Tidak sedikit pebisnis yang pernah mengalami fase
kebangkrutan di tengah usahanya. Namun yakinlah, bangkrut adalah sesuatu yang
bersifat sementara. Orang yang mengalami kebangkrutan bisa bangkit dan kembali
berjaya.
Hanya saja untuk bangkit dari kebangkrutan bukan bim
salabim, ya. Ini membutuhkan proses dan kerja keras. Harus ada tekad dan
kemauan dari pebisnis untuk memperbaiki segala sesuatunya. Pelaku bisnis pun
harus punya rencana matang ke depannya.
Banyak kisah pebisnis yang pernah mengalami
kebangkrutan tapi bisa bangkit lagi. Kisah-kisah mereka tentu dapat menjadi
motivasi dan pelajaran bagi pebisnis yang lain. Seperti orang bijak katakan,
pengalaman adalah guru yang terbaik. Namun untuk mendapatkannya, Anda tidak
harus mengalaminya dulu. Anda, para pebisnis, bisa belajar dari pengalaman
pebisnis lainnya.
Adalah Indari Mastuti. Pendiri Indscript ini juga
pernah mengalami kebangkrutan saat awal menjalani bisnisnya. Indscript Creative
miliknya adalah sebuah bisnis yang bergerak di bidang agensi naskah. Bisnis ini
sudah berdiri sejak tahun 2007. Dalam perjalanannya, Indscript pernah mengalami
kemunduran usaha hingga hampir bangkrut.
Baca juga >>> Tokopedia Roadshow to Solo
Bisnis Sesuai Passion
Berbisnis sesuai passion adalah hal yang menyenangkan.
Pelakunya tentu sangat mencintai bisnisnya, melakoninya dengan senang, dan
menjaga bisnisnya sebaik mungkin. Pun demikian dengan Indari Mastuti. Teh Ind,
begitu dia biasa disapa, memang suka menulis sejak kecil. Tak heran jika
sekarang dia telah menerbitkan banyak buku.
Melalui Indscript, Teh Ind mencoba menjembatani
penulis dan penerbit. Awal mula konsep ini dianggap aneh, aplagi bagi penerbit.
Bahkan ada anggapan konsep bisnis seperti ini seperti membeli kucing dalan
karung. Namun Teh Ind tidak menyerah untuk mempromosikan sekaligus mengedukasi
klien tentang model bisnis yang dimiliki.
Menurut Teh Ind, banyak kelebihan dari bisnis ini.
Salah satunya adalah membantu penerbit yang tidak memiliki sumber daya memadai.
Indscript akan membantu dnegan mengejukan sejumalah judul buku. Penerbit hanya
tinggal menyetujui judul mana saja yang diinginkan. Judul buku yang sudah
disetujui penerbit kemudain dieksekusi oleh pihak Indscript menjadi naskah.
Awal mula, Indscript hanya memiliki satu penulis,
yaitu Teh Ind sendiri. Namun seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknya
pesanan naskah buku yang masuk, Teh Ind mulai merekrut penulis lainnya.
Indscript semakin berkembang. Semakin banyak klien dan
pesanan masuk. Di sinilah ujian bagi Indscript dan Teh Ind di mulai. Perusahaan
mulai mengalami kewalahan hingga tidak terpenuhinya quality control terhadap
naskah jadi hingga mengecewakan banyak pelanggan. Akhir tahun 2009, Indscript
kehilangan banyak klien dan hampir bangkrut.
Baca juga >>> Team Work Kompak, Omset Melesat
Menolak untuk Menyerah
Berkurangnya jumlah klien tentu sangat berpengaruh
pada bisnis Indscript. Namun Teh Ind tidak lantas menyerah. Banyak pelajaran
yang didapatnya dari sini. Bisnis bukan hanya sekedar mendapatkan banyak
orderan, tapi juga perlunya mengutamakan kepuasan pelanggan.
