Tahun 2021 sudah berjalan hingga bulan ke-4. Meski demikian masih sah sah saja kok kalau mau ngomongin soal resolusi.
Sebagian orang
terbiasa membuat resolusi di awal tahun. Bagiku, ini bukan sekadar gaya-gayaan,
ya. Membuat membuat resolusi itu seperti kebutuhan. Kabutuhan akan evaluasi
dalam hidup. Tidak selamanya hidupku baik. Dalam artian, terkadang saya sedang
tidak beruntung hingga dalam posisi terpuruk. Tidak jarang pula saya mengalami
kegagalan dalam mencapai sesuatu. Di sinilah saya memerlukan adanya resolusi
setiap tahunnya.
Tentu saja, isi
resolusi tidak jauh dari evaluasi, perbaikan ke dapan, dan juga target lain yang
ingin dicapai di tahun tersebut. Selain membuat daftar resolusi, biasanya saya juga
menjabarkan langkah-langkah apa saja yang akan saya lakukan untuk mencapai
target tersebut.
Inilah mengapa
resolusi menjadi penting bagiku. Ini semacam panduan apa saja yang akan saya
lakukan selama satu tahun ini. Semua harus saya tulis dengan rinci. Meski
terlihat sepele, tapi menulis resolusi itu dapat memperkuat tekad dan niatku
untuk menjalankannya. Nggak percaya? Coba deh buktikan!
Baca juga
>>> Mengenal Art Theraphy Sebagai Bagian dari Stress Release
Pentingnya
Membuat Resolusi
Membuat daftar
resolusi bukan suatu keharusan. Namun buatku pribadi, ini adalah satu cara
untuk membantu meraih sesuatu yang lebih baik lagi ditahun ini. Seperti kata
pepatah, hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan besok harus lebih baik
dari hari ini. Nggak mau kan hari ini sama dengan kemarin atau malah lebih
buruk. Duh, jangan sampai, deh!
Setiap orang
pasti ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Tidak hanya sebatas itu, saya juga
ingin mencapai banyak hal yang lebih baik dari yang saya capai sebelumnya. Selain
itu, masih banyak manfaat yang saya rasakan ketika melewati setahun penuh dengan
daftar resolusi.
- Evaluasi diri.
Sebelum membuat
resolusi biasanya saya akan mengevaluasi segala hal yang kurang dalam hidup,
yang harus diperbaiki, dan mungkin juga hal baru yang ingin diraih. Kalau ada
kegagalan di tahun lalu, saya akan mengevaluasi apa saja penyebab kegagalan
tersebut. Bagiku ini penting agar saya tidak mengulang kegagalan tersebut di
tahun berikutnya. Semua itu saya tulis di buku agenda atau juga buku journal
agar saya selalu ingat dan tidak mudah melupakannya. Hal ini seperti pelajaran
hidup yang penting untukku.
- Usaha memperbaiki
diri.
Setelah memiliki
daftar evaluasi yang harus saya perbaiki atau juga yang ingin saya capai, saya
juga menuliskan langkah-langkah apa saja yang harus saya lakukan untuk meraih
target tersebut. Ini membuat resolusi saya lebih spesifik. Semakin spesifik
semakin mudah untuk menjalankan resolusi tersebut. Hal ini sekaligus sebagai
panduan evaluasi untuk tahun depan.
- Motivasi hidup.
Karena salah
satu yang tercantum dalam resolusi adalah hal-hal yang ingin dicapai di tahun
ini, maka resolusi bisa juga sebagai motivasi hidup. Saat saya membaca daftar
resolusi, saya merasa bersemangat. Pun demikian saat saya dilanda malas, dengan
membaca daftar resolusi seakan mengembalikan semangatku. Menyenangkan rasanya
memiliki sesuatu yang ingin dicapai. Seperti memiliki bahan bakar yang tidak
ada habisnya membuatku senantiasa bergerak.
Baca juga
>>> Sharing Pengalaman Vaksinasi Covid-19 Tenaga Kesehatan
Saat Resolusi
Tak Terpenuhi
Merancang
resolusi setiap tahun memang sangat membantu dalam mencapai hidup yang lebih
baik. Namun tidak dapat dipungkiri, terkadang tidak semua hal yang ada dalam
daftar resolusi bisa saya realisasikan tahun itu juga. Ada juga beberapa
diantaranya yang sudah saya usahakan, tapi gagal mencapai target. Hmm … Kalau
begini saya harus mengevaluasi lebih jauh penyebab kegagalannya.
- Kurang spesifik.
