Memiliki blog itu menyenangkan, ya. Itu sih pendapatku pribadi. Saya bisa menulis apapun di sini. Mulai dari hal yang remeh temeh, sampai hal serius bisa dituangkan. Dari tulisan curhatan, sampai perkerjaan yang menghasilkan.
Blog itu ibarat rumah, ya. Kalau
saya sudah memutuskan untuk memiliki blog, maka saya harus bertanggung jawab
untuk merawatnya. Bukan hanya tampilannya saja, tapi juga isinya.
Sampai hari ini, saya mengelola dua
blog. Ada Cerita Hana dan Coretan Hana. Sekilas keduanya tampak mirip, tapi
sebenarnya berbeda. Bukan hanya soal nama dan tampilan, isi konten keduanya
juga berbeda.
Mungkin ada yang bertanya, kenapa
harus membuat dua blog. Yup! Itu semua karena branding. Baik Coretan Hana
maupun Cerita Hana memiliki tujuan branding dan sasaran pembaca yang berbeda.
Baca juga >>>
Sekilas tentang Coretan Hana
Coretan Hana adalah blog pertamaku.
Awalnya ini blog geratisan. Masih blogspot gitu. Sejak awal membuat blog ini,
saya sudah memutuskan untuk menjadikannya blog gado-gado, alias lifestyle
blog. Tidak ada tema khusus yang diusung blog ini. Semua jenis tulisan ada.
Mulai dari fiksi hingga non fiksi. Dari puisi hingga artikel.
Saat mulai bermigrasi ke top level
domain (TLD) saya masih mempertahankan lifestyle blog dengan kombinasi
fiksi dan non fiksi. Beberapa kali saya menulis cerpen, flash fiction,
dan juga puisi di blog ini. Bercampur dengan tulisan curhatan dan juga artikel,
baik yang saya tulis sendiri ataupun hasil wawancara dengan narasumber.
Seiring berjalannya waktu, ternyata,
lebih banyak tulisan non fiksi yang saya posting di blog ini. Kemungkinan besar
ini dikarenakan, saat itu saya sudah mulai menerima beberapa tawaran kerjasama.
Baik dalam bentuk reportase acara, sponsor post, atau juga review produk.
Saya mulai jarang menulis fiksi pada
masa ini. Kebetulan juga, untuk urusan tulisan fiksi, saya lebih banyak
mengikuti group kepenulisan di facebook. Semua tulisan fiksi diposting juga di
facebook. Termasuk saat ada audisi naskah untuk antologi. Naskahnya pun langsung
dikirim ke panitia. Inilah awal mula postingan fiksi saya sepi di blog Coretan
Hana.
Pernah saya mengikuti acara
yang diselenggarakan komunitas blogger. Tema yang diangkat saat itu adalah
tentang niche pada blog. Dari ilmu yang saya dapat di acara ini saya
menyadari, ternyata blog tidak hanya melulu gado-dago.
Ada beberapa blogger yang sudah
memberanikan diri memutuskan untuk mengambil tema tertentu untuk blognya. Ada
beauty blog, travel blog, dan masih banyak tema lainnya. Ini menarik bagi saya.
Saya juga ingin punya blog dengan niche tertentu. Namun kemudian saya
berpikir keras, kira-kira niche apa yang saya punya?
Ini nih yang perlu perenungan
panjang, haha. Saya sempat membongkar postingan-postingan lama di Coretan Hana.
Saya sempat bingung juga menentukan niche blog ini. Ternyata tidak
semudah yang saya bayangkan, hihi.
Suatu hari, saya sedang merapikan
postingan di facebook. Saya kelompokkan semua foto yang ada dalam beberapa
album. Termasuk diantaranya adalah bukti terbit naskahku yang lolos audisi,
baik audisi antologi di penerbit ataupun di media cetak seperti majalah dan
koran.
Dari sinilah saya menyadari, saya
sudah menemukan niche apa yang akan saya buat untuk blog baru. Yup!
Inilah sejarah lahirnya blog keduaku, Cerita Hana.
Baca juga >>>
Kenalan dengan Cerita Hana, yuk!
Saya memutuskan memisahkan semua
postingan fiksi dari non fiksi. Akhirnya, saya membuat blog baru dengan nama
Cerita Hana. Sampai hari ini Cerita Hana masih memakai blog geratis, belum TLD.
Meski masih geratisan, bukan berarti saya menganak tirikan blogku yang ini, ya,
haha.
Saya menurunkan hampir semua
postingan fiksi di Coretan Hana, lalu memindahkannya ke Cerita Hana. Dengan
begitu, terlihat jelas perbedaan kedua blogku ini.