Teh Ind banyak melakukan perubahan baik pada dirinya
sendiri sebagai pimpinan Indscript, maupun manajeman perusahaan. Pelayanan
Indscript mulai diperbaiki. Beberapa klien masih bertahan, tapi tidak sedikit
pula yang pergi. Tentu ini menjadi masa yang berat bagi Teh Ind dan Inscript
untuk kembali merebut kepercayaan klien.
Menjadi pebisnis memang tidak mudah. Ada tanggung
jawab besar yang harus dilakoni. Menyerah pada keadaan apalagi ketika
perusahaan terancam bangkrut bukan pilihan yang tepat. Ini juga yang dilakukan
Teh Ind. Dia menolak untuk menyerah.
Mengubah
Gaya Hidup.
Menjadi pebisnis muda dengan banyak uang membuat Teh Ind
lupa diri. Dia banyak mengeluarkan uang untuk hal yang kurang penting. Apalagi
kalau bukan gaya hidup. Inilah yang pada akhirnya membuatnya sadar. Sebesar apapun
bisnis yang dijalani, seberapa banyak penghasilan, gaya hidup tidak harus
ikutan besar.
Teh Ind merasa apa yang terjadi dengan bisnisnya ini adalah
teguran dari Alloh. Inilah yang membuatnya tidak lantas terpuruk, tapi justru
bersyukur karena Alloh masih sayang padanya.
Membangun
Branding.
Bermula dari tawaran sebuah penerbit mayor untuk
menulis buku biografi membuat Teh Ind bangkit. Meski awalnya dia ragu menerima
tawaran tersebut karena belum pernah menulis biografi, tapi Teh Ind harus
menyelamatkan bisnisnya. Benar, ya. Kalau kepepet begini, orang akan nekad.
Teh Ind menerima tawaran menulis buku biografi.
Sebelumnya, dia banyak mempelajari dan mencari informasi bagaimana proses
menulisnya. Dia banyak belajar cara menulis buku biografi, lalu memulai
tulisannya sendiri. Dia berhasil! Klien puas dengan hasil kerjanya. Dari sinilah
Teh Ind banyak menerima tawaran pesanan buku serupa.
Teh Ind juga memberanikan diri mengikuti berbagai
kompetisi bisnis. Tidak sedikit kemenangan diraihnya. Dari kemenangan inilah
dia mendapatkan kembali modal bisnis. Sebagai bonusnya, dia banyak diliput
media yang semakin memperkuat brandingnya dan juga Indscript.
Terus
Belajar dan Mencari Mentor Bisnis.
Awal mula berbisnis, Teh Ind menjalaninya secara
otodidak dan berbekal pengalaman menimba ilmu di sebuah penerbitan. Dia juga
membaca beberapa buku referensi yang mengulas tentang agensi naskah di luar
negri. Ilmu dari buku-buku itulah yang diterapkan di perusahaannya.
Setelah mengikuti banyak kompetisi, Teh Ind lebih
banyak mengenal orang di dunia bisnis termasuk para mentor. Pengalamannya
selama mengikuti kompetisi bisnis dan dibimbing oleh para mentor inilah meningkatkan
kemampuan bisnisnya. Dia mendapatkan ilmu baru yang dapat diaplikasikan pada
perusahaannya. Di sinilah dia mulai menyadari pentingnya seorang mentor dalam
berbisnis.
Bagi Teh Ind, semangat belajar tak boleh padam. Dia
banyak membaca terutama buku bisnis. Dia juga belajar dari orang sukses, salah
satunya lewat buku biografi. Dia menerapkan semua ilmu yang didapat di bisnis
yang dijalankan. Tinggal disesuaikan saja mana yang bisa diterapkan. Dengan
begitu, Teh Ind mulai terbiasa dengan ide-ide baru dan tidak takut melakukan
inovasi meski berbeda dengan bisnis kebanyakan.