Bagiku, menulis
resolusi harus spesifik. Dari satu target besar, lalu di-break down
menjadi lebih terperinci. Ini bisa membantuku untuk lebih fokus. Selain itu,
menuliskan resolusi menjadi lebih spesifik agar tidak ada hal terlewat. Bisa
jadi hal yang terlewat ini justru langkah penting untuk mencapai target. Dan
saya malah melupakan poin penting tersebut.
- Target tidak sesuai
kemampuan.
Saat membuat
resolusi, target yang saya patok haruslah sesuai dengan kemampuanku. Sangat
disayangkan jika target yang kuinginkan melebihi kemampuan. Bukannya
meremehkan, tapi tidak tertutup kemungkinan ini akan gagal. Kalau pun berhasil
mungkin akan butuh usaha ekstra keras untuk mencapainya atau juga keburuntungan dan kejaiban dari Tuhan. Kalaupun mematok target yang tinggi, saya
bisa memastikan target kecil dulu terpenuhi, yang akan menjadi stepping
stone menuju ke sana.
- Kurang disiplin.
Ini nih salah
satu hal yang banyak terjadi. Semangat di awal lalu melempem di tengah hingga akhir.
Jadinya kurang konsisten dan disiplin untuk melakukan langkah-langkah menuju
target yang ingin dicapai. Kalau seperti ini sih bisa diprediksi resolusi tidak
akan tercapai. Atau jangan-jangan malah lupa kalau pernah punya resolusi tahun
ini, haha.
Baca juga
>>> Hempas Noda Hitam Bekas Jerawat dengan ST Ives Fresh Skin Scrub Apricot
Targetku di
Tahun 2021
Saya tidak
banyak membuat target di resolusi tahun ini. Sengaja agar saya bisa
fokus. Ada beberapa merupakan target tahun lalu yang memang belum kesampaian,
ada juga beberapa target baru. Yang jelas, saya ingin semuanya membawaku ke hal
yang lebih baik. Saya akan menuliskan di sini beberapa di antaranya. Namun
tidak sampai spesifik, ya. Sekilas aja. Untuk catatan yang lebih spesifik tentu
saya catat di buku yang hanya saya dan Alloh saja yang tahu, hehe.
- Punya naskah
utuh.
Saya pernah
menjalani menulis naskah buku 150 halaman dalam waktu 30 hari. Saat itu saya
memang sedang melakoni sebagai gosh writer disebuah agensi naskah. Saya ingin
mengulang semangat itu kembali meski kini situasinya agak berbeda. Kesibukan
saya lebih banyak dari pada dulu. Untuk saat ini, saya harus mengalokasikan
waktu sendiri untuk menyicil naskah dari judul hingga the end agar
tercapai satu naskah utuh hingga selesai.
Naskah-naskah
yang ingin saya selesaikan bukan naskah baru, ya. Sebenarnya saya sudah mulai
menulis naskah-naskah buku dan novel itu beberapa tahun lalu yang kemudian
mangkrak karena beberapa sebab. Di tahun ini, saya membongkar kembali file
naskah-naskah tersebut. Saya ingin menyelesaikannya satu per satu.
- Menyelesaikan
tantangan menulis.
Saya jarang bisa
menyelesaikan tantangan menulis secara utuh, seperti tantangan menulis 30 hari
dan sejenisnya. Selalu ada saja hari bolong dimana saya tidak menyetor artikel,
haha. Jangan ditiru, ya, Temans. Di tahun ini saya ikut kembali di beberapa
tantangan menulis dan bertekad menyelesaikannya. Pasti akan ada kepuasan
tersendiri ya kalau sampai bisa menyelesaikan tantang hingga akhir.
- Kembali aktif
menjadi bookstagrammer.
Di akhir tahun 2020, saya terserang reading slum. Bagi saya yang pernah berkecimpung di dunia bookstagrammer, ini menakutkan. Saya kehilangan semangat membaca secara signifikan. Drastis! Saya menjadi tidak bersemangat, seperti stuck! Semangat membacaku berada di titik nadir #SoSad. Saya sedang berusaha mengembalikan semangat membaca. Meski belum sepenuhnya seperti dulu, perlahan tapi pasti saya akan terus berusaha. #Ganbatte.
Baca juga
>>> Kisah di Balik Nama Blog Coretan Hana
Nah, itu tadi
beberapa hal tentang resolusi, termasuk target resolusiku di tahun ini. Doakan
saya bisa mencapai target yang kuinginkan, ya, Temans. Bukan hanya saya, tapi
kita semua juga bisa mencapai target yang kita inginkan. Aamiin. Etapi BTW, apa
sih target resolusimu tahun ini? Bisikin, dong!
~ Hana Aina ~
Baca juga, ya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berbagi komentar