Akhir-akhir ini banyak hal membuat saya lelah. Bukan
hanya lelah fisik, tapi juga secara pikiran dan emosional. Entah kebetulan atau
bagaimana, semua itu datang secara bersamaan. Baik itu urusan kantor sampai
urusan keluarga. Belum lagi pendemi Covid-19 yang belum juga berakhir, bahkan
kasusnya semakin meningkat, membuat banyak orang terus waspada, termasuk saya
sebagai salah satu tenaga kesehatan.
Saya merasa seperti dihantam gelombang besar. Meski mencoba
bertahan, lelah yang berlapis seperti ini sunggguh menguras energi. Duh! Bagi
saya, efek dari kondisi seperti ini luar biasa. Semangat saya hilang, tidak
fokus bekerja, dan yang paling penting … saya tidak bahagia. Sesekali saya
merasa bingung musti melakukan apa meski saya sudah membuat to do list setiap
harinya. Seperti linglung. Saya juga menjadi pelupa, bahkan untuk hal penting
sekalipun. Sampai di titik ini saya percaya … I need help!
Saat Stress Melanda …
Saya menyadari sedang dalam kondisi tertekan, stress.
Dampak terbesarnya adalah produktivitas saya menurun. Saya tidak bisa begini
terus menerus hingga saya memutuskan untuk break,
berhenti sejenak.
Saya mengambil jeda untuk mengevaluasi kehidupan, baik
kantor, keluarga, maupun aktivitas keseharian. Ibarat kata, ini seperti mencoba
bernapas panjang setelah berlari marathon.
Saya tulis semua hal yang membuat cemas dan kurang
nyaman. Serius! Menulis seperti ini sudah mengurangai sepersekian beban di
pundak dan kepala. Setelahnya, saya melakukan penjadwalan ulang, mana yang
harus segera diselesaikan, mana yang yang sangat penting dan tidak bisa
ditunda, mana yang bisa didelegasikan. Semua harus diatur ulang.
Hal lain yang menjadi perhatian saya adalah kelelahan
fisik. Meski saya merasakan lelah, tapi ternyata tidur saja tidak membantu.
Terkadang, saya masih merasa lelah meski bangun tidur. Tidak bersemangat. Hingga
saya putuskan untuk lebih rajin berolah raga.
Stress Release
Sedikit banyak, olah raga membantu saya menjadi lebih
rilek. Peredaran darah menjadi lebih lancar. Sambil terus berolahraga rutin,
saya mulai menjalankan rencana yang dijadwal ulang. Memang tidak bisa secepat
sebelumnya. Saya melakukannya dengan perlahan.
Mungkin dalam hal ini, saya menerapkan apa yang biasa
orang Solo katakan. Alon alon waton
kelakon. Yup! Saya tidak terburu-buru. Saya menyelesaikan satu per satu
permasalahan dan mencoba beradaptasi dengan hal-hal baru yang selama ini
membuat saya menjadi kurang nyaman.
Apa yang saya alami ini memberikan pelajaran berharga
bahwa terkadang kita tidak bisa mengubah keadaan menjadi seperti yang kita
inginkan. Kita tidak mampu memaksa. Maka salah satu pilihan yang bisa kita
lakukan adalah berdamai dengan keadaan.
Mengenal Art Theraphy
Selama beradaptasi dengan banyak perubahan hidup, saya
terus mencari cara agar mampu lepas dari stress. Suatu hari, salah satu teman
blogger bernama Mbak Era, membuka kelas artheraphy. Mbak Era yang memiliki
latar belakang seorang arsitek dan gemar menggambar, membuka kelas ini khusus
untuk para perempuan.
Membaca flyer kelas yang dibagian dia di whatsapp
story, menarik perhatian saya. Saya pun mencari tahu tentang artheraphy dan
mendapati bahwa ini adalah salah satu metode untuk tetap menjaga kesehatan
mental melalui proses kreatif, yaitu seni. Seni di sini bisa dalam bentuk kegiatan
melukis, mewarnai, membuat kolase, atau juga yang lainnya. Lewat kegiatan
inilah diharapkan seseorang yang menjalani artheraphy mampu mengekspresikan
dirinya dan juga emosinya. Dan yang penting bisa membantu untuk stress release.
