Alhamdulillah, saya masih dipertemukan lagi dengan Bulan Ramadhan tahun ini.
Ini adalah sebuah kebahagiaan tersendiri dan harus disyukuri.
Saya merasa menjadi orang yang beruntung karena di luar sana, tidak sedikit
orang yang sudah tidak lagi bisa merasakan bulan penuh ibadah dan ampunan ini
lagi karena sudah berpulang mendahului kita.
Salah satu bentuk rasa syukur saya karena diberi
kesempatan lagi bertemu dengan Bulan Ramadhan adalah, saya bertekad menjadikan
ibadah di Bulan Ramadhan tahun ini harus lebih baik dari tahun lalu.
Bagiku Ramadhan bukan hanya sebagai bulan istimewa
penuh dengan amalan yang berlimpah pahala. Namun lebih dari itu, ini adalah bulan
yang tepat untuk mengevaluasi diri, terutama yang berhubungan dengan kehidupan.
Karenanya, selain berdo’a, saya juga melakukan muhasabah dan berusaha menjadi
manusia yang lebih baik setelah Ramadhan ini.
Persiapan Menyambut Ramadhan
Saya sangat antusias menyambut Bulan Ramadhan tahun
ini. Bahkan saya sudah membuat beberapa catatan, termasuk segala sesuatu yang ingin
saya lakukan saat Ramadhan tiba.
Catatan yang saya buat adalah berdasarkan pengalaman
menjalankan ibadah Ramadhan tahun–tahun sebelumnya. Ada evaluasi yang disertai rencana
perbaikan di sana sini. Tentu saja, semua itu saya lakukan agar bisa menjalani
ibadah Ramadhan tahun ini dengan lebih baik. Tidak ada yang tahu. Bisa jadi
Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan terakhir. Meski saya senantiasa berdoa dan berharap
untuk dapat dipertemukan dengan Ramadhan – Ramadhan berikutnya.
Baca
juga >>>
Persiapan
Suasana
Kegiatan membersihkan rumah sudah menjadi kegiatan
harian. Namun untuk menyambut Ramadhan, saya melakukannya lebih bersemangat.
Saya juga menata ulang tanaman di kebun depan dan belakang. Saya juga menata
ulang beberapa ruangan dan juga mengganti beberapa interiornya agar tidak bosan
termasuk korden dan taplak meja. Tidak pula saya berikan wewangian. Sedikit
banyak ini memberikan suasana baru bagiku.
Persiapan
Ibadah
Saya mempersiapkan mukena kesayangan, memberinya
mewangian agar saya semangat beribadah. Saya juga berselancar menjadi jadwal
imsakiyah. Ini tentu penting agar saya tahu kapan saat masuk waktu imsak,
subuh, dan juga maghrib tiba. Jadwal tersebut saya temple di dinding kamar agar
terlihat jelas.
Di tahun ini, saya membuat reading tracker. Sebenarnya ini bukan hal baru bagiku. Saya yang
terbiasa membuat bullet journal,
sudah sering memasukkan reading tracker
dalam jurnalku. Hanya saja, reading
tracker yang biasa kubuat diperuntukkan untuk membaca buku-buku biasa.
Sedangkan untuk Ramadhan ini saya membuat reading
tracker untuk tilawah al qur’an.
Ini terinspirasi dari postingan beberapa teman tentang
tips mengkhatamkan al qur’an selama bulan Ramadhan. Di situ dituliskan cara
agar bisa khatam qur’an selama Ramadhan, yaitu dengan di-break down. Ada yang khatam sekali dalam sebulan, bahkan ada yang
khatam beberapa kali dalam sebulan. Ini semua disesuaikan dengan target masing-masing,
ya.
Di Bulan Ramadhan kali ini saya ingin mengkhatamkan qur’an
paling tidak sekali dalam sebulan. Jika di-break
down, paling tidak saya harus membaca dua halaman setiap selesai sholat
fardhu. Namun saya ingat, setiap bulan akan ada saat saya tidak bisa beribadah
karena kedatangan tamu bulanan, termasuk membaca al qur’an. Tentu ini akan
membuat target saya tidak akan tercapai. Saya pun sedikit membuat perubahan
dengan memasukkan jadwal membaca al qur’an setelah sholah dhuha dan tahajud.