Tak
Takut Berinovasi.
Dengan semangat yang terus meningkat, Teh Ind terus
melakukan inovasi pada perusahaan. Dia mendapatkan banyak ide untuk
mengembangkan usaha. Ide yang didapatnya bisa dari berbagai sumber. Bisa dari
buku dan majalah yang dibaca, dari menonton youtube, dari berbagai diskusi dengan
berbagai pihak termasuk mentor bisnisnya.
Teh Ind menuliskan berbagai ide yang bersliweran di
pikirannya dalam sebuah bank ide. Semua ide yang didapatnya disimpan di sana. Sewaktu-waktu
dia ingin mengembangkan bisnis, bank ide inilah yang menjadi semacam peti harta
karun bagi dirinya. Dia hanya perlu membuka bank idenya, menyeleksi ide mana
yang sesuai, lalu eksekusi!
Sebagai hasilnya, kini Teh Ind menggawangi 4
perusahaan. Indscript Writing yang tetap menjadi agensi naskah untuk
penerbitan mayor, Bukuin Aja yang
merupakan indie publisher bagi yang ingin menerbitkan buku secara mandiri, Kunikita yang bergerak di bidang kuliner,
dan Indscript Businesswomen University
yang menyelenggarakan kelas online terkait dengan buku dan modul bisnis. Wow!
Membangun
Super Tim.
Dulu Teh Ind melakoni semua tugas sendiri. Alhasil dia
merasa kewalahan dan kelelahan. Dia tidak bisa fokus mengelola bisnisnya. Namun
sekarang, Teh Ind sudah membentuk super tim. Super tim terdiri atas para
asisten dalam mengelola perusahaan. Teh Ind memilih orang-orang berkualitas,
baik kuat secara mental dan tenaga.
Untuk sekarang, Teh Ind banyak merekrut anak-anak
milenial. Ini adalah salah satu cara agar bisnisnya lebih kekinian, lebih
mengikuti zaman. Ini juga dalam rangka menjaring konsumen baru di perusahaan
yang kebanyakan anak milenial.
Teh Ind mendelegasikan tugas kepada timnya, orang-orang
kepercayaannya. Masing-masing lini perusahaan sudah dipegang oleh orang yang
tepat. Kalau sudah begini, Teh Ind tinggal urun ide dan melakukan pemantauan.
Kecuali ketika ada perusahaan baru, maka Teh Ind masih harus memegang penuh
sampai menemukan pola manajeman dan orang yang tepat untuk mengurus perusahaan.
Baca juga >>> Bijak Dalam Berhutang
Kebangkrutan adalah salah satu ujian dalam bisnis. Jangan
menyerah dengan keadaan dan berusahalah untuk bangkit. Jangan berhenti belajar.
Jangan takut melakukan berbagai inovasi meski harus berbeda dengan yang lain, seperti
yang dilakukan oleh Teh Indari. Yakinlah, usaha tidak akan mengkhianati hasil.
~ Hana Aina ~
Baca juga, ya ...
Warbiyasak ya perjuangan Teh Indari.
BalasHapusSangat menginspirasi ribuan perempuan Indonesia
Teh Iin ini inspiratif banget, TerLaff..
BalasHapusMulai dari IIDN, IIDB, Sekolah perempuan, EEP, Juaraa ide2nya.
Sukses teteh yaa, soon abis corona kita kopdaar. Misyuu..
Aku sukaaaa ikh ama Teh Indari itu. MasyAllah orangnya itu ramah banget, rebdah hati dan nggak sok. Padahal beliau orang besar. Jadi menginspirasi aku
BalasHapusMb Indari ini menginspirasi banget ya Mak. Sampe IIDN sebegitu besarnya
BalasHapusNgikuto dri awal dia, luar biasa sama dunia menulis memang
Luar biasa ya Teh Iin ini bangkit lagi dari bangkrut. Semangatnya untuk terus menginspirasi para perempuan patut diacungi jempol. Sudah banyak perempuan yang makin berdaya sejak bergabung dengan Indscript ini.
