Bagiku, membaca adalah kegiatan yang menyenangkan. Karenanya, saya berusaha membaca setiap hari. Tidak harus selesai satu buku dalam sekali duduk. Cukup beberapa lembar saja. Yang penting, saya bisa membaca setiap hari.
Untuk mendukung minatku dalam membaca, dari kecil
bapak sudah membuatkanku almari buku. Tidak tanggung-tanggung, ukuran almari
bukuku paling besar di antara almari buku yang lain di rumah. Di almari itulah,
kutata rapi semua buku koleksiku. Baik itu buku fiski, maupun non fiksi.
Dulu, setelah selesai membaca, saya hanya menyimpan
semua buku koleksiku kembali ke almari. Namun beberapa tahun belakangan ini,
saya merasa almari bukuku sudah tidak muat lagi. Akhirnya kuputuskan melakukan
rotasi atas buku-buku itu.
Setelah membaca, saya membuat ringkasan untuk setiap
buku. Saya biasanya menuliskannya di laman instagramku yang memang khusus kubuat
untuk mereview buku-buku. Silakan mampir ke hanaandbooks. Dari sinilah saya
mulai mengenal dunia bookstagram.
Setelah selesai direview, biasanya saya juga akan
memilih dan memilah buku mana saja yang akan saya berikan ke orang lain dan
buku mana saja yang akan tetap saya simpan di almari sebagai koleksi. Biasanya
untuk kategori yang terakhir ini adalah buku-buku yang menurut saya bagus dan
berkesan di hati dan pikiranku.
Baca juga >>> Ingatlah Hari Ini ...
Membiasakan Diri Membaca Buku
Setelah terjun ke dunia bookstagram, saya semakin
tertantang untuk menyelesaikan banyak buku dan membuat review-nya. Biasanya
saya dan teman-teman mematok target sekian buku yang harus kami baca dalam
setahun. Jumlah target buku bisa berbeda. Tinggal disesuaikan dengan kondisi
masing-masing. Rata-rata sekitar 100 buku per tahun. Baik itu buku fiksi maupun
non fiksi.
Untuk mewujudkan target tersebut, saya menggunakan beberapa
cara agar dapat fokus hingga target terpenuhi. Cara ini saya gunakan agar lebih
cepat menyelesaikan sebuah buku. Bukan cara yang sulit, kok. Mungkin Anda juga
bisa menirunya.
- Buat to be read.
To be read adalah daftar buku yang akan saya baca. Biasanya, di
awal bulan, saya akan memilih buku apa saja yang akan saya baca di bulan ini.
Jenis bukunya bebas, bisa non fiksi maupun fiksi, dari berbagai macam genre. Saya
akan mengumpulannya dalam satu tempat. Ini mempermudah saya untuk mengambil buku-buku
tersebut dari pada jika buku masih berada di dalam almari bersama puluhan buku
yang lain. Cara ini juga sangat membantuku uintuk fokus pada buku apa saja yang
nantinya kubaca.
- Bagi buku ke beberapa halaman.
Untuk mempermudah membaca sebuah buku, saya akan
membagi buku per 50 halaman. Saya biasa menggunakan pembatas halaman untuk
menandainya. Ini mempermudah saya untuk mengetahui sejuah mana buku ini sudah saya
baca, dan masih berapa halaman lagi yang harus kubaca.
Oiya, bagi saya, lebih baik menggunakan pembatas buku
atau penanda buku, ya, dari pada melipat kertas buku. Bagiku ini sangat disayangkan.
Buku manjadi rusak dan kurang rapi ☹
- Sediakan waktu membaca setiap harinya.
Ada beberapa buku yang bisa saya selesiakan dalam sekali
duduk. Biasanya buku ini memang tidak terlalu tebal, atau buku-buku bertema
menarik dan isinya memang bagus. Saya jadi merasa sayang kalau harus memutus
membaca. Akan lebih seru kalau terus dibaca tanpa jeda hingga akhir. Etapi ini
tidak berlaku untuk semua buku, ya. Ada juga buku-buku yang bisa saya
selesaikan dalam beberapa hari. Untuk mensiasati hal ini, biasanya saya
menyisihkan waktu etiap hari untuk membaca.
Konsisten adalah kuncinya. Tidak harus membaca banyak
halaman, yang penting rutin ada target yang dicapai setiap hari. Bisa satu jam
per hari, atau 50 halaman per hari. Sesuaikan saja dengan kondisi Anda.