Setelah membaca banyak artikel tentang artheraphy,
saya memutuskan bergabung dengan kelas Mbak Era yang diadakan selama 10 hari. Ini menjadi salah satu bentuk ikhtiyar saya
biar tetap waras!
Kelas ini diampu oleh Mbak Mega yang seorang
illustrator dan penyuka seni. Dalam kelasnya, Mbak Mega mengajak peserta kelas
untuk tidak takut mengekprsikan diri melalui seni. Semua peserta mendapatkan
tugas membuat karya melalui menggambar dan mewarnai.
Saya berusaha mengikuti kelas dengan mengerjakan
berbagai tugas di sela-sela kesibukan. Meski terkadang tugas yang seharusnya
dikumpulkan hari itu juga, saya telat mengumpulkannya dan baru menyerahkannya
keesokan hari.
Saya memberanikan diri menggambar. Ini jarang saya
lakukan karena sepertinya saya tidak memiliki bakat ke arah sana. Saya juga
memberanikan diri bereksperimen dengan car air. Awalnya saya merasa bingung mau
berkreasi seperti apa. Tangan saya juga belum terbiasa, masih kaku. Namun
karena semakin dibiasakan, akhirnya saya mulai berani banyak mencoba hal baru.
Melalui kelas artheraphy ini saya lebih berani
mengekpresikan diri, berani mencoba hal baru. Saya juga lebih banyak mengenal
berbagai jenis motif gambar. Saya mulai mencoba membuat doodle, zentangle,
sampai mandala. Sampai sekarang, saya masih terus malakukannya dan sedang belajar
bereksperimen dengan warna baik dengan ink pen, water colour, maupun pastel.
Sebenarnya kegiatan seperti ini bukan sesuatu yang
baru untuk saya. Saya pernah melakukannya beberapa tahun lalu. Saat itu saya
merasa sangat terpuruk karena kehilangan orang yang paling saya sayangi, yaitu
bapak.
Kehilangan orang tersayang ternyata bisa membawa
dampak besar. Saat itu saya sampai menarik diri dari pergaulan dan lebih suka
menyendiri. Saya sering menangis seolah tak pernah mengikhlaskan bapak pergi.
#SoSad
Salah satu kegiatan yang menjadi pelarian saya untuk
memperbaiki emosi saat itu adalah mewarnai. Entah mengapa, melihat barang
berwarna warni membuat hati saya menjadi gembira. Sejak saat itu tempat favorit
saya ketika berjalan-jalan adalah toko buku dan pojok stationary. Saya membeli
beberapa coloring book, pensil warna, stabile, dan ink pen.
Saya menuliskan kisah usaha saya bangkit dari
keterpurukan di atas dalam buku terbaru saya berjudul Pulih bersama beberapa
teman seperjuangan yang sama. Terimakasih kepada komunitas penulis dan menulis
IIDN dan juga Ruang Pulih yang telah mengawal hingga buku ini terbit.
Manfaat Art Theraphy
Saya sudah melakukan kegiatan artheraphy ini hampir
satu bulan. Saya mulai menikmati apa yang saya lakukan, baik menggambar maupun
mewarnai. Selama melakoninya, banyak perubahan positif yang saya rasakan,
berikut di antaranya :
Menenangkan
diri. Saya
menganggap ini sebagai kemajuan. Saya yang biasanya terserang perasaan bingung
dan linglung, mulai bisa mengendalikan diri dan lebih tenang. Ada kemungkinan
ini terjadi karena saya mulai bisa mengekpresikan perasaan baik lewat gambar
maupun warna.
Lebih
fokus. Selain
ketenangan, saya juga merasakan lebih mampu fokus dengan apa yang saya lakukan.
Pikiran saya tidak melebar kemana-mana, tidak banyak menghadirkan praduga yang
tidak-tidak. Saya merasa lebih mampu mengendalikan emosi. Termasuk ketika masalah
baru muncul. Saya tidak setegang dulu. Saya lebih tenang, berpikir positif, dan
lebih mencoba mencari solusi dari pada menggerutu. Saya juga belajar berdamai
dengan keadaan dan mengikhlaskan.
