjawab, "yes, I do." Haha :D #dikeplakpembaca. Saya kurang tahu atas dasar apa minuman ini diberi nama Marry Me. Ini adalah minuman berwarna orange yang merupakan kombinasi dari jus Cranberry dengan sirup pandan dan passion fruit foam. 

Green Land. Terbuat dari buah kiwi dikombinasi dengan timun, jus lemon dan sirup pandan. Rasanya sedikit asam namun segar. Apalagi kalau dinikmati dingin. Kalau saya sih suka yang ini ^^

Berkentini. Kalau dengar namanya semacam minuman ala-ala eropa gitu. Etapi tahukah Anda kalau minuman ini berbahan dasar beras kencur. Jauh banget ya antara nama dengan bahanannya. Beras kencur ini dipadukan dengan jeruk segar, jus lemon, dan gomme syrup. Rasanya ada manis nya, tapi ada juga asamnya. Bagi saya ini favorit ^^

Red Dragon. Kalau dari namanya sudah tahu kan minuman merah ini terbuat dari apa? Yup, buah naga. Setelah di-mix dengan aneka bahan lainnya, jadilah red dragon ini.









Nah, kalau berburu sunset memang musti fokus, ya. Beda beberapa menit saja, posisi matahari sudah berbeda. Jangan sampai terlewat momen-momen indah seperti ini. Apalagi menikmatinya rame-rame dengan teman tak keluarga. Wah, pasti asyik, ya. Selamat berburu sunset ^^



~ Hana Aina ~




Baca juga, ya ...

3 komentar:

Terima kasih telah berbagi komentar