Baca juga >>> Mendeteksi Kebohongan pada Anak
Buku-buku Favoritku
Saya punya beberapa buku favorit. Entah itu karena
penulisnya yang memenag saya suka atau tema dan isinya yang saya suka. Untuk
penulis sendiri, biasanya saya sudah percaya dengan kualitas tulisannya. Saya
mengikuti perkembangan disetiap karya terbarunya. Saat sang penulis merilis
novel baru, saya langsung berburu bukunya di toko buku.
Buku-buku favoritku bukan hanya buku-buku baru. Beberapa
justru buku lama yang sangat mengena di hati dan pikiranku. Bisa dikatakan
buku-buku inilah yang menemani hari-hariku dari remaja hingga sekarang. Meski
beberapa di antaranya sudah tidak bisa lagi ditemukan di pasaran. Untungnya,
sih, saya sempat membacanya hingga selesai, atau bahkan sudah mengoleksinya.
- Buku-buku terbitan Kaifa.
Mungkin di antara Anda sudah pernah dengar buku berjudul
Quantum Learning. Ini adalah buku yang pernah booming pada
masanya yang ditulis oleh Bobbi De Porter dan Mike Hernacki. Selain ini, buku lainnya
adalah Revolution Learning karya Gordon Dryden dan DR. Jeannette Vos. Saya
membaca buku-buku ini pertama kali saat masih duduk di bangku sekolah menengah.
Buku inilah yang membuka pikiran saya tentang cara belajar yang baik.
Selain buku-buku di atas, Penerbit Kaifa juga
menerbitkan beberapa buku yang bertema psikologi kepribadian. Ada buku I Love
Me, It’s My Life, dan juga Self Esteem. Ketiga buku tersebut
adalah buku favoritku yang berisi tentang pentingnya mengenali dan mencintai
diri sendiri. Buku-buku inilah yang membersamai masa remajaku, saat saya masih
dalam proses pencarian jati diri #eaaa.
- Leadership.
Saya juga suka membaca buku-buku bertema leadership.
Salah satu buku yang berkesan bagiku berjudul sama Leadership karta Toto
Tasmara. Buku ini juga saya baca ketika remaja. Meski terkesan isinya berat
tapi saya suka. Dalam buku ini dijabarkan apa saja ciri-ciri seorang pemimpin,
baik dari segi spiritual maupun karakter. Buku ini sangat membantuku dalam
banyak hal, termasuk saat harus menjadi pengurus dalam beberapa organisasi.
Saya jadi tahu bagaimana sekarusnya bersikap dan bertindak sebagai pemimpin.
- Novel-novel Alfred Hitchcock
Siapa sih yang tidak kenal dengan Trio Detektif. Ini
adalah novel remaja yang pertama kali kubaca. Kisah petualangan Jupiter Jones
bersama dua temannya, Pete Crenshaw dan Robert Andrews yang berusaha memecahkan
masalah demi masalah, selalu memancing rasa penasaranku. Ada saja ide dan pemikiran
yang membuat banyak kasus misterius mudah dipecahkan di tangan mereka. Membaca
cerita ini tuh seolah saya adalah salah satu anggota tim. Duh, seru banget deh
pokoknya :D
- Novel-novel Mary Higgins Clark
Queen of suspense adalah julukan yang disematkan kepada Mary Higgins
Clark. Kisah novel yang ditulisnya kebanyakan berlatar belakang criminal. Banyak
hal yang harus dipecahkan di setiap kisahnya dan sukses membawa ketegangan
buatku. Cara Mary membuat alur cerita, sangat menarik dan rapi. Sayangnya,
untuk sekarang, saya sudah tidak menemukan lagi novel terbarunya.
- Novel-novel Sophie Kinsella
Kalau Mary Higgins Clark memberikan sensasi ketegangan
di setiap kisah yang ditulisnya, berbeda dengan Sophie Kinsella. Perempuan Inggris
ini menulis novel dengan bertabur romantisme meski tetap diselipkan konflik di
dalamnya. Kisah-kisah yang tulis Sopie bergenre Chicklit dengan tokoh utama seorang
perempuan modern, punya karis bangus dengan kehidupan dinamis dan mapan. Entah
kenapa beberapa tokoh yang ditulisnya menginspirasiku di kehidupan nyata.
Novel-novel Sophie Kinsella memiliki alur cerita unik
dan rapi. Karenanya saya bisa membaca novelnya hingga selesai, hanya dalam
sekali duduk.
Baca juga >>> Putih Abu Abu Go to Village
Nah, itu tadi beberapa buku yang menjadi favoritku
selama ini. Meski sebenarnya masih banyak buku lain yang bagus-bagus menurutku
tapi sangat tidak mungkin kalau kutulis semuanya di sini, haha. Kamu punya buku
favorit juga, kan? Kasih tahu saya dong buku apa aja! 😊
~ Hana Aina ~
Baca juga,
ya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berbagi komentar