Meningkatkan
percaya diri. Perlahan
saya mampu mengatasi dan mengendalikan keadaan. Tentu ini berdampak pada rasa
percaya diri saya yang meningkat. Saya merasa memiliki kehidupan yang lebih
baik dan teratur.
Hingga saat ini, saya menggambar setiap hari.
Kebetulan, setelah selesai kelas Art Therapy selama 10 hari, saya mengikuti
salah satu challange yang diadakan oleh teman blogger, yaitu tantangan untuk
menggambar sketsa setiap harinya. #1Day1Sketch
Secara tidak langsung, kegiatan ini juga meningkatkan
skill saya di bidang seni. Saya juga lebih tertantang untuk mencoba sesuatu
yang baru. Saya sering berselancar di Youtube atau Instagram untuk mendapatkan
gambar-gambar bagus yang kemudian saya coba untuk menduplikasinya.
Saya menjalani ini semua bukannya tanpa halangan, ya.
Ada beberapa teman yang mencibir dengan apa yang saya lakukan ini: menggambar
dan mewarnai. Bagi mereka yang sudah dewasa kegiatan ini nggak ada gunanya,
lebih membuang waktu, dan kekanakan #Hurt #Sad
Tak apalah. Saya tidak mempersoalkan pendapat mereka.
Yang terpenting adalah, apa yang saya lakukan ini memberikan sesuatu yang
positif bagi diri saya sendiri. Positif thinking aja. Mereka berkata demikian
karena mereka belum pernah mencoba dan merasakan manfaatnya. Okay? Sip!
~ Hana Aina ~
Baca juga, ya ...
Wah, art therapy semacam ini kayaknya butuh ketekunan dan kesabaran luar biasa ya. Melepas stres dengan gambar2 motif bunga dan seperti batik ini pelan2 manjur bisa bikin seseorang rileks kembali. Tentu semua butuh proses ya ga langsung kayak sulap hehehe :) TFS mbak.
BalasHapusMashaAllah ternyata banyak ya manfaat dari art therapy ini.. aku pelum pernah coba deh ini, terlihat simpel dan bikin ribet ya.. tapi punya banyak manfaat yang sangat luar biasa untuk kesehatan mental kita.. khususnya para ibu ibu nih yang kegiatan hariannya udah banyak banget
BalasHapusIh cantiknyaaa gambar doodle dan zentangle nya!
BalasHapusIni kalau di dunia art Indonesia namanya nirmana, jadi gambar tanpa arti ya
anyway stress healing banget sih emang mainan warna warni itu hihi
coloring for stress release ya.. jadi inget tahun 2014-2015 saat itu terapi stres dengan mewarnai sedang hype-hypenya, aku pun ikutan beli bukunya juga install aplikasinya
BalasHapusSTRESS HEALING BANGEEETTT!
BalasHapusKapan2 daku mau coba ikutan juga ah
Judeegg banget ini di rumah aja hampir setaon!
art therapy, saya baru tahu mengenai hal ini.
BalasHapusApa nggak makin ruwet ya mbak, menggambar/mewarnai sampai detail gitu?
S
Jaman dulu aku masih duduk dibangku SMU suka bikin gambar ginian, apalagi ini ku jadikan aktivitas menantikan pelajaran tambahan di tempat les. Tapi kalau sekarang gambarnya lebih menggunakan aplikasi.
BalasHapusHai Mbak Hana, menarik banget hasil gambarnya. Akupun suka dengan stress release melalui menggambar dan mewarnai. Berhubung ga punya adult coloring book, aku mewarnai buku gambar punya anakku sambil menambahkan motif, hihi ... Benar lho itu menenangkan. Lebih lega dan bisa mengekspresikan diri.
BalasHapusbenar ya mbak, art theraphy ini bisa melepaskan stres ya...