BalasHapusIni semacam blessing in disguised ya. Ketika nyaris bangkrut malah jadi momen titik balik buat indscript, malah jadi berkembang sekeren ini
BalasHapusLuar biasa ya Teh Iin ternyata pernah nyaris bangkrut, Alhamdulillah bangkit lagi dengan berbagai inovasi baru dan keren
BalasHapusTeteh yang satu ini emang inspiring banget.. banyak inovasi2 yang out of the box.. energi nya gak abis2...
BalasHapusKeren! SUkses ya untuk Teh Indari yang mampu membuktikan kalau perempuan banyak yang berkarya dan menginspirasi ya mba :)
BalasHapusMbak Indari ini pantas dijadiin panutan.
BalasHapusSemangatnya itu lho, gak pernah kendor walopun pernah gagal.
Perempuan yang menginspirasi. AKu kenal Indari sejak KEB berdiri, dan udah lama banget enggak ketemu, huuu jadi kangen. Semoga Indscript terus menebar manfaat dan terus memberdayakan kaum perempuan Indonesia untuk terus berkarya. Aamiin
BalasHapusInspiratif, inovatif, daya juang tinggi yang ada pada sosok Teh Iin ini memang luar biasa ya..
BalasHapusYa Allah, aku pengin banget kenal sama Teh Ind lebih dekat, baca pengalamannya aku bisa mengambil kesimpulan bawah dia adalah wanita yang tangguh dan tidak gampang menyerah
BalasHapusKalau baperan saat bangkrut emang gak cocok jadi pengusaha. Wkwkwk. Nah, Indari ini mentalnya baja.
BalasHapusTeh Iin sosok perempuan yang inspiratif, trus juga senang membantu sesama perempuan agar bisa berdaya. Aku lama banget nggak ketemu Teh Iin, terakhir di Jogja
BalasHapusInovasi dan kreatifitas Teh Indari memang gak pernah ada kata habis. Salut sekali dengan semangatnya.
BalasHapusApalagi beliau selalu menularkan semangat tersebut kepada perempuan-perempuan yang ada di sekitarnya
Teh Indari ini menginspirasi banyak perempuan nih ya mbak. Orang nya kreatif dan inovatif
BalasHapusAhh bener bnget tipsnya mba ind.. akupun kagum Sama beliau Salah satunya Mengubah Gaya Hidup.Menjadi pebisnis muda dengan banyak uang tidk konsumtif
BalasHapusBenar-benar tangguh yaa, teh Indari.
BalasHapusMungkin ini yang namanya When Your Passion is your soul. Hahaha...apaan ssih?
Intinya, mengerjakan apa yang memang jadi panggilan hatinya.
Sebesar apapun bisnis yang dijalani, seberapa banyak penghasilan, gaya hidup tidak harus ikutan besar.
BalasHapusKalimat ini juga teguran sekali bagiku, mbak.. harus lebih banyak belajar lagi ini aku pada teh Iin
Salut pada sosok beliau, walau pernah bangkrut, namun semangat untuk bangkit kembali tetap membara, bahkan kini semakin sukses. Wajib jadi pelajaran bagi kita
BalasHapusSemangat bisnisnya patut dicontoh nih, terutama sama saya yang mau mulai bisnis malah maju mundur terus...
BalasHapusTerkadang bangkrut itu menjadi titik balik untuk kemudian melejit. Beberapa kali menemui pebisnis yang jatuh bangun kayak Teh Iin ini yang sempat jatuh namun menemukan tujuan yang lebih jelas dalam bisnisnya.
BalasHapusApa kabr teh Indari sekarang...awal2 IIDN terbentuk aktif d grupnya ke sini nggak. Salam kalao ketemu teh Indari
BalasHapus