Selain berisi karya fiksi, saya juga
memasukkan banyak hal ke dalamnya. Ada artikel yang masih berhubungan dengan
dunia tulis menulis. Baik itu tips menulis, menembus media, atau juga hasil
diskusi dari beberapa group kepenulisan.
Saya juga menambahkan beberapa
artikel hasil wawancara beberapa penulis yang bersedia berbagi kisah,
pengalaman, dan ilmu seputar dunia kepenulisan. Ada juga reportase acara meet
and greet dengan beberapa penulis yang saya ikuti. Termasuk saat ada
penulis yang mengadakan launching buku.
Blog Cerita Hana mulai aktif seiring
kegiatan saya yang baru sebagai bookstagrammer. Yup! Saya suka membaca
buku. Awalnya, setelah selesai membaca, saya tidak melakukan apapun selain
menyimpan kembali buku tersebut di rak buku. Namun setelah mengenal dunia bookstagram,
saya melakukan hal lain.
Setiap saya selesai membaca sebuah
buku, baik itu buku fiksi maupun non fiksi, saya akan membuat ulasannya. Untuk
mendukung kegiatan baru ini, saya juga membuat akun instagram baru dengan nama
hanaandbooks.
Saya akan menuliskan ulasan buku
secara ringkas di Instagram, dan menulis ulasan lengkap dan panjangnya di blog
Cerita Hana. Dari sini, sudah terlihat jelas, ya, niche blog baruku.
Blog buku.
Blog Cerita Hana sangat mendukung
kegiatanku di dunai bookstagram. Beberapa kali saya mendapat tawaran dari penerbit
untuk mengulas buku yang baru diterbitkan di blogku. Tak hanya penerbit,
beberapa penulis pun ada yang menghubungiku via DM di Instagram, memintaku
melakukan hal yang sama.
Saya menyajikan ulasan buku di
Cerita Hana sama seperti kalau saya menulis artikel di Coretan Hana. Selain
tulisannya itu sendiri, saya juga mendukungnya dengan foto-foto. Saya berusaha
menampilkan foto buku yang saya ulas sebaik mungkin hingga enak dilihat pembaca
blog.
Baca juga >>>
Harapan
Terbesar untuk Blog-blogku
Memelihara satu blog saja tidak
mudah, apalagi dua blog sekaligus. Yeah, memang butuh tenaga dan pikiran
ekstra, sih, haha. Namun bukankah itu sebuah konsekuensi saat saya memutuskan
untuk sama-sama menghidupkan kedua blog ini.
Saya masih belajar dan akan terus
berusaha mengawal kedua blog ini sebaik mungkin. Baik Coretan Hana maupun
Cerita Hana, keduanya memiliki target pembaca masing-masing. Kedepannya, saya
menaruh banyak harapan pada keduanya.
- Tempatku belajar tentang banyak hal.
Saya ingin terus belajar dan
belajar. Baik dari artikel yang saya tulis, dari wawancara banyak orang, dari
diskusi publik yang saya ikuti, atau juga buku-buku yang saya baca. Saya bisa
merangkum dan menuangkannya kembali di blogku.
- Tempatku mengekpresikan diri.
Bagi saya, memiliki blog itu seperti
memiliki tempat buat curhat, haha. Namun tentu saja curhatnya sedikti berbeda.
Bukan sekedar curhat. Ini tuh seperti curhat elegan. Curhatan yang dituangkan
dalam bentuk tulisan.
Bisa jadi lho, artikel yang ditulis
di blog itu adalah hasil keluh kesah sekaligus solusi yang diberikan penulisnya.
Bisa pula, cerpen atau flash fiction kisah cinta yang ditulis di blog
itu sebenarnya based on true story dari penulisnya juga, haha.
- Tempatku berbagi informasi dan hiburan kepada pembaca blog.
Siapapun pastinya ingin memberikan
manfaat kepada orang lain. Meski blogku masih begini, tapi ke depannya saya
ingin memberikan banyak maanfaat, minimal informasi atau sekedar hiburan dari
apa yang saya tulis di blog.
Misalnya, saya ingin menulis cerita
berseri di blog. Barang kali pembaca blogku sedang ada waktu luang, atau butuh
bacaan ringan, bisa banget berkunjung ke blogku. Siapa tahu nantinya ada editor
juga yang membaca blogku, lalu tulisan ceritaku dianggap layak diterbitkan.
Kemungkinan bisa juga terjadi, kan #MulaiHalu haha
Baca juga >>>
Nah, itu tadi 3 harapan untuk blogku
kedepannya. Nggak muluk-muluk, sih. Gitu aja saya sudah bahagia. Bagaimana denganmu?
Apa sih harapan terbesar untuk blogmu? Share, yuk!
~ Hana Aina ~
Baca juga,
ya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berbagi komentar