BalasHapusaku kemarin juga coba ikut mewarnai mandala cinta
Kok bisa ya orang mencibir, nggak habis pikir padahal yang dirimu lakukan nggak mengganggu dan merugikan mereka, toh untuk menyembuhkan diri sendiri...toxic pisan...ternyata banyak manfaatnya ya art therapy, jadi pengen kembali menggambar sketsa lagi deh..
BalasHapusWah sampai ada yang mencibir gtu mbak? Kurang kerjaan banget ngurusin hidup org hehe
BalasHapusSaya pribadi release stressnya terus terang kurang cocok sama mewarnai,lbh cocok dengan cara makan atau berse2 gtu deh :D
Kyknya emang beda2 tiap org ya, tp ya gak perlu komenin cara relases stress org lain sih hehe
Cakep gambarnya, saya mah enggak berbakat, jadi enggak pede dan malah bisa bikin stres kalau disuruh menggambar, hihihi...
BalasHapusSaya sempat mencoba art therapy untuk stres release, tapi gak bisa konsisten sih, lebih konsisten nyanyi-nyanyi atau neggak olahraga. Sekarang kalau pegang pewarna justru larinya nge-doodle. Menurutku pribadi, aku lebih menikmati mencorat-coret bikin gambar ketimbang mewarnainya sendiri.
BalasHapusDuh, masih ada aja yang mencibir, ya. Padahal cara orang self healing kan berbeda-beda. Kalau art theraphy memang ampuh ya kenapa tidak didukung
BalasHapusWaah baru tau ternyata Art therapy bisa menghilangkan stress. Buat emak-emak yang jenuh dengan pekerjaan rumah tangga bisa juga kali ya. Oya mbak lama-lama gambarnya bagus loh. Seperti gambar terakhir. Berarti berlatih terus bisa meningkatkan skills ya
BalasHapusWah ada yang masih mencibir gitu, suka nyinyir ya dengan kegiatan orang lain. PAdahal self healing tiap orang tidak sama ya. Ada juga temenku yang suka mewarnai gambar seperti ini, katanya untuk relaksasi setelah bekerja seharian
BalasHapusWaaah jadi pengen bisa art theraphy begini Mbak. Bener-bener stress release banget.
BalasHapusManfaat Art Therapy sungguh terasa yaa..
BalasHapusAku juga saat mewarnai Mandala Cinta serasa kembali diajarkan makna kesabaran dan konsentrasi.
Aku juga akhirnya beli buku mewarnai yg buat dewasa gitu mbak, ibuku juga aku kasih lengkap beserta pewarnanya buat ngisi waktu beliau. Bagus buat mental ya
BalasHapusAku kagum sama yang bisa melakukan art therapy ini. Keren banget mewarnai dan menggambar untuk self healing. Nggak usah dengerin cibiran orang ya, Kak.
BalasHapusBagus banget mba gambar yang terakhir, itu berapa lama menyelesaikannya mba? Jadi terasah kreativitas ya mba sekaligus bikin kita makin menyayangi diri sendiri. Serasa bebas lepas deh ketika sedang art therapy gitu ya, benar-benar hanya ada diri kita sendiri saja untuk disayang-sayang dan dituruti kemauannya. :)
BalasHapusArt Therapy salah satu terapi yang menyenangkan ya...apalagi ada karya seni yang dihasilkan dan semua bisa lihat hasilnya..dijalankan dengan menyenangkan hasilnya juga bisa dinikmati. Semangat...
BalasHapusSemoga sehat selalu ya Mbak, sebagai nakes mesti ekstra jaga kesehatan ya..Peluk semangat!
BalasHapusGambarnya keren-keren euy!
Aku dulu sebelum negblog beli buku-buku untuk menggambar dan mewarnai. Juga peralatannya. Yang simpel aja..dan saat nunggu anak pulang sekolah atau les aku kerjakan. Aku selingi dengan isi buku TTS..Semua buat terapi bagiku.
Dan memang membantu!
menarik ii mbak, waktu smp saya yang walau gak bisa gambar tapi pernah ikut lomba menggambar batik dan lolos mewakili kelas. dan menggambar dan mewarnai memang menyenangkan sekaligus tantangan. kadang kalau menemani anak mewarnai justru saya yang asyik melanjutkan
BalasHapus