Anda para blogger dan juga writer, pasti pernah kan mengalami kehilangan semangat menulis. Tiba-tiba saja semangat menulis menguap entah kemana. Dicari kemana-mana, kadang tetap saja tidak ketemu. Sebel, ya, kalau gini.
Saya juga pernah kok berada
di situasi ini. Dampaknya agak serius, sih. Pernah saya duduk di depan laptop (pinginnya
pakai laptop terbarunya ASUS karena laptop Vivobook 13 Slate OLED (T3300) sudah
menggunakan sistem operasi terbaru yaitu Windows 11, sih) tetap
saja tidak satu pun paragraf kuselesaikan. Lembar kerjanya masih putih bersih. Sampai
suatu saat saya memberanikan diri untuk mengikuti tantangan menulis.
Belagu gak, sih? Sudah tahu
semangat menulisnya sedang menghilang, eh, malah ikutan tantangan menulis. Mana
tugasnya musti posting tulisan setiap hari. Ckckck. Ini tuh jatuhnya antara uji
nyali atau mempermalukan diri, sih.
Etapi nyatanya, entah kenapa
saya justru menikmatinya. Semacam ada rasa penasaran sekaligus ingin
membuktikan, kira-kira saya mampu atau tidak melewati tantangan tersebut?
Apakah tantangan menulis setiap hari bisa menumbuhkan kembali semangat
menulisku?
Awal-awal mengikuti
tantangan menulis, saya sih masih semangat. Begitu masuk pertengahan waktu,
saya mulai terganggu oleh beberapa hal. Saya mulai tidak fokus. Untungnya sih
ada outline yang sangat membantu saya kembali mendapatkan fokus tema
yang kutulis.
Selama tiga minggu menjalani
tantangan menulis, saya seperti bernapas Senin-Kamis. Tersengal-sengal. Masih
ada rasa-rasa nge-blank gitu. Tapi saya ingat apa yang pernah dikatakan
oleh guru SMU ku. Bisa karena dipaksa (harus bisa)!
Kata-kata di atas terlihat
sepele tapi saya membuktikannya. Dengan memaksa diri sendiri untuk bisa
melewati tantangan menulis tersebut, saya berhasil menyelesaikannya. Dalam
sejarah hidupku, baru kali ini saya berhasil menulis satu naskah novel hingga
rampung. Dari menuliskan judul hingga the end.
Serius! Rasanya tuh seneng
banget bisa menaklukkan tantangan, akibat pemaksaan itu tadi, haha. Selain tulisanku
selesai, aku seperti kembali bangkit dari kematian. Halah! Malah horror! Yang
lebih membuatkau senang, bukan hanya itu saja …
Beberapa hari setelah tantangan
menulis itu selesai, saya dihubungi oleh editor sebuah penerbit mayor. Si
editor mengutarakan niatnya meminang naskahku. Huahoho … Sujud syukur,
alhamdulillah banget. Nggak apalah naskahnya dipinang duluan, meski penulisnya
aja belum pernah ada yang minang, haha #eh #curcol
Naskah novel pertamaku,
hasil dari pemaksaan bangkit menulis dari tidur panjang dormansi, sedang dalam
proses editing. Doakan ya teman-teman, semoga prosesnya lancar. Serasa seperti
mau lahiran, ya. Seneng, mules, gimana gitu, hihi.
Baca
juga >>> Inilah 5 Alasanku Mulai Ngeblog
Pentingnya Support Sistem
Serius! Segala hal akan
mudah dilakukan saat kita memiliki support sistem yang baik, termasuk juga
fasilitas. Begitu pula yang saya lakukan. Saat saya suka melakukan sesuatu,
saya punya hobi ini itu, salah satu hal yang saya lakukan adalah bergabung dengan
komunitas. Komunitas penulis, komunitas blogger, dan beberapa komunitas
lainnya.
Selain mendapatkan ilmu,
saya juga mendapatkan dukungan dan pengalaman dari teman-teman komunitas. Hal
lain yang tidak kalah penting adalah peralatan pendukung. Saya pribadi tidak
perlu banyak peralatan pendukung, sih. Sebagai blogger dan penulis cuma perlu alat
yang bisa untuk ngetik. Seperti laptop, misalnya.
Kalau boleh memilih, selain
bisa untuk mengetik, saat memilih laptop saya juga akan mempertimbangkan hal
lainnya sebagai penilaian. Beberapa di antaranya:
- Bisa dibawa kemana-mana dan ringan. Karena mobilitas saya tinggi, saya harus bisa bawa
laptop kemana-mana. Saya berusaha memilih laptop yang ringan. Biar enak
dijinjingnya juga. Saat menunggu jam rapat dimulai, misalnya. Saya sempatkan
untuk mengetik. Selesai satu atau dua paragraf kan lumayan, ya.
- Bisa buat nonton film
mencari inspirasi ide.
Saat mencari ide untuk tulisan, atau butuh inspirasi saat tulisan mentok dan tidak
bisa dikembangkan, biasanya saya akan nonton film. Ini juga bisa buat hiburan saat
jenuh sendirian. Sambil nunggu antrian, tinggal colokin earphone, lanjut
nonton, deh.