Dengan begini, saya berharap progress reading
tracker-ku bisa menjadi lebih cepat.
Persiapan
Obat-obatan
Menjelang Ramadhan, saya mulai mengurangi makan. Ini
saya lakukan agar mulai terbiasa dengan puasa. Inginnya, sih, saya bisa
menjalankan puasa sebulan penuh. Namun terkadang, hal kurang mengenakkan bisa
saja terjadi. Termasuk sakit saat puasa. Karenanya saya juga menyiapkan beberapa
vitamin dan obat sesuai keperluanku.
Kebetulan saya ada gangguan asam lambung. Sebagai
persiapan, saya sudah menyediakan obat antasida. Selain itu, tidak jarang saya
juga mengalami masa haid yang panjang. Bahkan dua tahun terakhir, saya berhutang
puasa hingga empat belas hari. Karenanya, belajar dari pengalaman sebelumnya, saya
berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi masalah ini. Dokter memberikan
beberapa obat yang bisa saya konsumsi jika masa haid panjangku terjadi lagi.
Persiapan
Makanan
Ini adalah hal tidak bisa diabaikan saat puasa tiba.
Agar tidak keteteran, saya membuat daftar menu sahur dan berbuka. Dari daftar
menu tersebut, saya bisa melakukan food
preparation agar memasak lebih cepat dan gak ribet. Saya juga membuat
beberapa frozen food yang bisa disimpan
dan dikonsumsi sewaktu waktu saat diinginkan.
Sebenarnya di Bulan Ramadhan tahun ini saya ingin
bebas dari makanan minuman manis dan juga gorengan. Namun sepertinya belum
bisa. Meski demikian, saya tetap berusaha mengkonsumsinya jarang-jarang. Sekali
dua kali bolehlah. Terlihat sulit memang, tapi bukan berarti tidak bisa, kan.
Persiapan
Kesehatan Kulit
Selama puasa, sudah tentu saya tidak akan mengkonsumsi
air dalam beberapa jam. Bisa jadi, ini akan berdampak pada tubuh yang
kekurangan cairan, termasuk kulit. Kulit bisa mengalami dehidrasi hingganya
menyebabkan terlihat kering dan kusam.
Asupan air selama puasa menjadi penting. Seperti
kebutuhan konsumsi air di hari-hari biasa, saya juga berusaha mengkomsumsi air
8 gelas sehari. Tentu ini tidak saya lakukan secara langsung, melainkan
bertahap.
Untuk menjaga kulit tetap lembab, saya juga lebih
banyak mengkonsumsi buah yang kaya kandungan air dan sayur saat sahur dan
berbuka. Sebagai perlindungan dari luar agar kulit tetap lembab, saya tetap menggunakan
toner dan moisturizer. Tidak lupa saya melengkapinya dengan tabir surya
sebagai pelindung agar kelembapan kulit tidak hilang. Harapannya, saat Lebaran
nanti, kulit tetap glowing, ya, hihi.
Bulan Ramadhan datang setiap tahun. Dengan persiapan
yang baik, saya berharap dapat menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk dan
lancar. Beberapa langkah di atas adalah persiapanku menyambut datangnya Ramadhan.
Semoga di tahun ini, saya dan juga Anda dapat
menjalankan ibadah dengan baik hingga akhir dan menjadi manusia yang lebih baik
lagi setelah Ramadhan nanti. Selamat berpuasa dan jangan luba share persiapan Ramadhanmu di kolom
komentar, ya.
~ Hana Aina ~
Baca juga, ya ...
Bener banget kita harus banyak bersyukur ya karena dipertemuka kembali di bulan mulia ini, karena sudah banyak orang yang tidak bertemu di bulan Ramadan seperti tahun sebelumnya ya mbak. Huhuhu semoga bisa khatam Al-Quran nih, godaannya banyak bener namanya mak mak huhu. Duh salut ya sama teman-teman yang bisa beak down dan khatam Al-quran beberapa kali
BalasHapus