- Bisa buat membaca buku digital. Kebetulan saya suka banget baca buku. Mau buku
fiksi, atau pun non fiksi, saya suka. Asyik bangat kalau bisa membaca buku di
laptop. Lebih praktis karena gak harus nenteng buku fisik. Apalagi kalau
layarnya lebar. Bikinlebih nyaman di mata.
- Bisa buat gambar ilustrasi kalau
lagi bikin cerita anak.
Kebetulan saya suka menulis cerita anak. Berbeda dengan menulis cerita dewasa
maupun naskah nonfiksi yang didominasi tulisan, untuk cerita anak aku biasa
menyisipkan gambar sebagai ilustrasi. Beberapa kali aku mencoba membuat
ilustrasi sendiri. Menurutku dengan membuat ilustrasi sendiri, saya jadi lebih
mengerti gambar seperti apa yang ingin saya sajikan sebagai ilustrasi dalam cerita
karena saya sendiri penulis sekaligus illustrator cerita anaknya.
- Bisa digunakan untuk
aktivitas lainnya juga.
Berhubung kegiatanku tidak hanya menulis saja, kebetulan saya juga ngantor, alangkah
menyenangkan kalau laptopku juga bisa sekaligus untuk aktivitas lainnya. Misal
untuk zoom meeting, lalu juga bisa support buat kirim banyak laporan
dari dan ke berbagai macam platform dan aplikasi.
Baca juga >>> 3 Harapan Terbesar untuk Blogku di Masa Depan
ASUS Vivobook 13 Slate OLED
(T3300)
Kadang saya berpikir, kalau
membawa laptop kemana-mana ribet gak, sih. Ukurannya yang besar dan beratnya yang
gak ringan, butuh usaha lebih buat nenteng barang ini. Alangkah asyiknya kalau
ada laptop yang punya penampakan fisik seperti tablet. Ringan tapi kerjanya
maksimal.
Ada nih produk terbaru dari
ASUS. ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300). Saat melihat wujudnya, saya
sedikit bingung. Ini tuh laptop ala tablet, atau tablet ala laptop?
Ternyata, ASUS Vivobook 13
Slate OLED (T3300) ini tuh laptop 2 in 1. Memadukan keunggulan laptop dan
tablet dengan berbagai kelebihan menarik :
- Bisa laptop, bisa tablet. ASUS Vivobook 13 Slate OLED memiliki keyboard ukuran penuh yang dapat dilepas dan cover stand dengan engsel 170o. Dilengkapi dengan layar sentuh yang tentunya tetap nyaman saat berubah dari laptop ke mood tablet.
- Laptop dengan panel layar OLED yang menghadirkan kualitas tampilan layar lebih baik, warna lebih kaya dan akurat. Dengan layar 13 inchi yang bisa digunakan vertikal maupun horizontal. Tampilannya tetap jernih meski tingkat kecerahan rendah. Pas banget ini buatku yang sensitif dengan cahaya terang. Detail warna sangat baik dan tidak memberikan efek blur sehingga tetap menjaga kesehatan mata.
- Audio speaker menggunakan teknologi suara Dolby Atmos yang dikombinasi dengan teknologi penunjang video. Hasilnya seperti sedang berada di dalam bioskop. Menggelegar!
- Kecepatan koneksi Wifi 6 (802,11 ax) yang menjadikan koneksi lebih baik dan stabil. Ini juga mempercepat proses unggah dan unduh sehingga kerjaan juga bisa lebih cepat selesai. Kagak lemot. Asyik, kan!
- Stylus dengan teknologi MPP2.0 dengan 4 macam jenis ujung pen yang dapat diganti: 2H, H, HB, B. Mau pakai ujung pen tipis, sedang, hingga tebal pun bisa dengan transisi warna yang lebih mulus. Bakalan seru kalau dipakai buat bikin gambar atau sketsa.
- ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300) dilengkapi dengan 2 colokan USB, 1 audio jack, dan 1 micro SD card reader. Laptop ini menggunakan baterai 50 Wh dengan kecepatan pengisian 60% dalam waktu 39 menit.
- ASUS Vivobook 13 Slate OLED dilengkapi juga finger print power button sensor untuk keamanan. Ada 2 macam kamera yang terpasang. Kamera depan 5 Mp, sedang kamera belakang 13 MP. Wah, siap cekrek cekrek, nih!
Baca
juga >>> Kisah di Balik Nama Blog Coretan Hana
Duh! Akhirnya saya menemukan
apa yang selama ini kuimpikan. ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300) yang bisa
dipakai untuk tablet ataupun laptop. Bisa juga nih diajak kerja cepet. Cak cek
sat set das des! Belum lagi perpaduan antara audio dan visual yang menyuguhkan
hiburan sempurna. Penampakannya juga cakep dan ringan, bisa dibawa kemana saja.
Kalau kamu, sudah menemukan
laptop impianmu atau belum?
~ Hana Aina ~
Baca juga, ya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berbagi komentar